f. Siswa bertanya kepada anggota kelompoknya ketika ada materi
yang belum bisa dipahami, jika anggota kelompoknya tidak bisa menjelaskan baru bertanya kepada guru.
g. Guru menunjuk siswa untuk memperesentasikan hasil diskusi.
h. Guru memberikan tes tertulis yang harus diisi oleh siswa.
i. Guru merefleksi hasil pembelajaran.
3.1.1.3 Observasi
Observasi dilaksanakan pada saat proses belajar mengajar berlangsung. Observasi dilaksanakan untuk mengetahui bagaimana respon dan motivasi
siswa pada saat mengikuti kegiatan belajar mengajar. Aspek observasi meliputi perilaku siswa selama proses belajar mengajar, yaitu antara lain: 1
keaktifan siswa ketika pembelajaran berlangsung, 2 sikap siswa terhadap teknik dan metode pembelajaran 3 antusias siswa dalam pembelajaran 4
sikap siswa terhadap materi 5 keaktifan siswa dalam kerja kelompok 6 kerja sama siswa dalam mengidentifikasi materi 7 kerja sama siswa dalam
menyatukan pendapat kelompok 8 kecakapan siswa dalam menyajikan hasil diskusi kelompok 9 keaktifan siswa dalam menanggapi hasil kerja 10
keseriusan siswa dalam mengerjakan soal. Dari 10 aspek tersebut diringkas menjadi 4 aspek antara lain: 1 saling ketergantungan positif, 2 interaksi
tatap muka, 3 akuntabilitas individual, 4 keterampilan menjalin hubungan antar pribadi.
3.1.1.4 Refleksi
Refleksi adalah upaya untuk mengkaji apa yang telah terjadi, apa yang telah dihasilkan atau yang belum dihasilkan dan dituntaskan dengan tindakan
yang telah dilakukan, hasil refleksi tersebut digunakan sebagai masukkan dalam menentukan langkah-langkah lebih lanjut dalam mencapai tujuan
Penelitian Tindakan Kelas. Dapat disimpulkan refleksi merupakan pengkajian terhadap keberhasilan dalam mencapai tujuan pembelajaran. Setelah selesai
pembelajaran qowa’id dengan pembelajaraan kooperatif model jigsaw,
peneliti memberikan tes tertulis yang telah disiapkan. Berdasarkan pelaksanaan tindakan, maka hasil pengamatan atau
observasi, hasil wawancara, dan hasil tes kemudian dianalisis. Setelah itu peneliti melakukan refleksi terhadap tindakan-tindakan yang telah dilakukan
pada siklus 1. Tindakan pada siklus 1 yang dinilai kurang bermanfaat terhadap penelitian, diadakan perubahan yang dilanjutkan pada kegiatan siklus II
sebagai perbaikan. 3.1.2
Prosedur Pelaksanaan Siklus II
Setelah siklus I dilaksanakan, kemudian langkah berikutnya yaitu memperbaiki rencana dan tindakan. Langkah-langkah kegiatan pada siklus II
pada dasarnya sama dengan siklus I. Siklus II terdiri atas empat tahap. Keempat tahap tersebut yaitu revisi perencanaan, tindakan, pengamatan atau
observasi, dan evaluasi atau refleksi akhir.
3.1.2.1 Perencanaan