Bidang Sumber Daya Air

89 DPUPKP KAB. SLEMAN 2017 -2021 Rencana Strategis Untuk indikator persentase perbaikan rumah akibat bencana pada tahun 2016 dapat terealisasi sebesar 70,96 dari target kinerja sebesar 50, dikarenakan semakin meningkatnya jumlah rumah yang dapat tertangani sebanyak 2.152 rumah dari total jumlah rumah akibat bencana sebanyak 3.032.  Pada lingkup yang lebih luas, pembangunan perumahan baik formal maupun swadaya harus terintegrasi dengan tata ruang. Terlebih dengan posisi Kabupaten Sleman sebagai area resapan air dan area pertanian, maka dibutuhkan kontrol terhadap pembangunan perumahan agar tercipta kondisi tata ruang wilayah yang seimbang. Salah satu instrumen yang bisa digunakan yaitu regulasi IMB.  Rumah Tidak Layak Huni RTLH berdiri di tanah milik orang lain dan tidak ada kerelaan dari pemilik tanah untuk direhabilitasi diperbaiki, sehingga tidak mungkin memperoleh bantuan.  Data standar Kartu Keluarga KK miskin sebagai acuan untuk bantuan bedah rumah untuk tiap institusi DP3AP2KB BPS tidak sama, sehingga dibutuhkan survey langsung ke lokasi.  Pengajuan bantuan bedah rumah ke beberapa sumber pendanaan yang berbeda pada tahun anggaran yang sama, sehingga terjadi duplikasi usulan.  Masih banyak masyarakat khususnya yang berdomisili di Perumahan belum mendapatkan informasi tentang keberadaan Taman Pemakaman Umum TPU Kabupaten Sleman.  Perlunya penambahan bangunan cetakan cor grobog untuk pengaman lubang jenazah.  Keterbatasan dan tingginya harga tanah.  Tata ruang belum berpihak untuk pengembangan perumahan khususnya MBR.

e. Bidang Sumber Daya Air

Identifikasi permasalahan pada Bidang Sumber Daya Air sbb :  Keterbatasan kemampuan operator sumur pompa dalam pemeliharaan genset sumur pompa.  Belum optimalnya pemanfaatan teknologi informasi dalam pengelolaan data dan informasi.  Banyaknya Infrastruktur Irigasi yang rusak disebabkan bencana baik yang disebabkan oleh banjir maupun bencana alam INFRASTRUKTUR  Kurangnya kuantitas dan kualitas laporan operasi dan pemeliharaan jaringan irigasi yang disebabkan oleh penurunan kuantitas petugas Operasi Pemeliharaan MAN  Peralatan mesin genset yang sudah usang yang mengakibatkan kinerja sumur pompa kurang optimal MACHINE  Belum semua kegiatan tersedia standart operasional yang baku SOP sehingga mengakibatkan kurang lancar dalam bekerja METHODE 90 DPUPKP KAB. SLEMAN 2017 -2021 Rencana Strategis  Pemanfaatan teknologi informasi yang belum optimal  Tingginya alih fungsi lahan beririgasi teknis yang diakibatkan oleh perangkat tata ruang yang belum detail rinci.  Masih kurangnya partisipasi P3A GP3A dalam pengelolaan irigasi.  Masih kurangnya anggaran untuk operasi dan pemeliharaan jaringan irigasi.  Pembuangan sampah ke jaringan irigasi, alur sungai akibat kurangnya infrastruktur pengelolaan sampah.  Belum terpenuhinya target penambahan air baku dikarenakan kewenangan tidak sepenuhnya di kabupaten yaitu di propinsi dan pusat.  Kurang optimalnya koordinasi antar wilayah dalam pe-ngelolaan SDA yang menyebabkan konservasi SDA belum optimal serta Daya dukung lingkungan yang menurun akibat pemanfaatan sumber daya air yang berlebihan.  Kurang optimalnya pengelolaan SDA yang disebabkan oleh kewenangan sungai dan mata air yang ada di pemerintah pusat, sehingga kabupaten kurang optimal menyelesaikan permasalahan permasalahan yang kaitannya dengan mata air dan sungai.  Tidak adanya payung hukum UU no 7 Tahun 2004 tentang sumber daya air dibatalkan oleh mahkamah konstitusi MK dan kembali ke UU NO 11 Tahun 1974 tentang pengairan, sehingga perlu revisi Undang undang agar dapat menyesuaikan kondisi saat ini.  Masih banyak sumber air mata air yang dikuasai oleh individu - individu kelompok.  Pemanfaaatan sumber air yang belum mengidahkan tata aturan eksploitasi berlebihan yang tidak mengidahkan konservasi.  Banyaknya Sumber sumber air yang terletak di tanah milik penduduk sehingga perlu pembebasan tanah agar Pemerintah daerah dapat mengelola sumber air dengan optimal.  Banyaknya sumur sumur gravitasi sumur yang dibuat oleh masyarakat di sekitar bendung dan dialirkan lewat pipa bawah tanah sehingga mengurangi jumlah air yang ada di bendung.  Adanya konflik kepentingan pemanfaatan air bersih dari salah satu sumber mata air contohnya pemanfaatan mata air Umbul Wadon, Umbulharjo Cangkringan Sleman.  Meningkatnya tingkat degradasi lingkungan terkait pola kehidupan, masyarakat yang kurang arif dalam mengelola kawasan konservasi, sehingga menyebabkan pencemaran air dan tanah pada daerah hulu yang berakibat berkurangnya kuantitas resapan limpasan air permukaan dan menurunnya kandungan air tanah serta semakin banyaknya kejadian bencana dan bertambah luasnya potensi bencana yang terjadi setiap tahunnya. 91 DPUPKP KAB. SLEMAN 2017 -2021 Rencana Strategis

f. Bidang Pendataan, Pembinaan dan Pengawasan Bangunan.