Diagnosis Prognosis KARSINOMA NASOFARING .1 Definisi

menghilang dan gangguan-gangguan diatas dapat pula berkurang atau menghilang, sehingga pendengaran akan membaik kembali. Terlepas dari hal-hal diatas, radiasi sendiri dapat juga menurunkan pendengaran, baik bertipe konduksi maupun persepsi.

2.1.19 Pencegahan

1. Ciptakan lingkungan hidup dan lingkungan kerja yang sehat, serta usahakan agar pergantian udara sirkulasi udara lancar. 2. Hindari polusi udara, seperti kontak dengan gas hasil zat-zat kimia, asap industry, asap kayu, asap rokok, asap minyak tanah dan polusi lain yang dapat mengaktifkan virus Epstein bar. 3. Hindari mengonsumsi makanan yang diawetkan, makanan yang panas, atau makanan yang merangsang selaput lender. 4. Pemberian vaksinasi pada penduduk yang bertempat tinggal di daerah dengan risiko tinggi. Penerangan akan kebiasaan hidup yang salah serta mengubah cara memasak makanan untuk mencegah kesan buruk yang timbul dari bahan-bahan yang berbahaya. Akhir sekali, melakukan tes serologik IgA-anti VCA dan IgA anti EA bermanfaat dalam menemukan karsinoma nasofaring lebih dini. .

BAB 3 KONSEP PENELITIANDAN DEFINISI OPERASIONAL

3.1 Kerangka Konsep Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian diatas maka kerangka konsep dalam penelitian ini adalah :

3.2 Definisi Operational

Tabel 3.2 Definisi Operasional Variabel Definisi Alat Ukur Cara Ukur Hasil Ukur Skala Ukur Umur Lamanya responden hidup dalam tahun berdasarkan ulang tahun responden terakhir Data Rekam Medis Rekam Medis 11 – 20 tahun 21 – 30 tahun 31 – 40 tahun 41 – 50 tahun 51 – 60 tahun 61 – 70 tahun 71 – 80 tahun Interval 1 Umur 2 Jenis kelamin 3 Stadium 4 Keluhan utama 5 Gejala Klinis 6 Tipe Histopatologis 7 Jenis Terapi Penderita Knf Jenis Kelamin Keadaan tunuh penderita yang membedakan manusia secara fisik Data Rekam Medis Rekam Medis Laki-laki Perempuan Nominal Stadium Keluhan Utama Gejala Klinis Tingkatan stadium atau perkembangan suatu proses Tanda - tanda yang didapatkan dari keluhan yang diutarakan pasien Tanda tanda klinis yang lain selain keluhan utama Data Rekam Medis Data Rekam Medis Data Rekam Medis Rekam Medis Rekam Medis Rekam Medis Stadium I Stadium II Stadium III Stadium IV -Benjolan pada leher -Sumbatan hidung -Hindung berdarah -Telinga berdegung -Telinga nyeri -Sakit kepala -Benjolan pada leher -Sumbatan hidung -Hindung berdarah -Telinga berdegung -Telinga nyeri -Sakit kepala Ordinal Nominal Nominal Tipe Histopatologis Data Rekam Medis mikroskopis sel KNF Rekam Medis Melihat gambaran histopatologi di rekam medis Nominal Jenis Terapi Tindakan medis yang diberikan kepada pasien KNF Data Rekam Medis Rekam Medis -Radioterapi -Kemoterapi -Kombinasi Nominal

BAB 4 METODE PENELITIAN

4.1 Jenis penelitian

Penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Desain penelitian ini adalah cross sectional yaitu sebuah studi dari sekelompok orang pada satu titik waktu untuk menentukan apakah paparan berkaitan dengan terjadinya penyakit.

4.2 Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian dilakukan pada bulan Augustus sampai September 2013 di RSUP H.Adam Malik,Medan.

4.3 Populasi dan Sampel

Populasi penelitian ini adalah semua penderita yang telah didiagnosa KNF di bagian THT RSUP. H. Adam Malik Medan pada bulan Januari sampai bulan Desember 2012. Sampel pada penelitian ini diambil dengan menggunakan teknik total sampling yaitu sebanyak 63 orang.

4.4 Teknik Pengumpulan Data

Jenis data yang dikumpukan dalam penelitian ini adalah data yang di dapat dari rekam medis pasien KNF yang menjalani pengobatan yaitu data sekunder.

4.5 Pengolahan dan Analisa data

Pengolahan data dilakukan melalui beberapa tahapan.Tahap pertama editing yaitu mengecek nama dan kelengkapan identitas maupun data responden serta memastikan bahwa semua jawaban telah dii .Tahap kedua coding yaitu memberikan kode angka tertentu pada rekam medis untuk mempermudah waktu mengadakan tabulasi dan analisis.Tahap ketiga entri yaitu memasukan data dari rekam medis ke dalam program komputer dengan menggunakan program SPSS.Tahap keempat adalah melakukan cleaning yaitu untuk mengecek kembali