Pembangunan Pertanian Kerangka Teori

masyarakat seperti LKMD, PKK, Karang Taruna, dan perkumpulan-perkumpulan remaja dan kelompok-kelompok tani di desa Batukarang sendiri yang sifatnya membangun. Namun, peran dari BPD tersebut sangat besar kepada masyarakat desa. Dalam sektor pertanian di desa Batukarang, Badan Permusyawaratan Desa sebagai penampung aspirasi masyarakat haruslah dapat melakukan pembangunan yang merata dalam sektor pertanian. BPD dalam meningkatkan sumber daya manusia pada sektor pertanian tidak hanya diarahkan pada peningkatan produktifitas petani, namun harus diarahkan pula pada peningkatan partisipasi petani dalam setiap proses pengambilan keputusan yang menyangkut kepentingan mereka. Pertanian diarahkan pada berkembangnya pertanian yang maju, efisien, dan tangguh. Pengertian maju, efisien dan tangguh dalam Pertanian mencakup konsep-konsep mikro dan makro yaitu bagi sektor pertanian sendiri maupun dalam hubungannya dengan sektor-sektor lain di luar pertanian, misalnya industri, transportasi, dan keuangan. Selanjutnya kegiatan pertanian bertujuan untuk meningkatkan hasil dan mutu produksi, meningkatkan pendapatan dan taraf hidup petani dan memperluas lapangan kerja dan kesempatan kerja.

1.5.5 Pembangunan Pertanian

Bagi Negara-negara sedang berkembang, pembangunan pertanian pada abad-21 bertujuan untuk mengembangkan sistem pertanian yang berkelanjutan juga harus mampu meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang akan menunjang sistem tersebut. Peningkatan sumber daya manusia disini tidak 30 Universitas Sumatera Utara dibatasi maknanya dalam artian peningkatan produktifitas mereka saja, namun yang tidak kalah penting adalah untuk meningkatkan kemampuan para petani agar dapat lebih berperan dalam berbagai proses pembangunan. Pembangunan pertanian merupakan sebuah program dalam meningkatkan kemampuan sumberdaya manusia sehingga nantinya masyarakat dapat memiliki sebuah kemandirian dari sisi ekonomi hingga sosial politik di lingkungannya. Jadi pembangunan pertanian yang berhasil dapat diartikan kalau terjadi pertumbuhan sektor pertanian yang tinggi dan sekaligus terjadi perubahan masyarakat tani dari yang kurang baik menjadi lebih baik Dr. Soekartawi, 1994;1. Dengan begitupan proses pembangunan pertanian yang dilakukan Badan Permusyawaratan Desa BPD akan lebih memberikan pelayanan yang efektif dikarenakan adanya sebuah partisipasi aktif dari BPD tersebut dengan masyarakat karena adanya suatu kesadaran untuk berkontribusi dalam memajukan pembangunan daerahnya khusunya dalam peningkatan produktifitas pertanian masyarakat. Menurut Suhendra 2004 di banyak negara, sektor pertanian yang berhasil merupakan prasyarat bagi pembangunan sektor industri dan jasa. Para perancang pembangunan Indonesia pada awal masa pemerintahan Orde Baru menyadari benar hal tersebut, sehingga pembangunan jangka panjang dirancang secara bertahap. Pada tahap pertama, pembangunan dititikberatkan pada pembangunan sektor pertanian dan industri penghasil sarana produksi pertanian. Pada tahap kedua, pembangunan dititikberatkan pada industri pengolahan penunjang pertanian agroindustri yang selanjutnya secara bertahap dialihkan pada pembangunan industri mesin dan logam. 31 Universitas Sumatera Utara Kebijakan untuk menetapkan sektor pertanian sebagai titik berat pembangunan ekonomi sesuai dengan rekomendasi Rostow dalam rangka persiapan tinggal landas Simatupang dan Syafa’at, 2000. Lebih lanjut dinyatakan bahwa revolusi pertanian merupakan syarat mutlak bagi keberhasilan upaya menciptakan prakondisi tinggal landas. Menurut Arifin 2004 tidak berkembangnya sektor pertanian berakar pada terlalu berpihaknya pemerintah pada sektor industri sejak pertengahan tahun 1980-an. Menyusul periode pertumbuhan tinggi sektor pertanian satu dekade sebelumnya, pemerintah seolah menganggap pembangunan pertanian dapat bergulir dengan sendirinya. Asumsi ini membuat pemerintah mengacuhkan pertanian dalam strategi pembangunannya. Hal ini tidak terlepas dari pengaruh paradigma pembangunan saat itu yang menekankan industrialisasi. Pemerintah mencurahkan perhatiannya pada sektor industri, yang kemudian diterjemahkan dalam berbagai kebijakan proteksi yang sistematis. Akibatnya, proteksi besar- besaran ini telah merapuhkan basis pertanian pada tingkat petani. Definisi pembangunan pertanian dapat diartikan sebagai suatu proses perubahan sosial. Implementasinya tidak hanya ditujukan untuk meningkatkan status dan kesejahteraan petani semata, tetapi sekaligus juga dimaksudkan untuk mengembangkan potensi sumberdaya manusia baik secara ekonomi, sosial, politik, budaya, lingkungan, maupun melalui perbaikan improvement, pertumbuhan growth dan perubahan change Iqbal dan Sudaryanto, 2008. 32 Universitas Sumatera Utara Dalam literatur klasik pembangunan pertanian karya Arthur Mosher yang berjudul “Getting Agriculture Moving” dijelaskan secara sederhana dan gambling tentang syarat pokok dan syarat pelancar dalam pembangunan pertanian. Syarat pokok pembangunan pertanian meliputi: 1 adanya pasar untuk hasil-hasil usahatani, 2 teknologi yang senantiasa berkembang, 3 tersedianya bahan-bahan dan alat-alat produksi secara lokal, 3 adanya perangsang produksi bagi petani, dan 5 tersedianya pengangkutan yang lancar dan kontinyu. Adapun syarat pelancar pembangunan pertanian meliputi: 1 pendidikan pembangunan, 2 kredit produksi, 3 kegiatan gotong royong petani, 4 perbaikan dan perluasan tanah pertanian, dan 5 perencanaan nasional pembangunan pertanian.

1.6 Definisi Konsep

Konsep merupakan istilah dan definisi yang digunakan untuk menggambarkan secara abstrak kejadian, keadaan, kelompok atau andividu tertentu yang menjadi pusat perhatian ilmu sosial Singarimbun,1995: 33. Melalui konsep, peneliti diharapkan akan dapat menyederhanakan pemikirannya dengan menggunakan satu istilah untuk beberapa kejadian yang berkaitan satu dengan yang lainnya. Untuk mendapatkan batasan yang jelas dari masing-masing konsep yang diteliti atau untuk menghindari interpretasi ganda dari variabel yang diteliti, maka dalam hal ini penulis mengemukakan definisi konsep pada penelitian ini adalah sebagai berikut: 33 Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Optimalisasi Peran Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Dalam Penyelenggaraan Pemerintahan Desa (Studi Pada BPD Desa Aek Goti Kecamatan Silangkitang Kabupaten Labuhanbatu Selatan)

5 96 117

Kinerja Badan Permusyawaratan Desa (Bpd) Dalam Otonomi Desa

3 68 100

Peranan Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Dalam Perencanaan Pembangunan Desa (Studi Tentang Proyek Desa Di Desa Gunung Tua Panggorengan Kecamatan Panyabungan)

35 350 77

Relasi Antara Kepala Desa Dengan Badan Permusyawaratan Desa Dalam Mewujudkan Good Governance (Studi Kasus: Desa Pohan Tonga, Kecamatan Siborongborong, Kabupaten Tapanuli Utara)

1 62 186

Tinjauan Hukum Administrasi Negara Terhadap Kewenagan Badan Permusyawaratan Desa Dalam Sistem Pemerintahan Desa

8 114 106

Pelaksanaan Fungsi Badan Permusyaratan Desa (BPD) di Desa Janjimaria

0 40 88

Peran Badan Perwakilan Desa (BPD) Dalam Proses Demokratisasi Di Kecamatan Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang (Suatu Tinjauan di Desa Simalingkar A dan Desa Perumnas Simalingkar)

1 49 124

PERANAN BADAN PERMUSYAWARATAN DESA (BPD) DALAM PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DI DESA BUNTU NANNA KECAMATAN PONRANG KABUPATEN LUWU

0 0 33

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah - Peranan Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Dalam Pembangunan Pertanian Di Desa Batukarang Kecamatan Payung Kabupaten Karo

0 8 35

PERANAN BADAN PERMUSYAWARATAN DESA (BPD) DALAM PEMBANGUNAN PERTANIAN DI DESA BATUKARANG KECAMATAN PAYUNG KABUPATEN KARO SKRIPSI Disusun Untuk Melengkapi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

0 0 12