91 DPUPKP KAB. SLEMAN
2017 -2021 Rencana Strategis
f. Bidang Pendataan, Pembinaan dan Pengawasan Bangunan.
Identifikasi Permasalahan Permasalahan pada Bidang Pendataan, Pembinaan dan Pengawasan Bangunan :
Pendataan bangunan gedung yang belum dilaksanakan secara optimal. Masih banyak bangunan gedung, konstruksi reklame, dan kontruksi menara
tower seluler yang belum memiliki Izin Mendirikan Bangunan IMB. Masih banyak bangunan gedung yang belum memiliki Serfikat Laik Fungsi SLF.
Penilaian kinerja penyedia jasa belum dilaksanakan secara maksimal. Perlu penambahan anggaran untuk kegiatan pendataan bangunan.
Meningkatkan Sumber Daya Manusia perlunya tenaga ahli yang kompeten
dalam kelayakan bangunan dari segi konstruksi bangunan, kekuatan bangunan, kwalitas bangunan, sanitasi bangunan, dalam rangka penerbitan Sertifikat Laik
Fungsi SLF. Tidak ada payung hukum dalam rangka penanganan penataan bangunan gedung,
reklame, menara seluler. Peningkatan koordinasi dengan instansi terkait dalam menangani permasalahan
di lapangan agar tidak terjadi tumpang tindih dalam melaksanakan tugas poko dan fungsi.
Identifikasi permasalahan dari tiap-tiap bidang tersebut dapat ditabulasikan ke dalam tabel 3.1 sebagai berikut :
92 DPUPKP KAB. SLEMAN
2017 -2021 Rencana Strategis
Tabel 3.1 Identifikasi Permasalahan berdasarkan Tugas dan Fungsi Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Kabupaten Sleman
Aspek Kajian
CapaianKondisi Saat Ini dibawah
disesuaikan LAKIP Tahun
2016 Standar yang
Digunakan Faktor yang Mempengaruhi
Permasalahan Pelayanan
Perangkat Daerah
Internal Kewenangan
Dinas DPUPKP Eksternal
Di Luar Kewenangan
Dinas DPUPKP
Gambaran Pelayanan
Bidang Pendataan ,
Pembinaan dan
Pengawasan Bangunan
Meningkatnya kualitas layanan
perizinan Usaha Jasa Konstruksi
Kebutuhan tenaga terampil
dan tenaga ahli s.d 2021
- Kebutuhan
tenaga terampil tenaga ahli
banyak sedangkan yang
bersertifikat sedikit
-Seksi Pemnbinaan
Jasa Konstruksi baru terbentuk
pada SOTK 2015
-Kegiatan baru dimulai tahun
2016
Gambaran pelayanan
Bidang Bina Marga
Persentase panjang jalan dan
jembatan dalam kondisi mantap
73,14 SPM Permen PU
12014 yaitu 60 jalan dalam
kondisi mantap Kapasitas untuk
melakukan pendataan kondisi
jalan per ruas jalan 40 km per tahun
Database kondisi jalan
tidak lengkap dan tidak up to
date sehingga mempersulit
fungsi pemeliharaan
Gambaran pelayanan
Bidang Cipta karya
Jumlah Pasar dan obyek wisata
dalam kondisi baik yang dimiliki
Kabupaten 23,53
Terlayaninya kebutuhan
masyarakat sarana dan
prasarana perekonomian
Melakukan penilaian
kelayakan prasarana sarana
perekonomian Pasar dan Obyek
wisata Keterbatasan
anggaran; keterbatasan
kewenangan tanah desa untuk
pembangunan sarana dan
prasarana perekonomian
Keterbatasan SDM ;
keterbatasan sarana
prasarana penunjang
kegiatan
Infrastruktur perdesaan dalam
kondisi baik air bersih 52,99
Tersalurnya air dengan lancar ke
kawasan pertanian dan
rumah penduduk Merupakan target
penanganan infrastruktur
perdesaan Keterbatasan
anggaran; belum familiernya
masyarakat memanfaatkan
saluran air bersih Sulitnya
penanganan perpipaan
dikawasan padat
penduduk
Gambaran pelayanan
Bidang Perumahan
Cakupan Ketersediaan
Rumah Layak Huni 99,61
Target nasional 0 RTLH
UU 202011 tentang Rumah
Susun Adanya data Kartu
Keluarga Miskin sebagai dasar acuan
dalam memberikan bantuan rumah tidak
layak huni 1. Rumah tidak
layak huni terletak di
kawasan rawan
bencana
2. Keterbatasan Lahan
Kemampuan anggaran APBD
Kabupaten Sleman tersedia
± 20
Cakupan layanan rumah layak huni
yang terjangkau Perbup No 19
Tahun 2017 tentang
penyelenggaraan Bantuan PSU
- Alokasi ruang khusus
MBR tidak - Faktor
lingkungan hidup dan
pertanian
93 DPUPKP KAB. SLEMAN
2017 -2021 Rencana Strategis
Aspek Kajian
CapaianKondisi Saat Ini dibawah
disesuaikan LAKIP Tahun
2016 Standar yang
Digunakan Faktor yang Mempengaruhi
Permasalahan Pelayanan
Perangkat Daerah
Internal Kewenangan
Dinas DPUPKP Eksternal
Di Luar Kewenangan
Dinas DPUPKP
93,34 Perumahan MBR
Masyarakat Berpenghasilan
Rendah ada
- Terbatasnya dan tingginya
harga tanah sering tidak
sejalan; harga lahan
yang murah tidak sesuai
peruntukan sebagai
kawasan perumahan
Gambaran pelayanan
Bidang Cipta karya
Cakupan Ketersediaan
layanan air bersih air minum
masyarakat 31,10
Target nasional 100 akses air
bersih Data spasial
cakupan layanan air bersih
Koordinasi dengan SKPD
terkait PDAM Belum
optimalnya kerja sama dengan
PDAM untuk penambahan
jaringan air bersih
sambungan RT
Persentase penduduk yang
mendapatkan akses air minum
yang aman 82,55
Tercukupinya kebutuhan air
minum bagi masyarakat
Membangun jaringan perpipaan
dikawasan penduduk
Adanya program 100-0-100
tentang target 100 akses air
minum, 0 untuk kawasan kumuh
dan 100 untuk sanitasi layak
Belum terbiasanya
masyarakat memanfaatkan
air bersih melalui
perpipaan
Gambaran pelayanan
Bidang Perumahan
Persentase kawasan kumuh
yang tertangani 15,51
UU No 1 Tahun 2011 tentang
Perumahan dan Kawasan
Permukiman Untuk luasan
dibawah 10 ha 39 lokasi
Dana Pusat dan DIY untuk luasan
diatas 10 ha 6 lokasi
Kemampuan APBD
Kabupaten Sleman
hanya 30
Persentase perbaikan rumah
akibat bencana 70,96
Per Ka BNPB SK
mengatasnamakan korban dan calon
penerima erupsi Merapi 2010
Masih ada ±500 KK yang belum
bersedia direlokasi
Masih ada perangkat
Desa yang tidak sejalan
dengan Kebijakan
Pemkab dan Pusat
Cakupan lingkungan yang
sehat dan aman yang didukung
dengan prasarana, sarana dan utilitas
umum PSU 98,71
Permendagri No 9 Tahun 2009
tentang Penyerahan dan
pengelolaan PSU Perumahan
- Penyerahan aset perumahan
dilakukan oleh Sekretariat
Daerah Kesadaran
Pengembang untuk
kepemilikan yang baik masih
kurang Proses
Administrasi pelepasan
hak atas tanah masih
menjadi kendala
dalam penyelesaian
proses
94 DPUPKP KAB. SLEMAN
2017 -2021 Rencana Strategis
Aspek Kajian
CapaianKondisi Saat Ini dibawah
disesuaikan LAKIP Tahun
2016 Standar yang
Digunakan Faktor yang Mempengaruhi
Permasalahan Pelayanan
Perangkat Daerah
Internal Kewenangan
Dinas DPUPKP Eksternal
Di Luar Kewenangan
Dinas DPUPKP
Gambaran Pelayanan
Bidang Sumber
Daya Air Cakupan
Ketersediaan Air Untuk Pertanian
75,07 Kinerja
Jaringan Irigasi dan
Infrastruktur Pengairan
Lainnya Belum optimalnya
pelaksanaan SOP pengelolaan irigasi
Personil pengelola
infrastruktur SDA
Petugas OP yang menurun jumlahnya
Tingginya kerusakan
jaringan irigasi yang diakibatkan
oleh bencana alam
Banyaknya jaringan
irigasi dalam kondisi
rusak sehingga tidak
dapat memberikan
pelayanan kebutuhan
air secara optimal
Perangkat perundangan yang
berubah ubah Masih tingginya
Konflik Pemanfaatan air.
Akan mengganngu
pelaksanaan kegiatan
Lembaga koordinasi SDA Komir, Dewan
SDA Partisipasi
masyarakat rendah
Belum optimal fungsi
kelembagaan
Masih kurangnya pembinaan terhadap
pelanggaran fungsi saluran irigasi
Banyaknya alih fungsi saluran
irigasi menjadi drainase air
hujan ; Pembuangan
sampah ke jaringan
irigasi, alur sungai
akibat kurangnya infrastruktur
pengelolaan sampah
Dimensi saluran irigasi tidak
sama dengan dimensi saluran
drainase air hujan dan tidak
semua saluran irigasi
mempunyai drainase
pembuang
95 DPUPKP KAB. SLEMAN
2017 -2021 Rencana Strategis
Aspek Kajian
CapaianKondisi Saat Ini dibawah
disesuaikan LAKIP Tahun
2016 Standar yang
Digunakan Faktor yang Mempengaruhi
Permasalahan Pelayanan
Perangkat Daerah
Internal Kewenangan
Dinas DPUPKP Eksternal
Di Luar Kewenangan
Dinas DPUPKP
Persentase Ketersediaan Air
Baku 68,32 Ketersediaan
Air Baku SDM dan peralatan
pendukung yang terbatas jumlahnya
Adanya kesepakatan
bersama dengan pengelola
sumber daya air; Alih fungsi lahan
konservasi menjadi
area terbangun Luas tangkapan
air yang semakin
berkurang dikarenakan
pertambahan penduduk ;
Perlindungan dan
pelestarian sumber air
belum optimal
Prosentase Sambungan air
bersih ke penduduk
SDM dan peralatan pendukung yang
terbatas jumlahnya Adanya
kepentingan dari berbagai pihak
yang memanfaatkan
air Terbatasnya
jumlah debit air yang terbatas
Daya Rusak Sungai
SDM dan peralatan pendukung yang
terbatas jumlahnya Penggunaan
daerah retensi dataran banjir,
rawan banjir dan bantaran sungai
untuk pemukiman dan
usaha Dana terbatas
sehingga diperlukan
koordinasi dengan
pemerintah provinsi dan
pusat ; adanya luas tangkapan
air yang semakin
berkurang sehingga air
langsung masuk kesungai
sehingga debit air meningkat;
adanya penurunan
dasar sungai yang
mengakibatkan longsornya
tebing sungai
3.2 Telaah Visi, Misi, dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah