2.4 Aktivitas Belajar
Dalam proses belajar mengajar di sekolah, keaktifan peserta didik merupakan hal yang sangat penting dan perlu diperhatikan oleh guru sehingga
belajar mengajar yang ditempuh benar-benar akan memperoleh hasil yang optimal Rusyan, 1992:128. Aktivitas belajar adalah aktivitas yang bersifat fisik maupun
mental dan dua aktivitas itu harus saling berkaitan dalam kegiatan pembelajaran Sardiman, 2001:98. Menurut Rohani 2004:6, aktivitas fisik adalah peserta
didik giataktif dengan anggota badan, membuat sesuatu, bermain dan bekerja, ia tidak hanya duduk dan mendengarkan, melihat atau hanya pasif. Peserta didik
yang memiliki aktivitas mental adalah jika daya jiwanya bekerja sebanyak- banyaknya atau banyak berfungsi dalam pembelajaran.
Aktivitas belajar adalah faktor yang sangat penting dan perlu diperhatikan oleh guru. Aktivitas belajar yang perlu diperhatikan guru bukan hanya aktivitas
fisik, namun juga aktivitas mental. Aktivitas fisik merupakan jalan bagi peserta didik untuk mendapatkan pengetahuan baru, sedangkan aktivitas mental adalah
pendukung bagi peserta didik agar dapat melakukan aktivitas fisik secara baik. Peserta didik dalam kondisi belajar dapat diamati melalui aktivitas yang
dilakukan, yaitu perhatian fokus, antusias, bertanya, menjawab, berkomentar, presentasi, diskusi, mencoba, menduga, atau menemukan. Sebaliknya, peserta
didik dalam kondisi tidak belajar adalah kontradiksi dari aktivitas tersebut, mereka hanya berdiam diri, beraktivitas tidak relevan, pasif, atau menghindar.
Menurut Djamarah 2008:38-45, terdapat beberapa aktivitas belajar sebagai berikut.
1 Mendengarkan Mendengarkan adalah salah satu aktivitas belajar. Setiap orang yang belajar
di sekolah pasti ada aktivitas mendengarkan. Ketika seorang guru menggunakan metode ceramah maka setiap peserta didik diharapkan
mendengarkan apa yang guru sampaikan. 2 Memandang
Memandang adalah mengarahkan penglihatan ke suatu objek. Dalam pendidikan, aktivitas memandang termasuk dalam kategori akvititas belajar.
Saat proses pembelajaran di kelas, seseorang pelajar memandang papan tulis yang berisikan tulisan. Tulisan yang pelajar pandang itu menimbulkan kesan
dan selanjutnya tersimpan dalam otak. 3 Menulis atau mencatat
Menulis atau mencatat merupakan kegiatan yang tidak terpisahkan dari aktivitas belajar. Mencatat yang termasuk sebagai aktivitas belajar yaitu
apabila dalam mencatat itu orang menyadari kebutuhan dan tujuannya. 4 Membaca
Membaca tidak selalu membaca buku, tetapi juga membaca majalah, koran, tabloid, catatan hasil belajar, dan hal-hal yang berhubungan dengan
kebutuhan belajar. 5 Membuat ringkasan dan menggarisbawahi
Banyak orang yang merasa terbantu dalam belajar karena menggunakan ringkasan materi yang dibuatnya. Ringkasan yang dapat membantu dalam
hal mengingat atau mencari kembali materi dalam buku untuk masa-masa yang akan datang. Membaca pada hal-hal yang penting perlu diberi garis
bawah. Hal ini sangat membantu dalam usaha menemukan kembali materi tertentu di kemudian hari bila diperlukan.
6 Mengamati tabel-tabel, diagram-diagram, dan bagan-bagan. Dalam buku sering dijumpai tabel-tabel, diagram-diagram, ataupun bagan-
bagan. Materi non verbal semacam ini sangat berguna bagi seseorang dalam mempelajari suatu materi. Demikian pula gambar-gambar dan peta-peta
dapat menjadi bahan ilustratif yang membantu pemahaman seseorang tentang sesuatu hal.
7 Mengingat Mengingat adalah kemampuan jiwa untuk memasukkan, menyimpan, dan
menimbulkan kembali hal-hal yang telah lampau. Perbuatan mengingat terlihat ketika seseorang sedang menghafal bahan pelajaran berupa dalil,
pengertian, dan sebagainya. 8 Berpikir
Berpikir termasuk aktivitas belajar. Dengan berpikir seseorang memperoleh penemuan baru, setidak-tidaknya seseorang menjadi tahu tentang hubungan
antara sesuatu. 9 Latihan dan praktek
Learning by doing adalah konsep belajar yang menghendaki adanya penyatuan usaha mendapatkan kesan-kesan dengan cara berbuat. Belajar
sambil berbuat dalam hal ini termasuk latihan. Latihan termasuk cara yang baik untuk memperkuat ingatan.
Paul B. Diedrich seperti yang dikutip dalam Sardiman 2001:99 menggolongkan aktivitas belajar sebagai berikut
1 Visual activities, seperti: membaca, memperhatikan gambar, demontrasi, percobaan.
2 Oral activities, seperti: menyatakan, merumuskan, bertanya, memberi saran, mengeluarkan pendapat, mengadakan wawancara, diskusi, interupsi.
3 Listening activities, seperti: mendengarkan uraian, percakapan, diskusi, musik, pidato.
4 Writing activities, seperti: menulis cerita, karangan, laporan, angket, menyalin.
5 Drawing activities, seperti: menggambar, membuat grafik, peta, diagram. 6 Motor activities, seperti: melakukan percobaan, membuat konstruksi model,
bermain, berkebun, beternak. 7 Mental activities, seperti: mengingat, memecahkan soal, menganalisa,
melihat hubungan, mengambil keputusan. 8 Emotional activities, seperti: menaruh minat, merasa bosan, gembira,
bersemangat, berani, tenang, gugup. Guru hanyalah merangsang keaktifan dengan jalan menyajikan bahan
pelajaran, sedangkan yang mengolah dan mencerna adalah peserta didik sendiri
sesuai kemauan, kemampuan, bakat, dan latar belakang masing-masing. Menurut Rohani 2004:9-10 hal yang dapat dilakukan guru untuk dapat membangkitkan
keaktifan mental peserta didik adalah sebagai berikut. 1 Mengajukan pernyataan dan membimbing diskusi peserta didik.
2 Memberikan tugas-tugas
untuk memecahkan
masalah-masalah, menganalisis, mengambil keputusan.
3 Menyelenggarakan berbagai percobaan dengan menyimpulkan keterangan, memberi pendapat.
4 Menyelenggarakan berbagai bentuk pekerjaan keterampilan di bengkel, laboratorium.
5 Mengadakan pameran, karyawisata. Dalam penelitian ini, beberapa aktivitas belajar peserta didik yang diamati
di antaranya adalah visual activities, listening activities, oral activities, dan writing activities. Hal ini disesuaikan dengan model pembelajaran yang
diterapkan pada proses pembelajaran yang akan dilaksanakan. Keempat aktivitas belajar tersebut tidak terpisah satu sama lain. Akan tetapi, dilakukan sesuai
dengan aktivitas yang dibutuhkan pada saat proses pembelajaran berlangsung.
2.5 Pemecahan Masalah