Hasil Belajar Landasan Teori

Mouse Mischief memungkinkan kelompok besar siswa untuk mendapatkan praktik komputer dengan memanfaatkan komputer yang sudah ada di dalam kelas.

2.1.4.4 Kelemahan Program Mouse Mischief sebagai Alat Pendidikan untuk

Meningkatkan Aktivitas Pembelajaran Kekurangan Mouse Mischief adalah program ini belum dilengkapi dengan kemampuan pelaporan untuk menyoroti dan menilai siswa mana yang menjawab pertanyaan.

2.1.5 Hasil Belajar

Hasil belajar adalah perubahan perilaku secara keseluruhan bukan hanya salah satu aspek potensi kemanusiaan saja Sugandi, 2004: 63. Artinya, hasil pembelajaran tidak dilihat secara fragmentaris atau terpisah, melainkan komprehensif. Perubahan sebagai hasil proses belajar dapat ditunjukkan dalam berbagai bentuk seperti berubah pengetahuannya, pemahamannya, sikap dan tingkah lakunya, keterampilannya, kecakapan dan kemampuannya, daya reaksinya, daya penerimaannya, dan aspek lain yang ada pada individu. Hasil belajar merefleksikan keleluasaan, kedalaman dan kompleksitas yang digambarkan secara jelas dan dapat diukur dengan teknik-teknik penilaian tertentu. Sistem pendidikan nasional memuat rumusan tujuan pendidikan, baik tujuan kurikuler maupun tujuan instruksional, menggunakan klasifikasi hasil belajar dari Bloom Rifa’i Anni, 2011:86 yang secara garis besar membaginya menjadi tiga ranah, yakni ranah kognitif, ranah afektif, dan ranah psikomotorik. Ranah kognitif berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri atas enam aspek, yakni: pengetahuan atau ingatan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi. Kedua aspek pertama disebut kognitif tingkat rendah dan keempat aspek berikutnya termasuk kognitif tingkat tinggi. Ranah afektif berkenaan dengan sikap yang terdiri atas lima aspek yakni penerimaan, jawaban atau reaksi, penilaian, organisasi, dan internalisasi. Ranah psikomotorik berkenaan dengan hasil belajar keterampilan dan kemampuan bertindak. Ada enam aspek ranah psikomotorik, yaitu gerakan refleks, keterampilan gerakan dasar, kemampuan perseptual, keharmonisan atau ketetapan, gerakan keterampilan kompleks, dan gerakan ekspresif serta interpretative. Menurut Rifa’i dan Anni 2011:97, faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar adalah sebagai berikut. a. Faktor pada diri orang yang belajar, yang masih dapat dibagi menjadi dua yaitu 1 keadaan fisik, keadaan fisik yang sehat, kuat, akan menguntungkan hasil belajar; 2 keadaan mental atau psikologi, yaitu fungsi-fungsi yang berperan dalam hubungannya dengan belajar yakni: ingatan, perhatian, minat, kecerdasan, motivasi, kemauan dan pikiran. b. Faktor di luar diri orang yang belajar, yang terdiri dari tiga macam yaitu: 1 alam atau fisik seperti iklim, sirkulasi udara, keadaan cahaya dan sebagainya; 2 faktor sosial atau psikologis, disini yang terutama faktor pembimbingguru yang mengarahkan serta membimbing kegiatan orang yang belajar serta yang menjadi salah satu sumber materi belajar; 3 sarana-prasarana baik fisik maupun non fisik memainkan peranan penting dalam mencapai hasil belajar gedung, kelas, perlengkapan, laboratorium, perpustakaan, buku pelajaran, alat-alat peraga, sedang suasana yang paedagogis, tenang, gembira, adalah sarana-prasarana yang non fisik.

2.1.6 Pembelajaran Ekspositori