Pada prinsip pertama, Vygotsky menekankan pentingnya interaksi sosial dengan orang lain dalam proses pembelajaran. Prinsip kedua adalah bahwa
peserta didik belajar paling baik apabila berada dalam zona perkembangan terdekat mereka. Prinsip ketiga adalah menekankan pada hakikat sosial dari
belajar dan zona perkembangan bahwa peserta didik dapat menemukan sendiri solusi dari permasalahan melalui bimbingan dari teman sebaya atau pakar. Prinsip
keempat bahwa proses belajar akan lebih baik jika memunculkan konsep scaffolding. Scaffolding yaitu memberikan sejumlah besar bantuan berupa
petunjuk, peringatan, ataupun dorongan kepada peserta didik selama tahap-tahap awal pembelajaran.
Jadi, keterkaitan penelitian ini dengan teori Vygotsky adalah prinsip ketiga dan keempat dari teori Vygotsky yaitu konsep kontruktivisme dalam belajar dan
dibutuhkannya scaffolding dalam proses pembelajaran.
2.3 Kepercayaan Diri Self-Confidence
2.3.1 Pengertian Kepercayaan Diri
Loekmono 1983:1 menyatakan bahwa rasa percaya diri self-confidence merupakan perasaan yang dimiliki secara pribadi, sangat penting, dan menentukan
kebahagiaan hidup seseorang. Loekmono 1983:3 juga menyatakan bahwa percaya diri merupakan gabungan dari pandangan positif terhadap diri sendiri,
harga diri, dan rasa aman. Jadi, percaya diri merupakan sikap yang menentukan kebahagiaan hidup seseorang, memberikan pandangan positif terhadap diri
sendiri, harga diri, dan rasa aman. Orang yang memiliki kepercayaan diri akan
memiliki keyakinan terhadap segala aspek kelebihan dirinya sehingga mampu mengatasi ketakutan dan kecemasan dirinya.
2.3.2 Ciri-ciri Kepercayaan Diri
Menurut Hambly 1995:3 seseorang yang mempunyai kepercayaan diri mampu menangani segala sesuatu dengan tenang, sedangkan Loekmono
1983:36 menyatakan bahwa kepercayaan diri merupakan sikap dan kepercayaan yang optimis bahwa sesuatu pasti dapat dilakukan untuk mengatasi kesulitan.
Menurut Bandura, sebagaimana dikutip oleh Winataputra 2008, perilaku seseorang yang mempunyai keyakinan akan kemampuan diri adalah mereka akan
menghindari situasi-situasi yang diyakini akan melampaui kemampuannya dalam mengatasi situasi tersebut dan akan melibatkan diri dalam situasi yang
diyakininya mampu ditanganinya. Berdasarkan pendapat di atas, maka ciri-ciri individu yang mempunyai
kepercayaan diri adalah bahwa ia dapat memahami akan kelebihan dan kekurangan dirinya sehingga dapat menjalani kehidupannya dengan kondisi
mental yang terkendali dengan baik.
2.3.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kepercayaan Diri
Rasa tidak percaya diri bisa terjadi melalui proses panjang yang dimulai dari faktor pendidikan keluarga. Menurut Thursan dan Rini 2002, ada beberapa
faktor yang mempengaruhi kepercayaan diri antara lain sebagai berikut: 1 Rasa percaya diri sangat dipengaruhi oleh pendidikan keluarga, sebab dari
keluarga terbentuk berbagai aspek kepribadian.
2 Lingkungan juga mempengaruhi terbentuknya rasa percaya diri seseorang sehingga dalam kehidupan sosialnya dapat terlihat antara individu yang
memiliki percaya diri dan yang tidak memiliki percaya diri. 3 Pemahaman terhadap lingkungan diri sendiri merupakan salah satu faktor
yang mempengaruhi rasa percaya diri seseorang. Bila individu mempunyai pemahaman negatif terhadap diri sendiri justru akan memperkuat rasa tidak
percaya diri. Namun, apabila individu memandang positif terhadap diri sendiri maka akan memperkuat rasa percaya diri.
Dari penjelasan di atas, maka faktor dominan yang mempengaruhi rasa percaya diri adalah faktor keluarga dan pemahaman akan kekurangan dan
kelebihan diri sendiri.
2.3.4 Percaya Diri dalam Matematika