Hasil Analisis Data Awal Hasil Analisis Data Akhir

44 4 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

Berdasar pada penelitian yang telah dilaksanakan, peneliti membagi penyajian data hasil penelitian dalam analisis data awal dan analisis data akhir.

4.1.1 Hasil Analisis Data Awal

Kondisi awal populasi dianalisis untuk menentukan sampel penelitian. Data yang digunakan dalam analisis data populasi yaitu nilai ulangan akhir semester ganjil mata pelajaran kimia siswa kelas X-MIA SMA Negeri 1 Kebumen. Data nilai ulangan akhir semester ganjil dapat dilihat pada Lampiran 3.

4.1.1.1 Uji Normalitas Populasi

Normalitas data populasi dihitung menggunakan rumus chi-kuadrat. Data dikatakan berdistribusi normal jika χ hitung χ tabel . Hasil uji normalitas populasi disajikan pada Tabel 4.1. Tabel 4.1 Hasil Uji Normalitas Data Populasi No. Kelas χ hitung χ tabel Kriteria 1 X-MIA E 4,8831 9,49 Normal 2 X-MIA F 3,1763 7,81 Normal 3 X-MIA G 4,9573 9,49 Normal Sumber: Data Primer Merujuk pada Tabel 4.1, maka data populasi berdistribusi normal. Perhitungan uji normalitas populasi dapat dilihat pada Lampiran 4.

4.1.1.2 Uji Homogenitas Populasi

Homogenitas varians populasi dihitung menggunakan rumus uji Bartlett. Varians populasi dikatakan homogen jika χ hitung χ tabel . Berdasarkan hasil analisis diperoleh nilai χ hitung sebesar 2,75 kurang dari χ tabel sebesar 5,99 dengan dk = 2 dan taraf signifikansi 5 maka dapat disimpulkan bahwa varians populasi homogeny. Perhitungan uji homogenitas populasi dapat dilihat pada Lampiran 5.

4.1.1.3 Uji Kesamaan Rata-rata Keadaan Awal Populasi

Rata-rata keadaan awal populasi diuji menggunakan uji Anava satu jalur. Keadaan awal populasi dikatakan tidak berbeda jika F hitung F tabel. Berdasarkan hasil analisis diperoleh nilai F hitung sebesar 1,38 kurang dari F tabel sebesar 3,09 dengan taraf signifikansi 5 maka dapat disimpulkan bahwa dalam populasi tidak ada perbedaan rata-rata yang signifikan. Hal tersebut mengandung makna bahwa ketiga kelas populasi berangkat dari keadaan awal yang sama. Perhitungan uji kesamaan rata-rata keadaan awal populasi dapat dilihat pada Lampiran 6.

4.1.2 Hasil Analisis Data Akhir

Analisis data akhir dilakukan untuk membuktikan kebenaran hipotesis yang diajukan. Data yang digunakan dalam analisis data akhir yaitu nilai pos test, nilai observasi dan data hasil angket respon siswa. Daftar nilai pos test kelas kontrol dan kelas eksperimen dapat dilihat pada Lampiran 17.

4.1.2.1 Uji Normalitas

Normalitas data pos test kelas sampel dihitung menggunakan rumus chi- kuadrat. Data dikatakan berdistribusi normal jika χ hitung χ tabel . Hasil uji normalitas pos test disajikan pada Tabel 4.4. Tabel 4.2 Hasil Uji Normalitas Data Pos test No. Kelas χ hitung χ tabel Kriteria 1 Kontrol 8,4995 9,49 Normal 2 Eksperimen 1,8702 9,49 Normal Sumber: Data Primer Merujuk pada Tabel 4.4, maka data pos test kelas sampel berdistribusi normal. Perhitungan uji normalitas data pos test dapat dilihat pada Lampiran 18.

4.1.2.2 Uji Perbedaan Dua Rata-rata

Pengujian rata-rata hasil pos test menggunakan uji t satu pihak kanan. Rata- rata kelas eksperimen dinyatakan lebih besar dari kelas kontrol apabila t hitung t 1- α dengan dk = n-1. Hasil uji perbedaan dua rata-rata pos test disajikan pada Tabel 4.5. Tabel 4.3 Hasil Uji Perbedaan Dua Rata-rata Kelas Rata-rata n dk t hitung t tabel Keterangan Kontrol 71.78 35 68 3,19 1,67 Ho ditolak Eksperimen 78.96 35 Sumber: Data Primer Merujuk pada Tabel 4.5, maka disimpulkan bahwa rata-rata kelas eksperimen lebih tinggi dari rata-rata kelas kontrol. Perhitungan uji perbedaan dua rata-rata pos test dapat dilihat pada Lampiran 20. Perbedaan hasil belajar kelas kontrol dan kelas eksperimen ditinjau dari hasil belajar kognitif disajikan pada Tabel 4.6. Tabel 4.4 Data Hasil Belajar Kognitif Variasi Kelas Eksperimen Kelas Kontrol Pre test Pos test Pre test Pos test Rata-rata 30.43 78.96 29.29 71.78 Standar deviasi 8.43 9.24 8.59 9.58 Nilai tertinggi 43 97 43 90 Nilai terendah 13 60 13 57 Jumlah tuntas - 28 siswa - 10 siswa Persentase ketuntasan 80 28.6 Sumber: Data Primer Merujuk pada Tabel 4.6, terlihat bahwa hasil belajar kelas eksperimen lebih baik dibandingkan dengan kelas kontrol. Dengan kata lain pembelajaran menggunakan metode Seven Jump lebih baik dibandingkan pembelajaran dengan metode yang biasa digunakan oleh guru mitra.

4.1.2.3 Analisis Data Hasil Belajar Kognitif

Hasil belajar kognitif diukur menggunakan tes, terdiri dari pre test dan pos test. Analisis hasil belajar kognitif dimaksudkan untuk mengetahui besarnya peningkatan hasil belajar kognitif pada kelas kontrol dan kelas eksperimen. Ukuran peningkatan hasil belajar kognitif dihitung menggunakan N-gain score. Besarnya N-gain kelas eksperimen adalah 0,697 lebih besar dari N-gain kelas kontrol yaitu 0,600. Hasil perhitungan N-gain score disajikan pada Tabel 4.7. Perhitungan analisis hasil belajar kognitif dapat dilihat pada Lampiran 33. Tabel 4.5 Hasil Perhitungan N-gain Score Rata-rata Kelas Kontrol Kelas Eksperimen Pre test 29,29 30,43 Pos test 71,78 78,96 N-gain 0,600 0,697 Kategori sedang Sedang Sumber: Data Primer

4.1.2.4 Analisis Data Hasil Belajar Afektif

Hasil belajar afektif diukur menggunakan lembar observasi. Dilakukan dua kali pengamatan pada keadaan awal dan keadaan akhir. Ada sepuluh aspek yang dinilai melalui pengamatan. Hasil belajar afektif dijabarkan secara deskriptif pada setiap aspeknya. Secara keseluruhan rata-rata kelas kontrol maupun kelas eksperimen mampu memperoleh kriteria baik. Pencapaian rata-rata setiap aspek penilaian afektif siswa kelas kontrol dan kelas eksperimen disajikan pada Tabel 4.8. Perhitungan analisis hasil belajar afektif kelas kontrol dapat dilihat pada Lampiran 21. Sedangkan perhitungan analisis hasil belajar afektif kelas eksperimen dapat dilihat pada Lampiran 23. Tabel 4.6 Rata-rata Skor Tiap Aspek Afektif Kode Aspek Kontrol Eksperimen Rata-rata Kriteria Rata-rata Kriteria A Spiritual 3,20 Baik 3,43 Baik B Jujur 3,14 Baik 3,24 Baik C Disiplin 2,99 Baik 3,26 Baik D Santun 3,23 Baik 3,60 Sangat Baik E Tanggung Jawab 2,94 Baik 3,17 Baik F Peduli 2,80 Baik 3,01 Baik G Kerjasama 3,00 Baik 3,13 Baik H Ingin tahu 3,20 Baik 3,26 Baik I Percaya diri 3,37 Baik 3,71 Sangat Baik J Kerja keras 3,10 Baik 3,13 Baik Jumlah 30,97 32,94 Sumber: Data Primer Ukuran peningkatan hasil belajar afektif dihitung menggunakan N-gain score. Berdasar hasil perhitungan diperoleh N-gain hasil belajar afektif kelas eksperimen sebesar 0,665 lebih besar dibandingkan dengan N-gain kelas kontrol yaitu 0,602. Hasil perhitungan N-gain score afektif disajikan pada Tabel 4.9. Perhitungan N-gain score afektif kelas kontrol dan kelas eksperimen dapat dilihat pada Lampiran 22 dan Lampiran 24. Tabel 4.7 Hasil Perhitungan N-gain score Afektif Rata-rata Kelas Kontrol Kelas Eksperimen Awal 1,73 1,90 Akhir 3,10 3,29 N-gain 0,602 0,665 Kategori Sedang Sedang Sumber: Data Primer

4.1.2.5 Analisis Data Hasil Belajar Psikomotorik

Hasil belajar psikomotorik diukur menggunakan lembar observasi. Dilakukan dua kali pengamatan pada keadaan awal dan keadaan akhir. Ada sepuluh aspek yang dinilai melalui pengamatan. Secara keseluruhan rata-rata kelas kontrol maupun kelas eksperimen mampu memperoleh kriteria baik. Pencapaian rata-rata setiap aspek penilaian psikomotorik siswa kelas kontrol dan kelas eksperimen disajikan pada Tabel 4.10. Perhitungan analisis hasil belajar psikomotorik kelas kontrol dapat dilihat pada Lampiran 25. Sedangkan perhitungan analisis hasil belajar psikomotorik kelas eksperimen dapat dilihat pada Lampiran 27. Tabel 4.8 Rata-rata Skor Tiap Aspek Psikomotorik Kode Aspek Kontrol Eksperimen Rata-rata Kriteria Rata-rata Kriteria A Persiapan siswa 2,93 Baik 3,01 Baik B Persiapan alat dan bahan 3,37 Baik 3,61 Sangat Baik C Keterampilan praktikum 3,04 Baik 3,20 Baik D Kebersihan 3,36 Baik 3,69 Sangat Baik E Kerjasama 3,09 Baik 3,41 Baik F Kecakapan 2,73 Baik 2,96 Baik G Keterampilan pengamatan 3,01 Baik 3,07 Baik H Kebenaran data 3,11 Baik 3,57 Sangat Baik I Laporan sementara 3,13 Baik 3,36 Baik J Laporan akhir 2,71 Baik 3,39 Baik Jumlah 30,48 33,27 Sumber: Data Primer Ukuran peningkatan hasil belajar psikomotorik dihitung menggunakan N- gain score. Berdasar hasil perhitungan diperoleh N-gain hasil belajar psikomotorik kelas eksperimen sebesar 0,662 lebih besar dibandingkan dengan N-gain kelas kontrol yaitu 0,556. Hasil perhitungan N-gain score psikomotorik disajikan pada Tabel 4.11. Perhitungan N-gain score psikomotorik kelas kontrol dan kelas eksperimen dapat dilihat pada Lampiran 26 dan Lampiran 28. Tabel 4.9 Hasil Perhitungan N-gain score Psikomotorik Rata-rata Kelas Kontrol Kelas Eksperimen Awal 1,86 2,01 Akhir 3,05 3,33 N-gain 0,556 0,662 Kategori sedang Sedang Sumber: Data Primer

4.1.2.6 Analisis Data Aktivitas Siswa

Aktivitas belajar siswa diukur menggunakan lembar observasi. Dilakukan dua kali pengamatan pada keadaan awal dan keadaan akhir. Ada delapan jenis aktivitas belajar yang dinilai. Aktivitas belajar siswa akan dijabarkan secara deskriptif pada setiap aspeknya. Secara keseluruhan rata-rata kelas kontrol maupun kelas eksperimen mampu memperoleh kriteria baik. Pencapaian rata-rata setiap aspek penilaian aktivitas belajar siswa kelas kontrol dan kelas eksperimen disajikan pada Tabel 4.12. Perhitungan analisis aktivitas belajar siswa kelas kontrol dapat dilihat pada Lampiran 29. Sedangkan perhitungan analisis aktivitas belajar siswa kelas eksperimen dapat dilihat pada Lampiran 31. Tabel 4.10 Rata-rata Skor Tiap Aspek Aktivitas Belajar Siswa Kode Aspek Kontrol Eksperimen Rata-rata Kriteria Rata-rata Kriteria A Visual act 2,99 Baik 3,37 Baik B Oral act 3,36 Baik 3,63 Sangat Baik C Listening act 3,00 Baik 3,29 Baik D Writing act 3,04 Baik 3,20 Baik E Drawing act 2,80 Baik 2,97 Baik F Motor act 3,13 Baik 3,29 Baik G Mental act 3,23 Baik 3,54 Sangat Baik H Emotional act 3,09 Baik 3,14 Baik Jumlah 24,64 26,43 Sumber: Data Primer Ukuran peningkatan aktivitas belajar siswa dihitung menggunakan N-gain score. Berdasar hasil perhitungan diperoleh N-gain aktivitas belajar siswa kelas eksperimen sebesar 0,668 lebih besar dibandingkan dengan N-gain kelas kontrol yaitu 0,597. Hasil perhitungan N-gain score aktivitas belajar siswa disajikan pada Tabel 4.13. Perhitungan N-gain score aktivitas belajar siswa kelas kontrol dan kelas eksperimen dapat dilihat pada Lampiran 30 dan Lampiran 32. Tabel 4.11 Hasil Perhitungan N-gain score Aktivitas Belajar Siswa Rata-rata Kelas Kontrol Kelas Eksperimen Awal 1,72 1,91 Akhir 3,08 3,30 N-gain 0,597 0,668 Kategori sedang Sedang Sumber: Data Primer

4.1.2.7 Analisis Data Hasil Angket Tanggapan Siswa

Penyebaran angket dilakukan untuk mengetahui respon siswa terhadap proses pembelajaran yang diterapkan. Angket berisi 15 butir pernyataan yang dibagikan kepada siswa kelas eksperimen. Butir pernyataan dalam angket mencakup kemudahan siswa dalam memahami materi pembelajaran, motivasi siswa, ketertarikan siswa dan tingkat percaya diri siswa. Hasil penyebaran angket disajikan pada Tabel 4.14. Hasil analisis tanggapan untuk setiap pernyataan dalam angket dapat dilihat pada Lampiran 35. Gambar 4.1 Persentase Tanggapan Siswa Hasil perhitungan diperoleh persentase rata-rata banyaknya siswa yang memilih Sangat Setuju SS = 28,38, Setuju S = 52,19, Tidak Setuju TS = 17,90 dam Sangat Tidak Setuju STS = 1,52. Hasil tersebut menunjukkan bahwa rata-rata siswa setuju terhadap penggunaan metode Seven Jump pada proses pembelajaran materi hidrokarbon. 10 20 30 40 50 60 70 80 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 ju m lah r e sp o n d e n Pernyataan nomor SS S TS STS

4.2 Pembahasan

Dokumen yang terkait

Hubungan Harga Diri Mahasiswa dengan Kemampuan Aktualisasi Diri dalam Proses Belajar Metode Seven Jump di Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

7 87 115

KEEFEKTIFAN METODE BERMAIN JAWABAN TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MATERI PEMBENTUKAN TANAH DI KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI TUNON2 KOTA TEGAL

0 15 328

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN DAN AKTIVITAS BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA SMA NEGERI TANJUNG MORAWA.

0 1 8

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN DAN TINGKAT KREATIVITAS SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 MEDAN.

0 1 29

KEEFEKTIFAN METODE PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE STAD DAN METODE KONVENSIONAL TERHADAP HASIL BELAJAR KEEFEKTIFAN METODE PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE STAD DAN METODE KONVENSIONAL TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V SD NEGERI

0 0 11

PENGARUH AGRESIVITAS DAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA Pengaruh Agresivitas Dan Aktivitas Belajar Siswa Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas Xi Ips Sma Negeri Kebakkramat.

0 1 15

PENGARUH AGRESIVITAS DAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA Pengaruh Agresivitas Dan Aktivitas Belajar Siswa Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas Xi Ips Sma Negeri Kebakkramat.

0 0 15

KEEFEKTIFAN MEDIA FILM TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATERI PROKLAMASI KEMERDEKAAN INDONESIA SISWA KELAS V SD NEGERI ARANGTANJUNG KABUPATEN KEBUMEN

0 0 63

KEEFEKTIFAN MEDIA GAMBAR TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MENULIS DESKRIPSI PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 BOJONG KABUPATEN PURBALINGGA

0 1 70

HUBUNGAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU KIMIA DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DENGAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA SMA NEGERI 7 MATARAM

0 0 12