pada stimulus tertentu yang diminat; 3 memori pembelajar yakni berisi berbagai kemampuan seperti pengetahuan,
keterampilan, dan sikap; 4 tindakan yang dihasilkan dari aktualisasi memori respon.
Berdasarkan unsur-unsur belajar di atas, maka proses belajar dapat ditandai dengan adanya pembelajar, rangsangan stimulus, pengalaman belajar, dan
perilaku pembelajar sebagai hasil dari pengalaman belajar. Selanjutnya, ciri-ciri perilaku yang mencerminkan suatu proses belajar adalah apabila perilaku tersebut
memungkinkan terjadinya perubahan yang lebih baik, menambah pengalaman bagi individu, dan perubahan perilaku tersebut berlangsung dalam kurun waktu
yang relatif lama.
2.2 Teori Belajar
Teori belajar adalah konsep-konsep dan prinsip-prinsip belajar yang bersifat teoritis dan telah teruji kebenarannya melalui eksperimen Sugandi, 2007:7.
Beberapa teori belajar yang melandasi pembahasan dalam penelitian ini antara lain:
2.2.1 Teori Piaget
Tiga prinsip utama teori pembelajaran Piaget seperti yang dikemukakan oleh
Sugandi 2007:35-36 adalah sebagai berikut:
1 Belajar aktif Pada proses belajar aktif, subjek belajar mengalami perkembangan
pengetahuan. Agar perkembangan pengetahuan berjalan dengan baik, maka
perlu diciptakan suatu kondisi belajar yang memungkinkan subjek belajar belajar sendiri, misalnya dengan melakukan percobaan, memanipulasi
simbol-simbol, mengajukan pertanyaan, dan membandingkan penemuan sendiri dengan penemuan temannya.
2 Belajar lewat interaksi sosial Dalam belajar perlu diciptakan suasana yang memungkinkan terjadi interaksi
di antara subjek belajar. Apabila terjadi interaksi di antara subjek belajar, maka khasanah kognitif anak akan diperkaya dengan macam-macam sudut
pandangan dan alternatif tindakan.
3 Belajar lewat pengalaman sendiri Perkembangan kognitif anak akan lebih berarti apabila didasarkan pada
pengalaman nyata dari pada bahasa yang digunakan untuk berkomunikasi. Jika hanya menggunakan bahasa tanpa pengalaman sendiri, perkembangan
kognitif anak cenderung mengarah ke verbalisme.
Jadi, keterkaitan penelitian ini dengan teori Piaget adalah adanya keaktifan, interaksi, dan pembangunan pengalaman anak secara mandiri dalam
proses belajar karena tiga hal tersebut akan mengembangkan pengetahuan anak
secara lebih baik. 2.2.2 Teori Vygotsky
Prinsip kunci dari teori Vygotsky menurut Winataputra 2008 adalah: 1 penekanan pada hakikat sosiokultural dari pembelajaran the sociocultural nature
of learning; 2 zona perkembangan terdekat zone of proximal development; 3
pemagangan kognitif cognitive apprenticenship; dan 4 perancah scaffolding.
Pada prinsip pertama, Vygotsky menekankan pentingnya interaksi sosial dengan orang lain dalam proses pembelajaran. Prinsip kedua adalah bahwa
peserta didik belajar paling baik apabila berada dalam zona perkembangan terdekat mereka. Prinsip ketiga adalah menekankan pada hakikat sosial dari
belajar dan zona perkembangan bahwa peserta didik dapat menemukan sendiri solusi dari permasalahan melalui bimbingan dari teman sebaya atau pakar. Prinsip
keempat bahwa proses belajar akan lebih baik jika memunculkan konsep scaffolding. Scaffolding yaitu memberikan sejumlah besar bantuan berupa
petunjuk, peringatan, ataupun dorongan kepada peserta didik selama tahap-tahap awal pembelajaran.
Jadi, keterkaitan penelitian ini dengan teori Vygotsky adalah prinsip ketiga dan keempat dari teori Vygotsky yaitu konsep kontruktivisme dalam belajar dan
dibutuhkannya scaffolding dalam proses pembelajaran.
2.3 Kepercayaan Diri Self-Confidence