lidah, bahu, leher dan gangguan pendengaran serta gangguan penciuman. Keluhan lainnya dapat berupa sakit kepala hebat akibat
penekanan tumor ke selaput otak, rahang tidak dapat dibuka akibat kekakuan otot-otot rahang yang terkena tumor.
Biasanya kelumpuhan hanya mengenai salah satu sisi tubuh saja unilateral tetapi pada beberapa kasus pernah ditemukan mengenai ke
dua sisi tubuh.
3. Gejala akibat metastasis jauh
Sel-sel kanker dapat ikur mengalir bersama aliran limfe atau darah, mengenai organ tubuh yang letaknya jauh dari nasofaring.Yang sering
ialah pada tulang, hati dan paru.Jika ini terjadi, menandakan suatu stadium dengan prognosis sangat buruk.
2.1.14 Stadium
Untuk penentuan stadium dipakai sistem TNM menurut UICC 1992. 1. T = Tumor primer
T0 -
Tidak tampak tumor T1
- Tumor terbatas pada satu lokalisasi saja
lateralposterosuperioratap dan lain-lain. T2
- Tumor terdapat pada dua lokalisasi atau lebih tetapi masih
terbatas di dalam rongga nasofaring. T3
- Tumor telah keluar dari rongga nasofaring ke rongga hidung
atau orofaring dsb T4
- Tumor telah keluar dari nasofaring dan telah merusak tulang
tengkorak atau mengenai saraf-saraf otak TX
- Tumor tidak jelas besarnya karena pemeriksaan tidak lengkap
2. N =Nodule Pembesaran kelenjar getah bening regional N0
- Tidak ada pembesaran
N1 -
Terdapat penbesaran tetapi homolateral dan masih dapat di gerakkan
N2 -
Terdapat pembesaran kontralateralbilateral dan masih dapat di gerakkan
N3 -
Terdapat pembesaran, baik homolateral, kontralateral, maupun bilateral yang sudah melekat pada jaringan sekitar.
3. M = Metastasis M0
- Tidak ada metastasis jauh M1
- Terdapat Metastasis jauh
Stadium I :
T1 dan N0 dan M0
Stadium II :
T2 dan N0 dan M0
Stadium III :
T1T2T3 dan N1 dan M0 atau T3 dan N0 dan M0
Stadium IV :
T4 dan N0N1 dan M0 atau T1T2T3T4 dan N2N3 dan M0 atau
T1T2T3T4 dan N0N1N2N3 dan M1
Menurut American Joint Committee Cancer tahun 1988, tumor staging dari nasofaring diklasifikasikan sebagai berikut :
1. Tis : Karcinoma in situ 2. T1 : Tumor yang terdapat pada satu sisi dari nasofaring atau tumor yang
tak dapat dilihat, tetapi hanya dapat diketahui dari hasil biopsi 3. T2 : Tumor yang menyerang dua tempat, yaitu dinding posterosuperior
dan dinding lateral
4. T3 : Perluasan tumor sampai ke dalam rongga hidung atau orofaring 5. T4 : Tumor yang menjalar ke tengkorak kepala atau menyerang saraf
kranial atau keduanya
2.1.15 Diagnosis
Jika ditemukan adanya kecurigaan yang mengarah pada suatu KNF, protokol di bawah ini dapat membantu untuk menegakkan diagnosis pasti serta
stadium tumor : 1. Anamnesis dan pemeriksaan fisik Pemeriksaan nasofaring dan neuro-
oftalmologi 2. Pemeriksaan penunjang Biopsi, radiologi, dan serologi
Hal-hal yang dapat ditanyakan pada anamnesis : • Gejala dini
• Penyakit terdahulu peradangan pada THT • Riwayat terdapatnya kanker dalam keluarga
• Riwayat kontak dengan zat karsinogen • Lingkungan dan gaya hidup
Pemeriksaan Fisik
• Inspeksi palpasi: benjolan pada leher lateral • Massa di nasofaring rinoskopi, laringoskopi
• Otoskopi, tes pendengaran • Pemeriksaan saraf cranial
Pemeriksaan Penunjang
1. Pemeriksaan radiologi konvensional foto tengkorak potongan antero- postoriolateral, dan posisi waters tampak jaringan lunak di daerah
nasofaring. Pada foto dasar tengkorak ditemukan destruksi atau erosi tulang daerah fosa serebri media.