Gambaran Umum Subjek Penelitian 1. Jenis Kelamin Subjek Penelitian 2. Usia Subjek Penelitian 3. Kelas Subjek Penelitian Hasil Tambahan

BAB IV ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Subjek Penelitian

Populasi penelitian ini adalah siswa dan siswi SMA Negeri 1 Medan. Subjek penelitian adalah siswa dan siswi SMA Negeri 1 Medan yang berjumlah 195 orang. Dari 195 orang subjek diperoleh gambaran subjek sebagai berikut.

A. 1. Jenis Kelamin Subjek Penelitian

Berdasarkan jenis kelamin subjek penelitian maka diperoleh gambaran penyebaran subjek seperti terdapat pada tabel berikut: Tabel 7. Gambaran Subjek Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis Kelamin N Persentase Perempuan 87 44,6 Laki – laki 108 55,4 Total 195 100 Berdasarkan data pada tabel 8, maka jumlah subjek berdasarkan jenis kelamin adalah subjek berjenis kelamin perempuan yaitu 55,4, sedangkan subjek yang berjenis kelamin laki-laki sebanyak 44,6 .

A. 2. Usia Subjek Penelitian

Berdasarkan usia subjek penelitian maka diperoleh gambaran penyebaran subjek seperti terdapat pada tabel berikut: Universitas Sumatera Utara Tabel 8 Gambaran Subjek Berdasarkan Usia Usia N Persentase 13 3 1,53 14 24 12,31 15 57 29,23 16 75 38,46 17 36 18,47 Total 195 100 Berdasarkan data pada tabel 9, maka yang paling banyak adalah subjek yang berusia 16 tahun sebanyak 75 orang 38,46, sedangkan yang paling sedikit adalah subjek yag berusia 13 tahun yakni 3 orang 1,53 .

A. 3. Kelas Subjek Penelitian

Berdasarkan jurusan subjek penelitian maka diperoleh gambaran penyebaran subjek seperti terdapat pada tabel berikut: Tabel 9. Gambaran Subjek Berdasarkan Kelas Kelas N Persentase 10 66 33,85 11 80 41,02 12 49 25,13 Total 195 100 Berdasarkan data pada tabel , maka yang paling banyak adalah subjek yang berasal dari kelas 11 yaitu 41,02. B. Hasil Penelitian B. 1. Uji Asumsi Jumlah skala yang disebarkan kepada sampel penelitian sebanyak 195 skala dan dari 195 skala yang disebarkan semuanya dikembalikan dan dapat tercapai Universitas Sumatera Utara keseluruhannya. Setelah dilakukan pemeriksaan terhadap skala tersebut maka keseluruhan skala telah memenuhi syarat untuk dilakukan analisis. Sebelum analisa data dilakukan, ada beberapa syarat yang harus dilakukan terlebih dahulu yaitu uji asumsi normalitas sebaran pada kedua variabel penelitian, baik variabel tergantung kemandirian belajar maupun variabel bebas dukungan sosial orangtua. Selain itu dilakukan juga uji linearitas untuk mengetahui bentuk korelasi antara masing-masing variabel. Pengujian asumsi dan analisa data dilakukan dengan menggunakan program SPSS 13,0 for windows.

1. Uji Normalitas Sebaran

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah distribusi data penelitian telah menyebar secara normal. Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan metode Kolmogorov - Smirnov. Alasan peneliti menggunakan metode ini karena kedua data penelitian merupakan data ordinal. Data dikatakan terdistribusi normal jika harga ρ 0,05. Untuk data dukungan sosial orangtua diperoleh dengan ρ = 0,435. Hasil ini menunjukkan bahwa penyebaran data dukungan sosial orangatua terdistribusi normal. Untuk data kemandirian belajar diperoleh ρ = 0,591. Hasil ini menunjukkan bahwa penyebaran data kemandirian belajar terdistribusi normal. Tabel 10. Normalitas Sebaran Variabel Kemandirian Belajar dan Dukungan Sosial Orangtua One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Kemandirian Belajar Dukungan Sosial Orangtua N 195 195 Normal Parametersa,b Mean 148,25 166,16 Universitas Sumatera Utara Std. Deviation 15,473 19,610 Most Extreme Differences Absolute ,055 ,062 Positive ,028 ,045 Negative -,055 -,062 Kolmogorov-Smirnov Z ,772 ,870 Asymp. Sig. 2-tailed ,591 ,435 a Test distribution is Normal. b Calculated from data.

2. Uji Linearitas Hubungan

Uji linearitas digunakan untuk mengetahui apakah distribusi data penelitian, yaitu variabel dukungan sosial orangtua dan variabel kemandirian belajar memiliki hubungan linear. Uji linearitas dilakukan dengan menggunakan Analisa Varians ANAVA dengan menggunakan bantuan SPSS for Windows 13.00. Tabel 11. Linearitas Hubungan Kedua Variabel Sum of Squares df Mean Square F Sig Combined 24417.292 71 343.906 1.920 .001 Linearity 10558.283 1 10558.283 58.952 .000 Between Groups Deviation from Linearity 13859.009 70 197.986 1.105 .311 Kemandirian Belajar Dukungan Sosial Orangtua Within Groups 22029.395 123 179.101 Total 46446.687 194 Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa nilai signifikasi pada linearity sebesar 0.000. Variabel dapat dikatakan normal jika nilai signifikansi kurang dari 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa antara variable dukungan sosial orangtua dengan kemandirian belajar terdapat hubungan yang linear. Universitas Sumatera Utara

B. 2. Hasil Analisa Data 1.

Hasil Perhitungan Korelasi Hipotesa dalam penelitian ini adalah ada hubungan positif antara dukungan sosial orangtua dengan kemandirian belajar pada siswa Sekolah Menengah Atas. Hal ini mengandung pengertian bahwa semakin tinggi dukungan sosial yang diberikan oleh orangtua maka semakin tinggi kemandirian belajar di dalam diri individu, dan sebaliknya semakin rendah dukungan sosial yang diberikan oleh orangtua maka semakin rendah kemandirian belajar . Untuk pengujian statistik, maka dirumuskan hipotesa statistik sebagai berikut : Ho : ρ = 0 ; Ha : ρ 0 Hipotesa nol Ho mengandung pengertian bahwa tidak ada hubungan antara dukungan sosial orangtua dengan kemandirian belajar pada siswa siswa sekolah menengah atas. Hipotesa alternatif Ha mengandung pengertian bahwa ada hubungan yang positif antara dukungan sosial orangtua dengan kemandirian belajar pada siswa sekolah menengah atas. Berdasarkan tujuan penelitian, maka dilakukan analisa statistik dengan menggunakan uji Pearson Correlation. Hasil uji statistik ini dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel 12. Korelasi Pearson Dukungan sosial orangtua Kemandirian belajar Pearson Correlation 1 .477 Sig. 2-tailed 000 Dukungan Sosial Orangtua N 195 195 Kemandirian Belajar Pearson Correlation .477 1 Universitas Sumatera Utara Sig. 2-tailed 000 N 195 195 Correlation is significant at the 0.05 level 2-tailed. Dari hasil pengujian statistik yang telah dilakukan dengan menggunakan bantuan komputer program SPSS versi 13.0 for windows maka diperoleh nilai r = 0.477 dengan ρ 0,05, untuk korelasi antara dukungan sosial orangtua dengan kemandirian belajar pada siswa sekolah menengah atas. Nilai r yang bersifat positif menyatakan bahwa antara dukungan sosial orangtua dan kemandirian belajar menunjukkan nilai yang searah. Sehingga hipotesa nol Ho ditolak dan hipotesa alternatif Ha diterima yang artinya terdapat hubungan positif antara dukungan sosial orangtua dengan kemandirian belajar pada siswa sekolah menengah atas, dimana semakin tinggi dukungan sosial orangtua maka kemandirian belajar yang dimiliki akan semakin tinggi dan sebaliknya semakin rendah dukungan sosial orantua maka akan semakin rendah kemandirian belajar yang dimiliki oleh siswa. Tabel 13. Hasil Model Summary pada Analisa Regresi Variabel R R2 P Keterangan Duk Orangtua Sosial Kemandirian Belajar 0.477 0.227 0.000 Hubungan signifikan Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa pengaruh antara variabel dukungan sosial orangtua dengan kemandirian belajar adalah 23.

2. Kategorisasi

Berdasarkan data penelitian dapat dilakukan pengelompokan yang mengacu pada kriteria kategorisasi. Kategorisasi ini didasarkan pada asumsi bahwa skor Universitas Sumatera Utara populasi terdistribusi normal. Kriteria kategorisasi yang digunakan dalam penelitian ini dibagi dalam tiga kategori yaitu tinggi, rendah dan sedang. Kategorisasi ini dapat diperoleh melalui uji signifikansi perbedaan antara mean skor empiris dan mean hipotetik.

2. A. Gambaran Skor Kemandirian Belajar

Tabel 14. Gambaran Skor Empirik Kemandirian Belajar N Minimum Maximum Mean Std. Deviation Kemandirian belajar 195 82 185 148,25 15,473 Valid N listwise 195 Skala kemandirian belajar terdiri dari 50 aitem dengan empat pilihan jawaban yang bergerak dari 1 sampai 4. Dari skala kemandirian belajar yang diisi oleh subjek maka diperoleh gambaran skor hipotetik seperti di bawah ini. Tabel 15. Gambaran Skor Hipotetik Kemandirian Belajar N Minimum Maximum Mean Std. Deviation Kemandirian belajar 195 50 200 124 26 Valid N listwise 195 Berdasarkan hasil penelitian, didapat hasil perbandingan mean empirik dan mean hipotetik dari variabel kemandirian belajar yang menunjukkan EH yaitu 148,25 124 sehingga dapat disimpulkan bahwa kemandirian belajar pada subjek penelitian lebih tinggi daripada kemandirian belajar pada populasi umumnya. Rangkuman data penelitian tersebut selanjutnya digunakan oleh peneliti untuk mengkategorisasikan kemandirian belajar pada siswa sekolah menengah atas Universitas Sumatera Utara dalam tingkatan-tingkatan untuk kemudian disusun norma. Subjek dikategorikan menjadi tiga kategori dengan rumus: a. Rendah = X Mean – 1 SD b. Sedang = Mean – 1 SD ≤ X Mean + 1 SD c. Tinggi = Mean + 1 SD ≤ X Dengan memperhatikan mean hipotetik sebesar 124 dan standar deviasi sebesar 26 maka kriteria kategorisasi untuk variabel kemandirian belajar pada siswa sekolah menengah atas dengan jumlah dan pesentasi subjek di dalamnya dapat dilihat pada tabel di bawah Tabel 16. Kategorisasi Data Hipotetik Kemandirian Belajar Variabel Rentang nilai Kategori Frekuensi Persentase 150 ≤ X Tinggi 90 46,15 98 ≤ X 150 Sedang 104 53,33 Kemandirian Belajar X 98 Rendah 1 0,52 Berdasarkan kriteria kategorisasi pada tabel menunjukkan bahwa 90 orang 46,15 termasuk dalam kategori kemandirian belajar tinggi, 104 orang 53,33 berada pada kategori sedang dan 1 orang 0,52 berada pada kategori rendah. 2. B. Gambaran Skor Dukungan Sosial Orangtua Tabel 17. Gambaran Skor Empirik Dukungan Sosial Orangtua N Minimum Maximum Mean Std. Deviation Duk.sosial orangtua 195 105 200 166,16 19,610 Valid N listwise 195 Universitas Sumatera Utara Skala dukungan sosial orangtua terdiri dari 50 aitem dengan empat pilihan jawaban yang bergerak dari 1 sampai 4. Dari skala dukungan sosial orangtua yang diisi oleh subjek maka diperoleh gambaran skor hipotetik seperti di bawah ini. Tabel 18. Gambaran Skor Hipotetik Dukungan Sosial Orangtua N Minimum Maximum Mean Std. Deviation Duk.sosial orangtua 195 50 200 124 26 Valid N listwise 195 Berdasarkan hasil penelitian, didapat hasil perbandingan mean empirik dan mean hipotetik dari variabel dukungan sosial orangtua yang menunjukkan EH yaitu 166,16 124 sehingga dapat disimpulkan bahwa dukungan sosial orangtua pada subjek penelitian lebih tinggi daripada dukungan sosial orangtua pada populasi umumnya. Cara mengelompokkan skor untuk dukungan sosial orangtua sama dengan skor kemandirian belajar. Dengan memperhatikan nilai mean hipotetik sebesar 124 dan standar deviasi sebesar 26 maka kriteria kategorisasi untuk variabel dukungan sosial orangtua dengan jumlah persentase subjek di dalamnya dapat dilihat pada tabel di bawah Tabel 19. Kategorisasi Data Hipotetik Dukungan Sosial Orangtua Variabel Rentang nilai Kategori Frekuensi Persentase 150 ≤ X Tinggi 157 80.51 98 ≤ X 150 Sedang 68 19.49 Dukungan Sosial Orangtua X 98 Rendah Universitas Sumatera Utara Berdasarkan kriteria kategorisasi pada tabel menunjukkan bahwa sebagian besar subjek penelitian termasuk dalam kategori tinggi 80.51 mendapatkan dukungan sosial orangtua. Selebihnya 19.49 termasuk dalam kategori sedang dan tidak ada subjek penelitian yang masuk dalam kategori rendah.

C. Hasil Tambahan

Setelah dilakukan pengujian statistik untuk data utama dalam penelitian ini, maka diperoleh hasil bahwa ada hubungan positif antara dukungan sosial orangtua dengan kemandirian belajar pada siswa Sekolah Menengah Atas. Ada beberapa hasil tambahan dalam penelitian ini yang diharapkan dapat memperkaya hasil penelitian, antara lain perbedaan kemandirian belajar ditinjau dari jenis kelamin, dan hubungan dukungan sosial orangtua tiap dimensi dengan kemandirian belajar.

C. 1. Perbedaan Kemandirian Belajar ditinjau dari Jenis Kelamin