Keunggulan dan Kelemahan Model Pembelajaran PBL Implementasi Model Pembelajaran PBL dalam Materi Persegi Panjang dan Persegi

individual maupun kelompok untuk mendapatkan penjelasan dalam pemecahan masalah. Fase 4 Mengembangkan dan menyajikan hasil karya Guru membantu peserta didik dalam perencanaan dan menyiapkan karya seperti laporan serta membantu mereka membagi tugas dengan temannya. Fase 5 Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah Guru membantu peserta didik untuk melakukan refleksi atau evaluasi terhadap proses pemecahan masalah mereka dan proses-proses yang mereka gunakan. Dalam penelitian ini, semua langkah-langkah yang ada pada model pembelajaran berbasis masalah ini dilaksanakan.

2.6.2 Keunggulan dan Kelemahan Model Pembelajaran PBL

Menurut Sanjaya 2008:219, Model PBL memiliki keunggulan dan kelemahan sebagai berikut. Kelebihan model PBL adalah sebagai berikut: 1 Menantang kemampuan peserta didik serta memberi kepuasan untuk menemukan pengetahuan baru bagi peserta didik. 2 Meningkatkan aktivitas pembelajran peserta didik. 3 Membantu peserta didik bagaimana mentransfer pengetahuan mereka untuk memahami masalah dalam kehidupan nyata. 4 Merangsang perkembangan kemampuan berfikir peserta didik untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi secara tepat. Kelemahan model PBL adalah sebagai berikut: 1 Memerlukan waktu yang panjang dibandingkan dengan model pembelajaran yang lain. 2 Manakala peserta didik peserta didik tidak memiliki minat atau tidak memiliki kepercayaan bahwa masalah yang dipelajari sulit untuk dipecahkan, maka akan merasa enggan untuk mencoba. Peranan guru dalam pembelajaran dengan menggunakan model PBL adalah menyajikan masalah, mengajukan pertanyaan, menfasilitasi penyelidikan dan dialog, dan menuntaskan suatu masalah yang melampaui tingkat pengetahuan peserta didik pada saat itu.

2.6.3 Implementasi Model Pembelajaran PBL dalam Materi Persegi Panjang dan Persegi

Model PBL merupakan salah satu model pembelajaran yang berorientasi pada pemecahan masalah, keterampilan berfikir, dan keterampilan mengatasi masalah. Model PBL dikembangkan melalui teori perkembangan kontruktivisme Piaget dan Vygotsky. Model ini menekankan pada keterlibatan peserta didik secara aktif dalam proses mendapatkan informasi dan mengkontruksi pengetahuannya sendiri. Melalui tahap-tahap fase model PBL, peserta didik diberi kesempatan untuk menginvestigasi permasalahan yang diajukan guru secara mandiri. Fase model PBL dibuat sedemikian rupa sehingga mendorong peserta didik untuk menginvestigasi permasalahan yang diajukan guru dan mengekspresikan idenya secara terbuka. Hal ini sangat cocok apabila digunakan untuk membangun kemampuan pemecahan masalah peserta didik terutama pada materi persegi panjang dan persegi karena banyak permasalahan sehari-hari yang berkaitan dengan materi persegi panjang dan persegi sehingga dapat dimanfaatkan sebagai sarana investigasi dan penyelidikan peserta didik.

2.7 Lembar Kerja Peserta Didik LKPD