Taraf Kesukaran Daya Pembeda

Berdasarkan analisis tes uji coba diperoleh . Dari tabel r product moment diperoleh untuk N = 31 dan taraf signifikan adalah 0,355. Karena sehingga soal reliabel. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 10 dan Lampiran 12.

3.3.3.3 Taraf Kesukaran

Tingkat kesukaran butir soal diperlukan untuk mengetahui soal tersebut mudah atau sukar. Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah dan tidak terlalu sukar. Teknik penghitungan tingkat kesukaran soal adalah dengan menghitung berapa persen testi yang gagal menjawab benar untuk tiap item. Rumus yang digunakan sebagai berikut. Dengan: TK : tingkat kesukaran butir soal WL : jumlah testi yang menjawab salah dari lower group WH : jumlah testi yang menjawab salah dari higher group nL : jumlah kelompok bawah nH : jumlah kelompok atas Untuk menginterpretasikan tingkat kesukaran butir soal dapat digunakan tolak ukur sebagai berikut: a. Jika jumlah responden yang gagal ≤ 27, soal termasuk kriteria mudah; b. Jika jumlah responden gagal antara 27-73, soal termasuk kriteria sedang c. Jika jumlah responden gagal ≥ 73, soal termasuk kriteria sukar. d. Batas lulus ideal 60 untuk skala 1-100. Arifin, 1991:129 Berdasarkan analisis uji coba diperoleh sembilan soal dengan kriteria sedang yaitu soal nomor 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18,18,20, 21, 22, 23 dan 24 ;dan tiga soal dengan kriteria sukar yaitu soal nomor 10, 12 dan 25. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 10 dan Lampiran 13.

3.3.3.4 Daya Pembeda

Daya pembeda digunakan untuk membedakan siswa yang memiliki kemampuan tinggi dengan siswa yang memiliki kemampuan rendah. Rumus yang digunakan untuk menghitung daya pembeda soal berbentuk pilihan ganda adalah sebagai berikut. Keterangan: WL : jumlah testi gagal dari lower group WH : jumlah testi gagal dari higher group n : 27 x N Arifin, 1991:134. Untuk menginterpretasikan koefisien daya pembeda, dapat digunakan oleh kriteria yang dikembangkan oleh Ebel dalam Arifin 1991 sebagai berikut. 0,00 DP 0,20 daya pembedanya tidak baik, 0,20 DP 0,30 daya pembedanya cukup baik, 0,30 DP 0,40 daya pembedanya baik, dan 0,40 DP daya pembedanya sangat baik. Dari 25 soal yang telah diujicobakan diperoleh enam soal dengan kriteria sangat baik yaitu soal nomor 1, 2, 3, 5, 6, 7, 8, 9, 11, 12, 13, 14, 16, 18, 19, 20, dan 21; tiga soal dengan kriteria baik yaitu nomor 4, 24, dan 25; dua soal dengan kriteria cukup baik yaitu nomor 17, dan 22. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 10 dan Lampiran 14. Analisis data dilakukan untuk menguji hipotesis dari penelitian dan dari hasil analisis ditarik simpulan. Analisis dalam penelitian ini dibagi dalam dua tahap, yaitu tahap awal yang digunakan untuk mengetahui apakah sampel berangkat dari titik tolak yang sama dan tahap akhir, yang merupakan tahap analisis data untuk menguji hipotesis penelitian. Untuk memudahkan peneliti dalam melakukan analisis data, maka peneliti menggunakan bantuan software SPSS 18.0.

3.4 Analisis Data