3.5.4. Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik adalah uji yang digunakan untuk mengetahui model regresi berganda yang digunakan untuk menganalisis dalam penelitian ini
memenuhi asumsi klasik atau tidak. Ada tiga macam asumsi klasik yang dipakai dalam penelitian ini antara lain:
1. Uji multikolinieritas Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi
ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel bebas. Untuk mendeteksi
ada atau tidaknya multikolinieritas dalam suatu model dapat dilihat dengan menghitung nilai VIF variance inflation factor. Jika VIP tidak lebih dari 10,
maka tidak multikolinieritas antar variabel bebas dalam model regresi. 2. Uji heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan
yang lain. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas pada suatu model dapat dilihat melalui scatterplot, yaitu:1. Jika ada pola tertentu, seperti
titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur bergelombang, melebar kemudian menyempit, maka mengindikasikan telah terjadi
heteroskedastisitas; 2. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi
heteroskedastisitas.
3. Uji normalitas Sebelum dilakukan uji hipotesis terlebih dahulu dilakukan pengujian data
atau uji kenormalan data. Jika data tersebut berdistribusi normal, maka uji hipotesis menggunakan statistik parametrik, sedangkan jika data tidak
berdistribusi normal maka uji hipotesis menggunakan statistik non parametrik. Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model
regresi variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Yaitu perbedaan antara nilai prediksi dengan skor yang sesungguhnya atau eror
akan terdistribusi secara simetri disekitar nilai means sama dengan nol. Ada dua cara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak,
yaitu dengan analisis grafik dan uji statistik. Pengujian normalitas dapat dilihat dari grafik Probability P-plot. Dasar pengambilan keputusan menurut
Ghozali 2006 : 112 yaitu : 1. Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan
pola distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas, 2. Jika data menyebar jauh dari diagonal danatau tidak mengikuti arah garis
diagonal atau grafik histogram tidak menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.
Untuk membantu pengolahan data secara cepat dan tepat, maka pengolahan data dilakukan melalui program SPSS statistical product and
service solution .
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
Bab ini menguraikan hasil penelitian tentang pengaruh harga dan kualitas layanan terhadap keputusan menginap konsumen di Hotel Kudus Permata,
diuraikan pula tentang gambaran umum Hotel Kudus Permata. Data hasil penelitian selanjutnya dipaparkan secara deskriptif dan pengujian hipotesis
menggunakan analisis regresi linier.
4.2 Gambaran Umum Perusahaan
Hotel Kudus Permata merupakan salah satu hotel yang ada di kota Slawi dan telah cukup lama berdiri. Hotel Kudus Permata berada di kabupaten Tegal
tepatnya kecamatan Slawi, yang berdiri di atas tanah seluas 1500 m2 dan lokasinya yang strategis serta cukup berdekatan objek wisata pantai alam indah
dan tirta waduk cacaban. Hotel ini berdiri pada tanggal 6 november tahun 1991 dan dulu bernama Hotel Palace Kudus kemudian diganti dengan nama Hotel
Kudus Permata sampai kini. Hotel Kudus Permata berada di kabupaten Tegal tepatnya di Jl. Jend. A.
Yani No.91 Slawi. Hotel Kudus Permata memiliki 43 kamar dengan jenis kamar yaitu suite room, family room, deluxe room, moderate room, superior room,
standard room,economy room, dengan tenaga kerja sebanyak 60 orang meliputi
53