Analisis Dokumen Hasil Kajian Lingkungan Hidup Strategis KLHS

73 DPUPKP KAB. SLEMAN 2017 -2021 Rencana Strategis

2.4.3 Analisis Dokumen Hasil Kajian Lingkungan Hidup Strategis KLHS

Kajian Lingkungan Hidup Strategis, yang selanjutnya disingkat KLHS adalah rangkaian analisis yang sistematis, menyeluruh, dan partisipatif untuk memastikan bahwa prinsip pembangunan berkelanjutan telah menjadi dasar dan terintegrasi dalam pembangunan suatu wilayah danatau kebijakan, rencana, danatau program. KLHS memuat kajian antara lain ; 1. Kapasitas daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup untuk pembangunan; 2. Perkiraan mengenai dampak dan risiko lingkungan hidup; 3. Kinerja layananjasa ekosistem; 4. Efisiensi pemanfaatan sumber daya alam; 5. Tingkat kerentanan dan kapasitas adaptasi terhadap perubahan iklim; dan 6. Tingkat ketahanan dan potensi keanekaragaman hayati. Hasil KLHS menjadi dasar bagi kebijakan, rencana, danatau program pembangunan dalam suatu wilayah. Apabila hasil KLHS menyatakan bahwa daya dukung dan daya tampung sudah terlampaui, maka: 1. Kebijakan, rencana, danatau program pembangunan tersebut wajib diperbaiki sesuai dengan rekomendasi KLHS; dan 2. Segala usaha danatau kegiatan yang telah melampaui daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup tidak diperbolehkan lagi. Dengan mempertimbangkan fungsi KLHS tersebut maka analisis terhadap dokumen hasil KLHS ditujukan untuk mengidentifikasi apakah ada program dan kegiatan pelayanan Dinas SDAEM yang berimplikasi negatif terhadap lingkungan hidup. Jika ada, maka program dan kegiatan tersebut perlu direvisi agar sesuai dengan rekomendasi KLHS. Berdasarkan hasil analisis Kajian Lingkungan Hidup Strategis KLHS terhadap pelayanan DPUPKP Kabupaten Sleman diperoleh hasil seperti berikut pada tabel 2.15 : Tabel 2.15 Hasil Analisis terhadap Dokumen KLHS Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan kawasan Permukiman Kabupaten Sleman No Aspek Kajian Isu isu berkelanjutan yang berkaitan dengan lingkungan Ringkasan KLHS Implikasi Terhadap Pelayanan OPD Catatan bagi perumusan Program dan Kegiatan OPD 1. Alih Fungsi Lahan beririgasi teknis - Berkurangnya resapan air Diperlukan RDTR yang mengatur tata ruang wilayah Konsentrasi program dan kegiatan disesuaikan tata ruang wilayah 74 DPUPKP KAB. SLEMAN 2017 -2021 Rencana Strategis No Aspek Kajian Isu isu berkelanjutan yang berkaitan dengan lingkungan Ringkasan KLHS Implikasi Terhadap Pelayanan OPD Catatan bagi perumusan Program dan Kegiatan OPD daerah 2. Pelanggaran Sempadan Sungai dan saluran Irigasi - Meningkatkan daya rusak air - Merusak ekosistem sungai - Pencemaran sungai Diperlukan penegakan aturan batas garis sempadan sungai dan saluran irigasi Dalam melaksanakan kegiatan memperhatikan fungsi dan keberadaan sempadan sungai 3. Penyelamatan air tanah dengan kesadaran pengaturan pengambilan kedalaman air tanah - Penurunan muka air tanah kelangkaan air tanah Diperlukan pengatur perizinan pemanfaatan air tanah - Pengetatan perizinan pemanfaataan air tanah - Monitoring dan pengawasan pengambilan air tanah 5. Masyarakat yang kurang arif dalam pengelolaan lingkungan hidup - Pencemaran lingkungan - Penyusunan regulasi terkait pengelola lingkungan - Sosialisasi mengenai pengelolaan lingkungan - Penegakan peraturan Dalam melaksanakan kegiatan memperhatikan aspek lingkungan Kapasitas daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup untuk pembangunan Program perencanaan tata ruang dapat membawa pengaruh negatif contoh kerusakan lingkungan jika alokasi ruang tidak disesuaikan dengan daya dukung dan daya tampung. Alih fungsi lahan tidak boleh mengurangi kapasitas daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup  Alokasi ruang disesuaikan dengan daya dukung dan daya tampung  Penerapan konsep green environmental pada program lingkungan sehat perumahan  Penerapan konsep green settlement pada pembangunan perumahan Perkiraan mengenai dampak dan resiko lingkungan hidup Dampak dan resiko lingkungan hidup akibat pembangunan antara lain Kajian dampak dan resiko lingkungan hidup diperlukan sebagai bagian dari perizinan sebelum Kontrol dan pengawasan terhadap persyaratan perizinan 75 DPUPKP KAB. SLEMAN 2017 -2021 Rencana Strategis No Aspek Kajian Isu isu berkelanjutan yang berkaitan dengan lingkungan Ringkasan KLHS Implikasi Terhadap Pelayanan OPD Catatan bagi perumusan Program dan Kegiatan OPD peningkatan runoff, pengurangan area resapan termasuk RTH, peningkatan limbah, pencemaran, kemacetan. program pembangunan dilaksanakan lingkungan untuk setiap pembangunan sarana dan prasarana Kinerja layananjasa ekosistem Program pembangunan sarana dan prasarana berpotensi alih fungsi lahan dan mengurangi RTH yang berfungsi menjaga keseimbangan ekosistem Alokasi RTH 30 dalam rencana tata ruang perlu dipenuhi dan dijaga agar tidak terjadi alih fungsi lahan  Pembangunan RTH dan penghijauan di sepanjang jalan  Penegakan peraturan penataan ruang Efisiensi pemanfaatan sumber daya alam Pembangunan sarana dan prasarana serta infrastruktur pedesaan berpotensi memicu alih fungsi lahan dan urbanisasi sehingga terjadi inefisiensi pemanfaatan SDA yang diindikasikan dengan adanya penurunan muka air tanah, pencemaran lingkungan, dan kemacetan Program pembangunan danatau perbaikan sarana dan prasarana menggunakan konsep hemat energi sehingga tercapai efisiensi pemanfaatan sumber daya alam  Pembangunan sarana dan prasarana olahraga, ekonomi, pendidikan, perkantoran dengan konsep green building  Penerapan konsep green infrastructure pada program pembangunan infrastruktur pedesaan Tingkat kerentanan dan kapasitas adaptasi terhadap perubahan iklim Pembangunan perumahan serta sarana dan prasarana berpotensi meningkatkan runoff dan mengurangi RTH sehingga menjadikan Kabupaten Sleman rentan terhadap perubahan iklim indikasi adanya genangan di beberapa lokasi Perbaikan drainase ataupun kegiatan pembangunan sarana dan prasarana lainnya perlu nenpertimbangkan kapasitas adaptasi terhadap perubahan iklim  Sistem drainase yang dibangundiperb aiki harus harmonis dengan lingkungan perkotaan  Pembangunan drainase jalan yang ramah lingkungan  Perlunya sosialisasi pelarangan pembuangan air limbah maupun 76 DPUPKP KAB. SLEMAN 2017 -2021 Rencana Strategis No Aspek Kajian Isu isu berkelanjutan yang berkaitan dengan lingkungan Ringkasan KLHS Implikasi Terhadap Pelayanan OPD Catatan bagi perumusan Program dan Kegiatan OPD sampah padat di saluran drainase beserta penegakan aturan Tingkat ketahanan dan potensi keanekaragaman hayati Adanya potensi alih fungsi lahan jika pemanfaatan ruang tidak terkendali yang dapat menggangu kelestarian lingkungan kurangnya ketahananresilience dan keanekaragaman hayati Perlunya program dan kegiatan yang fokus pada pengawasan dan pengendalian rencana tata ruang  Minimalisasi laju konversi lahan pertanian produktif dapat diantisipasi melalui pengawasan dan pengendalian tata ruang  Mekanisme insentif- disinsentif untuk pengendalian tata ruang  Menegakkan peraturan penataan ruang Berdasarkan analisa indikator kinerja pelayanan Dinas DPUPKP Kabupaten Sleman, analisa Renstra Kementrian Republik Indonesia, analisa Renstra Dinas Provinsi DIY dan analisa RTRW Kabupaten Sleman, maka tantangan pelayanan yang dihadapi oleh Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Sleman dalam rangka peningkatan pelayanan sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya adalah : Tabel 2.16 Tantangan dan Peluang No Tantangan Peluang 1 Bidang Bina Marga a. Peningkatan partisipasi masyarakat dalam memanfaatkan jalan untuk ketaatan perijinan dan banyaknya muatantonase jalan b. Peningkatan kapasitas jalan dari lebar, panjang dan struktur jalan c. Sinkronisasi tata ruang dengan Sistem Jaringan Jalan. d. Kawasan Strategis Nasional KSN  Jalan belum mendukung kesana, artinya jalan sudah ada tetapi kurang optimal e. JalanJembatan yang menjadi akses menghubungkan daerah Piyungan, Nglanggran Gunung Kidul dan Bantul belum optimal. a. Persediaan potensi alam material batu, kerikil, kerakal untuk pembangunanpemeliharaan jalanjembatan. b. Dukungan program, kegiatan dan anggaran dari Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten Sleman. 77 DPUPKP KAB. SLEMAN 2017 -2021 Rencana Strategis No Tantangan Peluang 2 Bidang Cipta Karya a. Terbatasnya alokasi anggaran untuk pembangunan gedung pemerintah b. Terbatasnya SDM c. Terbatasnya kewenangan daerah untuk alokasi anggaran pusat d. Terbatasnya lahan untuk pembangunan gedung pemerintah e. Sulitnya pelaksanaan pembangunan jaringan air bersih di Kawasan Padat a. Tersedianya alokasi Anggaran APBD dan DAK Pusat b. Dukungan program, kegiatan dan anggaran dari Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten Sleman. c. Adanya pelatihan peningkatan kapasitas pegawai d. Adanya lahan tanah desa untuk pengembangan sarana dan prasarana Gedung pemerintah. 3 Bidang Sumber Daya Air 1 a. Kondisi Jaringan irigasi yang ada masih banyak yang belum memadai, masih banyak. irigasi non teknis dan semi teknis yang belum ditingkatkan menjadi irigasi teknis. Disamping itu kondisi jaringan irigasi teknis yang ada banyak dalam kondisi rusak berat. Bangunan bangunan utama seperti bendung yang ada dibeberapa wilayah irigasi terjadi kerusakan sedang hingga berat sehingga menghambat suplay air dari sungai ke jaringan irigasi. b. Masih banyak potensi-potensi untuk embung baru belum dimanfaatkan. Hal tersebut menjadi pemikiran yang sangat penting untuk ditangani karena embung tersebut merupakan satu-satunya upaya untuk pemenuhan berbagai kebutuhan air dan juga pengendalian banjir. c. Pemenuhan kebutuhan air baku untuk keperluan sehari-hari, irigasi dan kebutuhan lainnya yang semakin meningkat, dilain pihak prasarana dan sarana di sektor pengairan masih belum memadai. d. Peningkatan kapasitas tampung air untuk pemenuhan kebutuhan air yang meningkat. e. Menurunnya ketersediaan air sebagai dampak dari berkurangnya atau rusaknya daerah tangkapan air. f. Debit air yang ada di kabupaten Sleman semakin lama semakin menurun sedangkan perkembangan penduduk semakin bertambah maka perlu cadangan air tanah konservasi sehingga salah satu penambahan embung yang dapat menaikkan air tanah sehingga dapat mengendalikan banjir dan pengembangannya dapat berfungsi sebagai pariwisata. g. Kurang terpeliharanya saluran irigasi karena terbatasnya SDM Petugas Kebersihan. h. Tingginya alih fungsi lahan disekitar saluran irigasi sehingga menggangu operasi dan pemeliharaan saluran. i. Kurang perhatian dan peduli dari masyarakat terhadap fungsi dan keberadaan saluran irigasi. j. Adanya konflik penggunaan dan pemanfaatan air. k. Tantangan dari segi ketidakjelasan atau tumpang tindih kewenangan tugas pokok dan fungsi antar instansi, sehingga terdapat permasalahan riil di lapangan yang tidak ditangani oleh instansi manapun dan sebaliknya, terdapat overlap kewenangan di beberapa instansi. l. Kurangnya kepedulian dan dari masyarakat a. Sumber daya manusiapersonilpegawai yang ada di lingkungan Dinas PUP dan KP yang terdiri dari pejabat struktural dan fungsional dengan latar belakang pendidikan S-1 dan S-2 dibidangnya merupakan salah satu potensi dalam melaksanakan kebijakan dan program, sekaligus sebagai salah satu faktor yang menentukan dalam meningkatkan kinerja Dinas. b. Wilayah Kabupaten Sleman mempunyai sungai – sungai utama dan anak –anak sungai sebagai sumber potensi air permukaan yang cukup besar yang tersebar di berbagai kabupaten, namun pemanfaatannya masih jauh lebih rendah dibandingkan dengan potensi yang ada. c. Pada beberapa wilayah Kabupaten Sleman masih tersedia lahan potensial yang belum dikembangkan menjadi lahan irigasi, kondisi ini merupakan peluang sebagai upaya untuk pemenuhan kebutuhan pangan. d. Adanya potensi alam untuk membuat tampungan airreservoir. j. Pengembangan kemampuan SDM di Bidang Sumber Daya Air . 78 DPUPKP KAB. SLEMAN 2017 -2021 Rencana Strategis No Tantangan Peluang terhadap masyarakat terhadap fungsi dan keberadaan infrastruktur sumber daya air. 4 Bidang Perumahan a. Pengembangan Perumahan yang tidak sesuai dengan ketentuan Pemda. Pecah kapling : 4 unit sudah pakai IPT; sedangkan di BPN tidak pakai IPT Pecah kapling tanpa IPT bisa dilaksanakan b. Bantuan stimulant untuk Rumah Tidak layak huni RTLH menjadi Rumah layak huni RLH. c. Perlunya penataan permukiman yang melibatkan seluruh stake holder mengingat jumlah kawasan kumuh masih luas 162 ha: dengan meningkatkan partisipasi masyarakat untuk sekaligus membangun kapasitas masyarakat bangunan dan manusianya d. Memberikan subsidi masyarakat MBR agar dapat mengakses Rumah Tinggal yang layak huni. e. Revisi RTRW yang juga berpihak pada perumahan permukiman. f. PSU dengan mendorong pengerahan PSU sesuai ketentuan dan meningkatkan pengendalian dalam proses pembangunan PSU. g. Melakukan pendekatan kepada masyarakat yang belum mau turun dengan advokasi dan penyiapan hunian tetap Huntap serta PSU nya. h. adanya trend pembangunan yang tidak ramah lingkungan yang diindikasikan dengan adanya alih fungsi lahan, kemacetan, genangan pada beberapa area di Kabupaten Sleman dan permukiman padat serta kumuh. a. Sumber daya manusiapersonilpegawai yang ada di lingkungan Dinas PUP dan KP yang terdiri dari pejabat struktural dan fungsional dengan latar belakang pendidikan S-1 dan S-2 dibidangnya merupakan salah satu potensi dalam melaksanakan kebijakan dan program, sekaligus sebagai salah satu faktor yang menentukan dalam meningkatkan kinerja Dinas. b. Kabupaten Sleman masih merupakan daerah yang menarik sebagai tempat investasi, terutama investasi swasta di bidang properti. Hal ini memberi peluang pada pelaksanaan pengerjaan program dan kegiatan bidang kePUan dan Perumahan dengan menggunakan skema KPBU kerjasama pemerintah dan badan usaha sehingga alokasi dana pembangunan dari pemerintah dapat lebih fleksibel. c. pemanfaatan teknologi komunikasi dan informasi sebagai bagian dari e-government dan smart regency. Terlebih, didukung dengan keberadaan berbagai institusi pendidikan dan penelitian di Kabupaten Sleman sehingga peluang pemanfaatan inovasi terknologi untuk mendukung layanan bidang kePUan dan Perumahan menjadi semakin besar. d. Terdapat lahan untuk pengembangan MBR berupa lahan yang tidak produktif sehingga harus revisi tata ruang dulu. e. CSR di Sleman sangat potensial untuk mendukung : Tahun 2010 : 16.000 RTLH; Tahun 2014 : 7.000 RTLH; Tahun 2017 : 3000 RTLH. f. Kelembagaan masyarakat di tingkat desa berupa LKMD, BKM cukup membantu diandalkan mendukung program program yang ada di pusat. 5 Bidang Pendataan, Pembinaan dan Pengawasan Bangunan a. Kurangnya kesadaran Penyedia Jasa Konstruksi akan pentingnya sertifikasi b. Belum tersistemnya data informasi jasa kontruksi c. Tidak terkendalinya pembangunan bangunan komersil. d. Kurangnya kesadaran dari masyarakat untuk melaksanakan proses perijinan. e. Peningkatan pengawasan dan penertiban bangunan yang belum berizin. f. Pendataan bangunan. g. Pelatihan dan sertifikasi a. Telah melaksanakan sertifikasi penyedia jasa konstruksi. b. Tersedianya data penyedia jasa konstruksi dalam rangka pengelolaan sistem informasi Jasa Konstruksi SIPJAKI. c. Telah dilakukan sosialisasi tertib perijinan melalui media. d. Penertiban perizinan bangunan. e. Pemanfaatan dan perizinan bangunan sesuai fungsinya. f. Mengingatkan ketrampilan dan keahlian pekerja jasa konstruksi. 79 DPUPKP KAB. SLEMAN 2017 -2021 Rencana Strategis

BAB III ISU ISU STRATEGIS BERDASARKAN

TUGAS DAN FUNGSI PD 2017 - 2021 RENCANA STRATEGIS RENSTRA DINAS PEKERJAAN UMUM, PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN KABUPATEN SLEMAN DINAS PEKERJAAN UMUM PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN KABUPATEN SLEMAN