Pada  taraf  ini  masing-masing  individu  sudah  berani  mengungkapkan perasaanya  dan  sudah  berani  untuk  bersikap  jujur,  terbuka  terhadap  lawan
bicaranya,  dan  berani  menanggung  resiko  bila  kelemahan  dan  kelebihannya diketahui  orang  lain.  Isi  pembicaraannya  biasanya  mengenai  masalah  yang
dialami  masing-masing  individu  atau  salah  satu  individu  yang  diceritakan pada lawan bicaranya, sehingga hubungan individu semakin akrab.
e Taraf Pertama adalah hubungan puncak
Pada taraf ini komunikasi ditandai dengan kejujuran, keterbukaan, dan saling percaya  dintara  kedua  belah  pihak.  Tidak  ada  lagi  ganjalan  rasa  takut  dan
cemas diantara maisng-masing. Individu bebas mengungkapkan perasaannya, dan biasanya antar individu ini memiliki kesamaan dalam banyak hal.
2.2.5 Manfaat Keterbukaan Diri dalam Komunikasi Antar Teman Sebaya
Keterbukaan diri dalam komunikasi antar teman sebaya memiliki peranan penting  karena  dalam  hal  ini  keterbukaan  diri  dalam  komunikasi  antar  teman
sebaya  dapat  mengungkapkan  apa  yang  diinginkan  masing-masing  individu. Menurut  Sugiyo  2005:  89-90  manfaat  keterbukaan  diri  yaitu  informasi  tentang
diri sendiri, kemampuan untuk mengatasi masalah, komunikasi efektif, hubungan penuh  makna,  dan  kesehatan  mental.  Adapun  penjelasannya  adalah  sebagai
berikut: 1
Informasi tentang diri sendiri Dengan  terbuka  pada  orang  lain  kita  mendapat  perspektif  baru  tentang  diri
kita,  lebih  memahami  perilaku  kita.  Atau  dapat  juga  digunakan  untuk
menyanyakan pada diri kita sendiri, misalnya “Siapa saya”, jawaban terhadap pertanyaan tersebut memberikan dampak pada kita semakin mengerti tentang
diri kita. 2
Kemampuan untuk mengatasi masalah Salah satu ketakutan yang terbesar adalah terbongkarnya masa lalu kita yang
kelam, tetapi dengan keterbukaan perasaan-perasaan seperti itu dan mendapat dukungan  maka  akan  membantu  kita  mengatasi  masalah  tersebut.  Kita
menerima  diri  kita  melalui  cara  pandang  orang  lain  terhadap  kita,  jika  kita merasa orang lain akan menolak kita maka kita akan menolak diri kita juga.
3 Komunikasi efektif
Dengan  adanya  keterbukaan  diantara  orang  yang  berkomunikasi  maka  kita akan lebih memahami apa yang dimaksud dalam pembicaraan. Disamping itu
komunikasi  akan  menjadi  efektif  apabila  orang  yang  berkomunikasi  sudah saling mengenal dengan baik.
4 Hubungan penuh makna
Dengan keterbukaan kita percaya pada orang lain, menghargai mereka, peduli dengan mereka. Hal ini akan berbalik pada kita, orang lain pun akan demikian
dengan kita. Penelitian oleh Tracy Schmidt  Randalph Cornelius dalam De Vito  1989  dalam  Sugiyo  2005:  90  menemukan  bahwa  keterbukaan
membawa pada hubungan yang bermakna. 5
Kesehatan mental Penelitian  oleh  James  Pennecbacker  dalam  de  Vito  1989  dalam  Sugiyo:
2005:  90  menggambarkan  bahwa  orang  yang  terbuka  akan  terhindar  dari
penyakit  yang  disebabkan  oleh  stres,  hal  ini  sejalan  dengan  suatu  pendapat orang  yang  mempunyai  masalah  kemudian  menceritakan  pada  teman
akrabnya proses katarsis maka orang tersebut akan merasa lega dan merasa semua  persoalan  yang  dihadapi  sudah  terpecahkan  dan  pada  gilirannya
merasa lega serta menjadi lebih rileks dalam menghadapi kehidupan. Penelitian menunjukkan bahwa keterbukaan diri sangatlah penting. Hal ini
didasarkan pada pendapat Johnson dalam www.e-psikologi.com
diunduh tanggal 5 Apr 2012 yang mengatakan bahwa:
Keterbukaan  diri  yang  dilakukan  secara  tepat  merupakan  indikasi  dari kesehatan mental seseorang. Penelitian menunjukkan bahwa individu yang
mempu  terbuka  secara  tepat  terbukti  lebih  mampu  menyesuaikan  diri, lebih  percaya  diri,  lebih  kompeten,  ekstrovert,  dapat  diandalkan,  lebih
mampu  bersikap  positif  dan  percaya  pada  orang  lain,  lebih  objektif,  dan mengeluarkan pendapatnya.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa manfaat keterbukaan
diri dalam komunikasi antar teman sebaya adalah agar individu dapat memberikan informasi  tentang  dirinya,  seperti  pengalaman  hidup,  perasaan,  emosi,  pendapat,
cita-cita, sikap, perilaku, keinginan, motivasi, ide, dan sebagainya. Informasi yang telah  disampaikan  dapat  menciptakan  hubungan  mendalam  yang  penuh  makna
sehingga  dapat  meningkatakan  pemahaman  tentang  diri  sendiri  juga  pemahaman tentang orang lain.  Melalui pemahaman diri dan pemahaman terhadap orang lain
tersebut,  maka  akan  tercipta  komunikasi  yang  efektif  antara  komunikator  dan komunikan. Dalam penelitian ini yang dimaksud adalah komunikasi  yang efektif
antar teman sebaya.
2.2.6 Pengukuran  Keterbukaan  Diri  Dalam  Komunikasi  Antar  Teman