Terlihat pada gambar hasil uji heteroskedastisitas di atas ternyata titik-titik tersebar tidak teratur dan tidak membentuk pola yang teratur serta berada di atas
maupun  di  bawah  angka  nol  sumbu  vertikal  yang  berarti  model  regresi  tidak mengandung  heteroskedastisitas.  sehingga  dapat  disimpulkan  bahwa  data  bebas
dari heteroskedastisitas.
4.5 Hasil Analisis Regresi Berganda
Berdasarkan  analisis  dengan  program SPSS  16  for  Windows diperoleh hasil regresi berganda seperti terangkum pada tabel berikut:
Coefficients
a
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error
Beta 1
Constant 9.514
2.642 3.600
.000 X1
.829 .114
.492 7.254
.000 X2
.378 .063
.409 6.039
.000 a. Dependent Variable: Y
Berdasarkan tabel di atas diperoleh persamaan regresi berganda sebagai berikut:
Y  =  9,514 + 0,829X
1
+  0,378X
2
. Persamaan regresi  tersebut  mempunyai  makna sebagai berikut:
1. Konstanta = 9,514
Jika  keputusan menginap  tidak dipengaruhi  oleh  variabel harga dan  kualitas layanan, maka mempunyai nilai sebesar 9,514.
2. Koefisien X
1
= 0,829 Jika  variabel harga mengalami  peningkatan sebesar  satu  poin,  sementara
kualitas  layanan dianggap  tetap,  maka  akan  menyebabkan  kenaikan keputusan menginap sebesar 0,829.
3. Koefisien X
2
= 0,378 Jika  variabel  kualitas  layanan mengalami  peningkatan sebesar  satu  poin,
sementara  harga dianggap  tetap,  maka  akan  menyebabkan  kenaikan keputusan menginap sebesar 0,378.
4.6 Pengujian Hipotesis
1 Pengujian hipotesis secara simultan uji F
Uji  F  dilakukan  untuk  melihat  keberartian  pengaruh  variabel  independen secara  simultan  terhadap  variabel  dependen  atau  sering  disebut  uji  kelinieran
persamaan regresi. Hipotesis:
: 
H
Variabel X secara simultan tidak berpengaruh terhadap variabel Y :
1
 
H Variabel X secara simultan berpengaruh terhadap variabel Y
Pengambilan keputusan: Ho diterima jika F
hitung
F tabel atau sig  5. H
1
diterima jika F
hitung
Ftabel dan sig  5.
Untuk melakukan uji F dapat dilihat pada tabel anova dibawah ini.
ANOVA
b
Model Sum of Squares
df Mean Square
F Sig.
1 Regression
1980.671 2
990.336 65.074
.000
a
Residual 1704.494
112 15.219
Total 3685.165
114 a. Predictors: Constant, X2, X1
b. Dependent Variable: Y
Pada tabel Anova diperoleh nilai F = 65,074  3,07 nilai F tabel F
0,05;2;115
= 3,07 dan sig = 0,000  0,05  ini berarti variabel independen harga, dan kualitas layanan secara  simultan benar-benar  berpengaruh  signifikan  terhadap  variabel
dependen  keputusan  menginap  konsumen.  Untuk  melihat  besarnya  pengaruh variabel  independen terhadap variabel dependen secara keseluruhan dapat dilihat
pada tabel model summary berikut ini.
Model Summary
Model R
R Square Adjusted R
Square Std. Error of the Estimate
1 .733
a
.537 .529
3.90111 a. Predictors: Constant, X2, X1
Pada  tabel diatas  diperoleh  nilai  Adjusted R
2
=  0,529 =  52,9  ini  berarti variabel bebas tingkat harga dan kualitas layanan secara simultan mempengaruhi
variabel  dependen  keputusan  menginap  sebesar  52,9  dan  sisanya  dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak masuk dalam penelitian ini.
2 Pengujian hipotesis secara parsial uji t
Uji t dilakukan untuk mengetahui apakah secara individu parsial variabel independen mempengaruhi variabel dependen secara signifikan atau tidak.
Hasil output dari SPSS adalah sebagai berikut.
Coefficients
a
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error
Beta 1
Constant 9.514
2.642 3.600
.000 X1
.829 .114
.492 7.254
.000 X2
.378 .063
.409 6.039
.000 a. Dependent Variable: Y
Hipotesis : Ho : Variabel independen tidak berpengaruh terhadap variabel dependen.
Ha : Variabel independen berpengaruh terhadap variabel dependen. Kriteria pengambilan keputusan :
Dengan  tingkat kepercayaan  =  95  atau   =  0,05.  Derajat kebebasan
df  =  n-k-1  =  115-2-1  =  112,  serta  pengujian  dua sisi  diperoleh  dari  nilai  t
0,05
= 1,98.
Ho diterima apabila t
hitung
t
tabel
atau sig ≥ 5
Ho ditolak apabila t
hitung
t
tabel
dan sig  5. Hasil pengujian statistik dengan SPSS pada variabel X
1
harga diperoleh nilai t
hitung
= 7,254  1,98 = t
tabel
, dan sig = 0,000  0,05 jadi Ho ditolak.. hal ini berarti  bahwa  variabel  harga X
1
berpengaruh  secara  signifikan  terhadap keputusan  menginap  Y yang  berarti “Ada  pengaruh  variabel  harga terhadap
keputusan menginap konsumen di Hotel Kudus Permata” diterima.
Pada variabel X
2
kualitas layanan diperoleh nilai t
hitung
= 6,039  1,98 = t
tabel
, dan sig = 0,000  0,05 jadi Ho ditolak. hal ini berarti bahwa variabel kualitas
layanan X
2
berpengaruh  secara  signifikan  terhadap  keputusan  pembelian Y yang  berarti “Ada  pengaruh
variabel  kualitas  layanan  terhadap  keputusan
menginap konsumen di Hotel Kudus Permata ” diterima.
Selain  melakukan uji  t  maka  perlu  juga  mencari  besarnya  koefisien determinasi  parsialnya  untuk  masing-masing  variabel  bebas.  Uji  determinasi
parsial  ini  digunakan  untuk  mengetahui  seberapa  besar  sumbangan  dari  masing- masing variabel bebas terhadap variabel terikat.
Secara  parsial  kontribusi  harga dan  kualitas  layanan terhadap  tingkat keputusan menginap bisa dilihat pada tabel berikut ini:
Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients t
Sig. Correlations
B Std.
Error Beta
Zero- order
Partial Part
1 Constant
9.514 2.642
3.600 .000
X1 .829
.114 .492
7.254 .000
.622 .565
.466 X2
.378 .063
.409 6.039
.000 .566
.496 .388
a. Dependent Variable: Y
Berdasarkan tabel di atas, diketahui besarnya r
2
harga adalah 31,9, yang diperoleh  dari  koefisien  korelasi  parsial  untuk  variabel  harga dikuadratkan  yaitu
0,565
2
.  Besarnya  pengaruh  kualitas  layanan adalah  24,6,  yang  diperoleh  dari koefisien  korelasi  parsial  untuk  variabel  kualitas  layanan dikuadratkan  yaitu
0,496
2
. Hal ini menunjukkan bahwa variabel harga memberikan pengaruh lebih besar terhadap keputusan menginap dibandingkan variabel kualitas layanan.
4.7 Pembahasan