Pengertian Model PBL Model Pembelajaran PBL Problem Based Learning

Penilaian terhadap kemampuan peserta didik dalam pemecahan masalah mencakup kemampuan yang terlibat dalam proses memecahkan masalah yaitu: memahami masalah, merencanakan pemecahan masalah, menyelesaikan masalah, dan menafsirkan hasil. Dari hasil karya peserta didik dalam memecahkan masalah, dapat dilihat seberapa jauh kemampuan peserta didik dalam memecahkan masalah ditinjau dari kemampuan-kemampuan tersebut. Pada kenyataannya peserta didik sering terhalang dalam memecahkan masalah karena lemahnya tidak terbiasa mengembangkan strategi pemecahan masalah dan kurangnya pemahaman konsep atau prosedur yang terkandung dalam penyelesaian masalah.

2.6 Model Pembelajaran PBL Problem Based Learning

2.6.1 Pengertian Model PBL

Nurhadi, sebagaimana dikutip dalam Sudarman 2007:69, menyatakan bahwa PBL adalah suatu model pembelajaran yang menggunakan masalah dunia nyata sebagai konteks bagi peserta didik untuk belajar tentang cara berpikir kritis dan keterampilan pemecahan masalah, serta untuk memperoleh pengetahuan yang penting dari materi pelajaran. Dasar teoritis PBL adalah teori kontruktivis tentang belajar oleh Piaget dan Vygotsky Arends, 2008:47. Menurut Paiget, sebagaimana dikutip oleh Arends 2008:47, pengetahuan pelajar tidak statis, tetapi berevolusi secara konstan selama pelajar mengkontruksikan pengalaman- pengalaman baru yang memaksa mereka untuk mendasarkan diri dan memodifikasi pengetahuan sebelumnya. Selanjutnya Vygotsky, sebagaimana dikutip oleh Arends 2008:47, berpendapat bahwa pengetahuan pelajar akan berkembang ketika mereka menghadapi pengalaman baru, kemudian berusaha menemukan pemahaman tentang pengalaman baru tersebut dengan menghubungkan pengetahuan baru dengan pengetahuan baru dan mengkonstruksi makna baru. Jadi, dalam pembelajaran dengan model PBL, walaupun kadang- kadang guru masih terlibat mempresentasikan dan menjelaskan banyak hal kepada peserta didik, tapi lebih sering memfungsikan diri sebagai pembimbing dan fasilitator sehingga peserta didik dapat belajar untuk berfikir dan menyelesaikan masalahnya sendiri. Pembelajaran dengan menggunakan model PBL menurut Ismail 2003:33 sebagaimana yang dikutip dalam Widdiharto 2003:9, memiliki 5 tahapan utama yaitu sebagai berikut. TahapanFase Tingkah Laku Guru Fase 1 Mengorganisasi peserta didik kepada masalah Guru menyampaikan tujuan pembelajaran, memotivasi peserta didik agar terlibat dalam aktivitas pemecahan masalah yang dipilihkan. Fase 2 Mengorganisasi peserta didik untuk belajar Guru membantu peserta didik mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas belajar yang berhubungan dengan masalah tersebut. Fase 3 Membimbing pemecahan masalah Guru mendorong peserta didik untuk mengumpulkan informasi yang sesuai, melaksanakan eksperimen Tabel 2.2 Sintaks PBL individual maupun kelompok untuk mendapatkan penjelasan dalam pemecahan masalah. Fase 4 Mengembangkan dan menyajikan hasil karya Guru membantu peserta didik dalam perencanaan dan menyiapkan karya seperti laporan serta membantu mereka membagi tugas dengan temannya. Fase 5 Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah Guru membantu peserta didik untuk melakukan refleksi atau evaluasi terhadap proses pemecahan masalah mereka dan proses-proses yang mereka gunakan. Dalam penelitian ini, semua langkah-langkah yang ada pada model pembelajaran berbasis masalah ini dilaksanakan.

2.6.2 Keunggulan dan Kelemahan Model Pembelajaran PBL