Analisis Renstra Kementrian Lembaga dan Renstra Provinsi DI Yogyakarta

55 DPUPKP KAB. SLEMAN 2017 -2021 Rencana Strategis

2.4. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan

Gambaran pelayanan Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Sleman yang telah dideskripsikan pada subbab sebelumnya merupakan bagian dari analisis internal dengan melakukan identifikasi kekuatan dan kelemahan. Di sisi lain, kegiatan pembangunan merupakan kegiatan yang bersifat multi dimensi dan lintas sektoral, sehingga analisis internal perlu dilengkapi dengan analisis eksternal, yaitu identifikasi tantangan dan peluang.

2.4.1 Analisis Renstra Kementrian Lembaga dan Renstra Provinsi DI Yogyakarta

a. Analisis Renstra Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Pelaksanan program dan kegiatan yang tertuang dalam Renstra akan memerlukan koordinasi, konsolidasi, dan sinergi antara Pemerintah dengan Pemerintah Daerah dan antara Pemerintah, Pemerintah Daerah dengan Dunia Usaha agar keseluruhan sumber daya yang ada dapat digunakan secara optimal dan dapat mencapai kinerja yang maksimal dalam rangka meningkatkan ketersediaan dan kualitas pelayanan infrastruktur yang lebih merata. Oleh karenanya penyelenggaraan infrastruktur pekerjaan umum perlu dilandasi dengan kerangka peraturan perundang-undangan yang mantap dan supportif dan menjadi dasar bagi penyelenggaraan pembangunan infrastruktur ke depan yang lebih terpadu dan efektif yang mengedepankan proses partisipatif dan menghasilkan output dan outcome yang optimal. Dengan demikian, koordinasi dan integrasi baik secara vertikal maupun secara horizontal yang semakin kuat pada penyelenggaraan bidang SDA Sumber Daya Air dan irigasi akan memberikan keyakinan bahwa pencapaian sasaran-sasaran strategis kementerian yang mempunyai cakupan secara nasional dan strategis serta secara fungsional bermanfaat untuk mendukung kebutuhan sosial ekonomi masyarakat, pengembangan wilayah, dan mendukung sektor lainnya akan menjadi kenyataan. Berdasar RPJP 2005 – 2025, pada tahapan RPJMN 2015- 2019 disebutkan bahwa program dasarnya adalah “Mementingkan pembangunan keunggulan kompetitif perekonomian yang berbasis SDA yang tersedia, SDM yang berkualitas, serta kemampuan IPTEK ”. Visi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat tahun 2015-2019 “Terwujudnya Infrastruktur Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat Yang Handal Dalam Mendukung Indonesia Yang Berdaulat, Mandiri, Dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong Royong”. Kondisi di Bidang Bina Marga di Kabupaten Sleman - Tingkat kerusakan jalanjembatan tidak sebanding dengan penanganannya. 56 DPUPKP KAB. SLEMAN 2017 -2021 Rencana Strategis - Pemanfaatan infrastuktur jalanjembatan dimana masyarakat kurang memperhatikan tonase jalan sehingga mengakibatkan keusakan jalanjembaan. - Keterbatasan anggaran sehingga untuk menyelesaiakan mengejar kerusakan jalan tidak mampu. - Sebagian Kabupaten Sleman mempunyai struktur dan daya dukung tanah rendah sehingga tingkat kerusakan jalanjembatan tinggi. Kondisi di Bidang Cipta Karya di Kabupaten Sleman - Kondisi Drainase di Sleman saat ini cukup baik, hal ini diukur berdasarkan peraturan menteri PU No 1 PRTM2014 tentang standar pelayanan minimal. Secara teknis hal ini dikarenakan wilayah Kabupaten Sleman diuntungkan dengan topografi yang miring dan tanah porus yang mengakibatkan air hujan cepat mengalir ataupun meresap dan tidak meninggalkan genangan lebih dari dua jam. - Untuk memaksimalkan kapasitas jaringan drainase yang ada perlu dukungan masyarakat untuk ikut serta memelihara jaringan drainase tersebut sehingga bersih dari endapan dan sampah. Kondisi di Bidang Perumahan di Kabupaten Sleman - Pembangunan Rumah baru untuk masyarakat berpenghasilan rendah MBR - Terdapat Rumah tidak layak huni bagi KK Miskin ± 5000 KK : a. Rumah baru hak milik status : 0 b. Rumah sewa Rusunawa : daftar tunggu masih 800 KK sementara lahan tidak punya. c. MBR sebanyak 35.000 KK - Terdapat kawasan kumuh 162 Ha di 45 lokasi - Terdapatnya banyak desa dengan kondisi sarana dan prasarana minimal kota : kumuh; desa : sarana dan prasarana minimal. - Keterjangkauan masyarakat untuk mengakses kepemilikan rumah tinggal sangat rendah karena UMR kecil sedangkan harga tanah semakin mahal. - Alokasi ruang untuk permukiman sangat terbatas dalam RTRW. Dan tidak ada proyeksi untuk 20 tahun kedepan untuk membangun. - Prasarana Sarana Utilitas Umum PSU Perumahan yang dibangun pleh pengembang banyak masalah. - Permasalahan hunian untuk bencana alam Huntap belum tuntas sejumlah 500 KK masih belum mau turun masih menempati KRB 3 belum mau direlokasi. Kondisi di Bidang Pendataan, Pembinaan dan Pengawasan Bangunan - Masih banyak bangunan gedung, konstruksi menara seluler, reklame yang belum berijin atau ijin belum sesuai dengan peruntukkannya. Contoh : Ijin untuk Rumah Tinggal digunakan untuk Rumah Usaha. Tower dari Reklame ada masa berlakunya, kemungkinan sudah habis waktunya. 57 DPUPKP KAB. SLEMAN 2017 -2021 Rencana Strategis - Belum adanya data bangunan gedung rumah dan belum ber IMB. - Pembinaan Jasa Kontruksi belum optimal masih banyak tenaga terampil maupun tenaga ahli yang belum bersertifikat sehingga perlu pelatihan jasa konstruksi dan sertifikasi. Kondisi Bidang Sumber Daya Air di Kabupaten Sleman - Menurunnya fungsi jaringan irigasi, disebabkan oleh tingginya tingkat kerusakan karena umur konstruksi, bencana alam dan kurang optimalnya kegiatan operasi dan pemeliharaan dikarenakan SDM dan keterbatasan anggaran, di samping rendahnya keterlibatan petani dan stakeholders lainnya dalam pengelolaan jaringan irigasi, sehingga menurunnya kinerja layanan jaringan irigasi yang ada dalam mendukung pemenuhan produksi pangan. - Di Kabupaten Sleman masih rendahnya kesadaran masyarakat akan pentingnya air bagi kehidupan manusia sehingga masih banyak tercemarnya sumber sumber air dari sampah dan pencemar lainnya. Masih rendahnya kesadaran masyarakat untuk menyimpan air melalui pembangunan sumur sumur resapan serta masih rendahnya budaya hemat air. - Kondisi Embung dan mata air di Kabupaten Sleman masih kurang jumlahnya mengingat Kabupaten Sleman sebagai daerah penyangga tangkapan air daerah dibawahnya sehingga perlu penambahan sarana penampung air dikarenakan jumlah penduduk semakin lama semakin bertambah yang memerlukan air bersih. Sementara ini kalau mengandalkan vegetasi di Lereng Merapi kurang menguntungkan karena secara periodik sering terjadi erupsi, agar air tidak langsung hanyut kesungai maka perlu bangunan penampung air. tertera pada Tabel 2.10 dan 2.11. - Jumlah embung di Kabupaten Sleman s.d tahun 2017 sebanyak 25 buah, dengan kondisi embung baik sebanyak 25 buah. Jumlah mata air sebanyak 182 buah, dengan kondisi mata air sedang sebanyak 182 buah. Tabel 2.10 Data Embung yang terbangun di Kabupaten Sleman s.d Tahun 2017 No Nama Embung Instansi Luas Ha Volume m 3 Ket 1 Embung Jering, Sidoarjo, Godean Sleman 1.50 25.000 2 Embung Barepan, Margoagung, Sayegan Sleman 1.70 30.000 3 Embung Klampeyan, Tlogoadi, Mlati Sleman 1.80 59.000 4 Embung Gagaksuro, Sidomulyo, Godean Sleman 0.75 30.000 5 Embung Temuwuh, Balecatur, Gamping Prop. DIY 0.60 8.000 6 Embung Serut, Banyuraden, Gamping Prop. DIY 0.90 30.000 58 DPUPKP KAB. SLEMAN 2017 -2021 Rencana Strategis No Nama Embung Instansi Luas Ha Volume m 3 Ket 7 Embung Bimomartani, Bimomartani , Ngemplak Prop. DIY 1.50 30.000 8 Embung Griya Mahkota, Nogotirto, Gamping Pengembang 0.70 20.000 9 Embung Kali aji, Wonokerto, Donokerto, Turi Sleman 1.50 30.000 10 Embung Jetis Suruh, Donoharjo, Ngaglik Prop. DIY 1.40 37.000 11 Embung Gadung, Bangunkerto,Turi Sleman 0.40 2.000 12 Embung Karanggeneng, Purwobinangun, Pakem BBWS 1.10 36.253 13 Embung Pancoh, Girikerto, Turi Prop. DIY 1.20 24.000 14 Embung Babadan, Girikerto, Turi Prop DIY 0.30 20.000 15 Embung Sempu, Candibinangun, Pakem Prop. DIY 0.60 19.800 16 Embung Tlogoputri, Hargobinangun, Pakem Sleman 0.30 4.000 17 Embung Tirta Arta, Tridadi Sleman Sleman 0.80 15.000 18 Embung Jurang Jero, Candibinagun, Pakem Prop. DIY 0.75 20.000 19 Embung Gedongan, Wedomartani, Ngemplak Sleman 1.10 25.000 20 Embung Gatep, Purwobinangun, Pakem Prop. DIY 0.60 6.000 21 Embung Sendari, Tirtoadi, Mlati Prop. DIY 1.00 25.000 22 Embung Ketingan, Tirtoadi, Mlati Prop. DIY 1.00 6.000 23 Embung Kemiri, Purwobinangun, Pakem BBWS 1.50 25.000 24 Embung Tambak Boyo, Maguwoharjo, Catur Tunggal, Wedomartani BBWS 8.80 600.000 25 Embung Serut, Gayamharjo, Prambanan BBWS 0.90 30.000 Tabel 2.11 Rekapitulasi Data Embung dan Mata Air Se Kabupaten Sleman s.d 2017 No Data Embung Mata Air Jumlah 1 Kondisi Embung - Kondisi Baik 25 - Kondisi Sedang - Kondisi Rusak 2 Kondisi Mata Air Tuk - Kondisi Baik - Kondisi Sedang 182 - Kondisi Rusak 59 DPUPKP KAB. SLEMAN 2017 -2021 Rencana Strategis - Jumlah luas lahan yang terairi dalam pengelolaan jaringan irigasi berdasarkan dari 9 kantor pengamatan di Kabupaten Sleman pada tahun 2016 sebanyak 13.535,75 dan jumlah pasok air irigasi total sebanyak 1.127.855 ltdetik. - Volume cadangan air tanah statis didalam akuifer di Kabupaten Sleman mencapai 6.738.288.436,09 m 3 , baik pada sistem akuifer bagian atas 5.019.592.985,12 m 3 maupun sistem akuifer bagian bawah 1.718.695.450,97 m 3 . Pemanfaatan air tanah di Kabupaten Sleman dapat dibagi menjadi dua kategori yaitu pemanfaatan air tanah untuk kebutuhan rumah tangga sebesar 43.649.357.200 liter tahun dan pemanfaatan air tanah untuk kebutuhan non rumah tangga sebesar 259.783.100.307 litertahun. Jadi total keseluruhan pemanfaatan air tanah adalah 416.135.933.289,70 litertahun. - Tingkat pemanfaatan dan pengambilan air tanah di Kabupaten Sleman dapat dibagi menjadi 3 tingkat, yaitu Tingkat pemanfaatan air tanah rendah yang berada di Kecamatan Ngemplak, Turi, Cangkringan. Kalasan dan Ngaglik; Tingkat pemanfataan air tanah sedang yang berada di Kecamatan Moyudan, Minggir, Sayegan, Godean, Gamping, Mlati, Depok, Pakem dan Kecamatan Tempel; dan tingkat pemanfaatan air tanah tinggi yang berada di Kecamatan Berbah, Sleman dan Kecamatan Prambanan. - Berdasarkan Permen PU 390 tahun 2007 jumlah bendung di Kabupaten Sleman sebanyak 2082, yang terdiri atas 1.163 bendung permanen semi permanen dan 919 bendung sementara. Dengan diterbitkannya Perda Irigasi 6 tahun 2013 telah diatur kembali batasan kewenangan yaitu menjadi 853 bendung kewenangan Kabupaten Sleman sisanya 1.229 akan diserahkan ke desa. Komparasi capaian sasaran Renstra dapat dilihat pada tabel 2.12. Tabel 2.12 Komparasi Capaian Sasaran Renstra Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Kawasan Permukiman terhadap Sasaran Renstra Dinas DPUP ESDM Provinsi DIY dan Renstra Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Periode Tahun 2016 No Indikator Kinerja Dinas PUPKP Capaian Sasaran Renstra Dinas PUPKP Th 2016 Sasaran pada Renstra Dinas DPUP ESDM Provinsi Sasaran pada Renstra Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat 1 Persentase Panjang Jalan dan Jembatan dalam kondisi mantap 73.14 Persentase jaringan jalan Provinsi dalam kondisi Mantap dengan Target 74,20 Tingkat kemantapan jalan nasional dengan target 91; tingkat konektivitas Jalan Nasional 74 2 Jumlah Pasar dan 23.53 - - 60 DPUPKP KAB. SLEMAN 2017 -2021 Rencana Strategis No Indikator Kinerja Dinas PUPKP Capaian Sasaran Renstra Dinas PUPKP Th 2016 Sasaran pada Renstra Dinas DPUP ESDM Provinsi Sasaran pada Renstra Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat obyek wisata dalam kondisi baik yang dimiliki Kabupaten 3 Infrastuktur perdesaan dalam kondisi baik air bersih 53.84 Persentase peningkatan aksesbilitas kawasan perdesaan yang difokuskan pada wilayah kecamatan miskin dengan target 55 Debit dan jumlah sambungan rumah SPAM Perdesaan berbasis masyarakat 1274 Ld dan 407.680 SR 4 Cakupan Ketersediaan Rumah Layak Huni 99.61 Persentase jumlah rumah tidak layak huni yang belum tertangani dengan target 7 Persentase penurunan kekurangan tempat tinggalbacklog berdasarkan perspektif menghuni 2,01; Persentase penurunan rumah tidak layak huni 5,15; Tingkat pemenuhan perumahan yang layak huni bagi rumah tangga berpenghasilan rendah 85 5 Cakupan layanan rumah layak huni yang terjangkau 93.34 Persentase jumlah rumah tidak layak huni yang belum tertangani dengan target 7 Persentase penurunan kekurangan tempat tinggalbacklog berdasarkan perspektif menghuni 2,01; Persentase penurunan rumah tidak layak huni 5,15; Tingkat pemenuhan perumahan yang layak huni bagi rumah tangga berpenghasilan rendah 85 6 Cakupan ketersediaan layanan air bersihair minum masyarakat 31.10 Penambahan penduduk berakses air minum dengan target 500.000 jiwa Persentase peningkatan cakupan pelayanan akses air minum 82 7 Persentase penduduk yang mendapatkan akses air minum yang aman 82.55 Penambahan penduduk berakses air minum dengan target 500.000 jiwa Persentase peningkatan cakupan pelayanan akses air minum 82 8 Persentase kawasan kumuh yang tertangani 15.51 - Persentase penurunan luasan permukiman kumuh perkotaan 6 9 Terpeliharanya kondisi bangunan pasca bencana 70.98 - - 10 Cakupan lingkungan 96.71 - Tingkat layanan infrastruktur dasar 61 DPUPKP KAB. SLEMAN 2017 -2021 Rencana Strategis No Indikator Kinerja Dinas PUPKP Capaian Sasaran Renstra Dinas PUPKP Th 2016 Sasaran pada Renstra Dinas DPUP ESDM Provinsi Sasaran pada Renstra Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat yang sehat dan aman yang didukung dengan prasarana, sarana dan utilitas umum PSU permukiman dan perumahan 84 12 Cakupan Ketersediaan air untuk Pertanian 75,07 Persentase luasan DI yang terlayani air irigasi dengan target sebesar 81,00 Peningkatan layanan jaringan irigasi 244.962,37 ha; Pengembalian fungsi dan layanan jaringan irigasi 691.490,27 ha; Terjaganya fungsi dan layanan jaringan irigasi 3.345.174 ha 13 Persentase ketersediaan air baku 68,32 Peningkatan penyediaan debit air baku dengan target 1.600 ldt Peningkatan debit layanan sarana dan prasarana penyediaan air baku dengan target 12 m3dtk; Pengembalian fungsi dan debit layanan sarana dan prasarana penyediaan air baku dengan target 1,70 m3dtk; Terjaganya fungsi dan debit layanan sarana dan prasarana penyediaan air baku dengan terget 57,88 m3dtk; Peningkatan kapasitas tampung sumber air dengan target – juta m3; Pengembalian fungsi dan kapasitas tampung sumber air dengan target 766,40 juta m3; Terjaganya kapasitas tampung sumber air dengan target 15.969 juta m3; Jumlah konstruksi embung dan bangunan penampung air lainnya yang dilaksanakan 114 buah; Jumlah konstruksi embung dan bangunan penampung air lainnya yang direhabilitasi 182 buah. Berdasarkan komparasi capaian sasaran Renstra Dinas Pekerjaan Umum dan Kawasan Permukiman Kabupaten Sleman terhadap sasaran Renstra Dinas PUP dan ESDM Provinsi DIY dan Renstra Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Tabel 2.12 dapat dilihat bahwa tingkat capaian sasaran Renstra Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan dan Kawasan Permukiman tidak terlihat adanya keserasian dengan sasaran Renstra Dinas PUP dan ESDM Provinsi DIY dan Renstra Kementrian Republik Indonesia. Hal ini memperlihatkan bahwa kinerja peningkatan dikarenakan masing masing mempunyai pembagian kewenangan yang berbeda, namun pada akhirnya tetap mendukung percepatan pembangunan infrastruktur . Yang masih menjadi tantangan Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Sleman masih banyak kondisi jaringan irigasi yang ada belum 62 DPUPKP KAB. SLEMAN 2017 -2021 Rencana Strategis memadai, masih banyak irigasi non teknis dan semi teknis yang belum ditingkatkan menjadi irigasi teknis, disamping itu kondisi jaringan irigasi teknis yang ada banyak dalam kondisi rusak berat, bangunan utama seperti bendung yang ada dibeberapa wilayah irigasi terjadi kerusakan sedang hingga berat sehingga menghambat supply air dari sungai kejaringan irigasi. Peluang yang ada di Kabupaten Sleman masih terdapat beberapa wilayah masih tersedia lahan potensial yang belum dikembangkan menjadi lahan irigasi, sehingga kondisi ini merupakan salah satu upaya untuk memenuhi kebutuhan pangan di Kabupaten Sleman.

2.4.2 Analisis Rencana Tata Ruang Wilayah