Metode Seven Jump KEEFEKTIFAN METODE SEVEN JUMP TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA SMA NEGERI 1 KEBUMEN

Secara umum, faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar dikelompokkan menjadi dua, yaitu faktor internal dan faktor eksternal Anni, 2011. Faktor internal mencakup 1 kondisi fisik, seperti kesehatan organ tubuh, 2 kondisi psikis, seperti kemampuan emosional dan intelektual, dan 3 kondisi sosial, seperti kemampuan untuk bersosialisasi dengan lingkungannya. Sedangkan faktor eksternal mencakup variasi kesulitan materi belajar, tempat belajar, iklim dan budaya masyarakat. Hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki dan dikuasai peserta didik setelah menempuh proses belajar dan menerima pengalaman belajarnya Sudjana, 2005. Hasil belajar salah satunya dapat dilihat dari hasil tes yang diberikan oleh guru kepada siswa pada mata pelajaran terkait. Hasil belajar pada ranah kognitif, afektif dan psikomotorik saling berhubungan. Sesuai tuntutan Kurikulum 2013 hasil belajar dalam ketiga ranah mempunyai kedudukan yang sama untuk diukur. Dalam penelitian ini, hasil belajar pada ranah kognitif diukur melalui tes, sedangkan ranah afektif dan psikomotorik diukur melalui lembar observasi. Hasil penilaian pada ranah afektif dan psikomotorik dijabarkan melalui analisis deskriptif.

2.5 Metode Seven Jump

Metode Seven Jump dikembangkan oleh Gijselaers pada tahun 1995 sebagai metode pembelajaran untuk tutorial calon dokter pada University of Limburg- Maastrich dengan pendekatan Problem Based Learning. Terdapat tujuh tahap pembelajaran yang harus ditempuh selama proses pembelajaran, yaitu 1 Identify and clarify unfamiliar terms presented in the scenario, 2 Define the problem or problems to be discussed, 3 Brainstorming session to discuss the problems, 4 Review step 2 and step 3 and arrange explanations into tentative solutions, 5 Formulate learning objectives, 6 Private study, 7 Group shares results of private study Wood, 2003. Ciri khas tutorial PBL yaitu adanya kelompok siswa yang terdiri dari 8-10 anggota dan dipandu dengan seorang tutor. Secara umum langkah-langkah metode Seven Jump menurut Wood 2003 dijabarkan sebagai berikut: 1. Identify and clarify unfamiliar terms presented in the scenario. Siswa diminta untuk mengidentifikasi dan mengklarifikasi istilah asing dan belum difahami dalam skenario yang diberikan dalam kelompok. 2. Define the problem or problems to be discussed. Kemudian dalam langkah kedua, siswa diminta untuk menetapkan permasalahan yang akan didiskusikan dalam kelompok. 3. “Brainstorming” session to discuss the problems Langkah ketiga mengharuskan siswa untuk menganalisis dan menawarkan penjelasan sementara atas permasalahan yang telah ditetapkan menurut prior knowledge pengetahuan yang sudah dimiliki. 4. Review step 2 and step 3 and arrange explanations into tentative solutions Selanjutnya siswa diminta untuk mengulas langkah kedua dan ketiga untuk kemudian mengelompokkan permasalahan yang sudah jelas dan yang belum jelas, diteruskan dengan perumusan hipotesis atas permasalahan yang telah dirumuskan dalam kelompok. 5. Formulate learning objectives Langkah kelima adalah bekal utama untuk bisa menuju langkah keenam. Dalam langkah ini siswa secara berkelompok merumuskan tujuan pembelajaran, sumber belajar yang digunakan, dan poin-poin penting yang akan dicari kejelasannya. 6. Private study Berbekal catatan dari langkah kelima, siswa secara individu diharuskan untuk belajar mandiri, mencari kejelasan informasi, dan membuat catatan individual sebagai bekal diskusi pada langkah ketujuh. Secara kelompok juga menyiapkan bahan untuk dipresentasikan dan didiskusikan dalam kelas. 7. Group shares results of private study. Diskusi kelas dilaksanakan untuk mengetahui sejauh mana siswa belajar secara individu. Langkah ini dijadikan sebagai cara untuk saling melengkapi pengetahuan yang diperoleh. Kemudian, hal-hal yang masih belum jelas dijadikan sebagai catatan kelas untuk kemudian didiskusikan bersama guru. Nurohman 2009 menjelaskan ketujuh tahap dalam Seven Jump dapat dilaksanakan dalam tiga sesi belajar, yaitu pertemuan klasikal pertama, belajar mandiri dan pertemuan klasikal kedua. Selengkapnya tahap pelaksanaan Seven Jump menurut Nurohman disajikan pada Tabel 2.1. Tabel 2.1Tahap Pelaksanaan Metode Seven Jump Jump Aktivitas Sesi 1 Klarifikasi terminologi dan konsep yang belum difahami. Sesi Pertama: Pertemuan Klasikal Pertama. 2 Mendefinisikan permasalahan. 3 Menganalisis permasalahan dan menawarkan penjelasan sementara. 4 Menginventarisir berbagai penjelasanan yang dibutuhkan. 5 Menformulasi tujuan belajar. 6 Mengumpulkan informasi melalui belajar mandiri. Sesi Kedua: Belajar Mandiri Antar Pertemuan. 7 Mensintesis informasi baru dan menguji serta mengevaluasinya untuk permasalahan yang sedang dikemukakan. Melakukan refleksi penguatan hasil belajar. Sesi Ketiga: Pertemuan Klasikal Kedua. Sumber: Nurohman, 2009 Seven Jump merupakan bagian dari model PBL. Tinjauan klinis yang berjudul ABC of learning and teaching in medicine Problem based learning oleh Diana F Wood 2003 menjelaskan tentang kelemahan dan kelebihan dari model PBL. Kelemahan dan kelebihan tersebut disajikan pada Tabel 2.2. Tabel 2.2Kelemahan dan Kelebihan Model PBL Kelemahan Model PBL Kelebihan Model PBL SDM, membutuhkan bantuan tutor dalam setiap proses diskusi. Student Centred PBL, menumbuhkan pembelajaran aktif, meningkatkan pemahaman, dan mengembangkan keterampilan belajar sepanjang hayat. Fasilitas, banyaknya jumlah siswa membutuhkan fasilitas seperti perpustakaan dan internet secara bersamaan. Pendekatan Kontruktivisme, siswa mengaktifkan pengetahuan awal dan membangun kerangka kerja konseptual yang ada dalam pengetahuan. Informasi yang berlebihan, siswa mungkin belum bisa membedakan mana informasi yang relevan dan informasi yang kurang relevan. Motivasi, PBL menyenangkan bagi siswa dan guru dan proses yang mengharuskan semua siswa terlibat dalam proses pembelajaran. Sumber: Wood, 2003 Contoh aplikasi metode Seven Jump pada materi hidrokarbon misalnya pengkarbidan buah. Pada pertemuan klasikal pertama, siswa secara berkelompok mengklarifikasi istilah pengkarbidan buah. Menjelaskan pengertian pengkarbidan, zat apa yang digunakan, bagaimana proses pengkarbidan. Siswa merumuskan penjelasan sementara bagaimana pengkarbidan buah bisa terjadi. Siswa bersama guru mengkaji istilah yang belum teridentifikasi. Kemudian siswa bersama guru merumuskan tujuan pembelajaran. Selanjutnya siswa melaksanakan belajar mandiri antar pertemuan, siswa dapat mengumpulkan informasi yang berhubungan dengan pengkarbidan buah dari berbagai sumber. Siswa diminta membuat resume untuk perbekalan pertemuan klasikal kedua. Pada pertemuan klasikal kedua, resume yang telah dibuat dikumpulkan lalu siswa mengkomunikasikan hasil belajar mandiri kemudian melakukan praktikum sederhana tentang identifikasi senyawa karbon, siswa membuat kesimpulan, guru memberikan penguatan dan refleksi.

2.6 Tinjauan Materi Hidrokarbon

Dokumen yang terkait

Hubungan Harga Diri Mahasiswa dengan Kemampuan Aktualisasi Diri dalam Proses Belajar Metode Seven Jump di Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

7 87 115

KEEFEKTIFAN METODE BERMAIN JAWABAN TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MATERI PEMBENTUKAN TANAH DI KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI TUNON2 KOTA TEGAL

0 15 328

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN DAN AKTIVITAS BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA SMA NEGERI TANJUNG MORAWA.

0 1 8

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN DAN TINGKAT KREATIVITAS SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 MEDAN.

0 1 29

KEEFEKTIFAN METODE PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE STAD DAN METODE KONVENSIONAL TERHADAP HASIL BELAJAR KEEFEKTIFAN METODE PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE STAD DAN METODE KONVENSIONAL TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V SD NEGERI

0 0 11

PENGARUH AGRESIVITAS DAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA Pengaruh Agresivitas Dan Aktivitas Belajar Siswa Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas Xi Ips Sma Negeri Kebakkramat.

0 1 15

PENGARUH AGRESIVITAS DAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA Pengaruh Agresivitas Dan Aktivitas Belajar Siswa Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas Xi Ips Sma Negeri Kebakkramat.

0 0 15

KEEFEKTIFAN MEDIA FILM TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATERI PROKLAMASI KEMERDEKAAN INDONESIA SISWA KELAS V SD NEGERI ARANGTANJUNG KABUPATEN KEBUMEN

0 0 63

KEEFEKTIFAN MEDIA GAMBAR TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MENULIS DESKRIPSI PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 BOJONG KABUPATEN PURBALINGGA

0 1 70

HUBUNGAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU KIMIA DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DENGAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA SMA NEGERI 7 MATARAM

0 0 12