36
BAB 3 METODE PENELITIAN
3.1 Metode Penentuan Subjek Penelitian
3.1.1 Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh peserta didik kelas X SMA N 1 Temanggung semester ganjil tahun pelajaran 20122013. Kelas X terdiri dari
218 peserta didik yang terbagi dalam 7 kelas yang terdiri dari kelas X-1=32 peserta didik, kelas X-2=32 peserta didik, kelas X-3=30 peserta didik, kelas X-
4=30 peserta didik, kelas X-5=30 peserta didik, kelas X-6=32 peserta didik, dan X-7=32 peserta didik. Populasi ini diasumsikan homogen dengan memperhatikan
latar belakang pendidikan guru yang sama, buku sumber yang digunakan sama, dan usia relatif sama, serta penempatan peserta didik dalam kelas tidak
berdasarkan rangking atau tidak ada kelas unggulan.
3.1.2 Sampel dan Teknik Sampling
Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi Sugiyono, 2007:62. Apabila banyaknya populasi besar dan peneliti
tidak mungkin melakukan penelitian terhadap seluruh anggota populasi karena keterbatasan tertentu, maka dilakukan penelitian sampel, yaitu penelitian terhadap
sebagian dari populasi di mana kesimpulan yang dihasilkan pada sampel berlaku pada populasi. Proses generalisasi ini mengharuskan sampel dipilih dengan benar
sedemikian sehingga data sampel dapat mewakili data populasi.
Arikunto 2006:134 mengemukakan bahwa populasi dengan banyak anggota lebih dari 100 dapat diterapkan penelitian sampel dengan banyaknya
elemen sampel 20 sampai dengan 25 dari populasi atau lebih menyesuaikan dengan kemampuan peneliti, luas wilayah pengamatan, dan besarnya resiko.
Sampel dalam penelitian ini adalah dua kelompok siswa. Satu kelompok siswa tergabung dalam satu kelas eksperimen, yaitu kelas yang akan diberikan perlakuan
berupa model pembelajaran Think-Pair-Share berbantuan Mouse Mischief; dan satu kelompok siswa tergabung dalam satu kelas kontrol yang akan diberikan
perlakuan berupa pembelajaran ekspositori. Untuk memperoleh sampel yang representatif, terdapat tiga cara sampling
yaitu sampling seadanya, sampling purposif pertimbangan, dan sampling peluang. Dalam sampling peluang, jika setiap anggota populasi mempunyai
peluang yang sama untuk menjadi anggota sampel maka sampel yang didapat disebut sampel acak dan pengambilannya dinamakan sampling acak random
sampling Sudjana, 2005:167-169. Pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan secara random
sampling. Hal ini dilakukan dengan pertimbangan bahwa kedudukan siswa dalam kelas diterapkan secara acak tanpa melihat peringkat nilai, jenis kelamin siswa,
dan golongan siswa, sehingga siswa sudah tersebar secara acak dalam kelas yang ditentukan. Selain itu, banyaknya siswa dalam kelas relatif sama, siswa diajar oleh
guru yang sama, siswa mendapat materi berdasarkan kurikulum yang sama, dan siswa mendapat waktu pelajaran yang sama. Berdasarkan teknik random sampling
dalam penelitian ini, terpilih 32 siswa pada kelas X-2 sebagai kelompok
eksperimen sebagaimana terlihat pada Lampiran 1 dan 30 siswa pada kelas X-4 sebagai kelompok kontrol sebagaimana terlihat pada Lampiran 2. Sedangkan
untuk kelas uji coba diambil satu kelas untuk ujicoba soal sebelum diteskan yaitu kelas X-6 dengan 32 siswa.
3.1.3 Variabel Penelitian