Kategorisasi A. Gambaran Skor Kemandirian Belajar

Sig. 2-tailed 000 N 195 195 Correlation is significant at the 0.05 level 2-tailed. Dari hasil pengujian statistik yang telah dilakukan dengan menggunakan bantuan komputer program SPSS versi 13.0 for windows maka diperoleh nilai r = 0.477 dengan ρ 0,05, untuk korelasi antara dukungan sosial orangtua dengan kemandirian belajar pada siswa sekolah menengah atas. Nilai r yang bersifat positif menyatakan bahwa antara dukungan sosial orangtua dan kemandirian belajar menunjukkan nilai yang searah. Sehingga hipotesa nol Ho ditolak dan hipotesa alternatif Ha diterima yang artinya terdapat hubungan positif antara dukungan sosial orangtua dengan kemandirian belajar pada siswa sekolah menengah atas, dimana semakin tinggi dukungan sosial orangtua maka kemandirian belajar yang dimiliki akan semakin tinggi dan sebaliknya semakin rendah dukungan sosial orantua maka akan semakin rendah kemandirian belajar yang dimiliki oleh siswa. Tabel 13. Hasil Model Summary pada Analisa Regresi Variabel R R2 P Keterangan Duk Orangtua Sosial Kemandirian Belajar 0.477 0.227 0.000 Hubungan signifikan Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa pengaruh antara variabel dukungan sosial orangtua dengan kemandirian belajar adalah 23.

2. Kategorisasi

Berdasarkan data penelitian dapat dilakukan pengelompokan yang mengacu pada kriteria kategorisasi. Kategorisasi ini didasarkan pada asumsi bahwa skor Universitas Sumatera Utara populasi terdistribusi normal. Kriteria kategorisasi yang digunakan dalam penelitian ini dibagi dalam tiga kategori yaitu tinggi, rendah dan sedang. Kategorisasi ini dapat diperoleh melalui uji signifikansi perbedaan antara mean skor empiris dan mean hipotetik.

2. A. Gambaran Skor Kemandirian Belajar

Tabel 14. Gambaran Skor Empirik Kemandirian Belajar N Minimum Maximum Mean Std. Deviation Kemandirian belajar 195 82 185 148,25 15,473 Valid N listwise 195 Skala kemandirian belajar terdiri dari 50 aitem dengan empat pilihan jawaban yang bergerak dari 1 sampai 4. Dari skala kemandirian belajar yang diisi oleh subjek maka diperoleh gambaran skor hipotetik seperti di bawah ini. Tabel 15. Gambaran Skor Hipotetik Kemandirian Belajar N Minimum Maximum Mean Std. Deviation Kemandirian belajar 195 50 200 124 26 Valid N listwise 195 Berdasarkan hasil penelitian, didapat hasil perbandingan mean empirik dan mean hipotetik dari variabel kemandirian belajar yang menunjukkan EH yaitu 148,25 124 sehingga dapat disimpulkan bahwa kemandirian belajar pada subjek penelitian lebih tinggi daripada kemandirian belajar pada populasi umumnya. Rangkuman data penelitian tersebut selanjutnya digunakan oleh peneliti untuk mengkategorisasikan kemandirian belajar pada siswa sekolah menengah atas Universitas Sumatera Utara dalam tingkatan-tingkatan untuk kemudian disusun norma. Subjek dikategorikan menjadi tiga kategori dengan rumus: a. Rendah = X Mean – 1 SD b. Sedang = Mean – 1 SD ≤ X Mean + 1 SD c. Tinggi = Mean + 1 SD ≤ X Dengan memperhatikan mean hipotetik sebesar 124 dan standar deviasi sebesar 26 maka kriteria kategorisasi untuk variabel kemandirian belajar pada siswa sekolah menengah atas dengan jumlah dan pesentasi subjek di dalamnya dapat dilihat pada tabel di bawah Tabel 16. Kategorisasi Data Hipotetik Kemandirian Belajar Variabel Rentang nilai Kategori Frekuensi Persentase 150 ≤ X Tinggi 90 46,15 98 ≤ X 150 Sedang 104 53,33 Kemandirian Belajar X 98 Rendah 1 0,52 Berdasarkan kriteria kategorisasi pada tabel menunjukkan bahwa 90 orang 46,15 termasuk dalam kategori kemandirian belajar tinggi, 104 orang 53,33 berada pada kategori sedang dan 1 orang 0,52 berada pada kategori rendah. 2. B. Gambaran Skor Dukungan Sosial Orangtua Tabel 17. Gambaran Skor Empirik Dukungan Sosial Orangtua N Minimum Maximum Mean Std. Deviation Duk.sosial orangtua 195 105 200 166,16 19,610 Valid N listwise 195 Universitas Sumatera Utara Skala dukungan sosial orangtua terdiri dari 50 aitem dengan empat pilihan jawaban yang bergerak dari 1 sampai 4. Dari skala dukungan sosial orangtua yang diisi oleh subjek maka diperoleh gambaran skor hipotetik seperti di bawah ini. Tabel 18. Gambaran Skor Hipotetik Dukungan Sosial Orangtua N Minimum Maximum Mean Std. Deviation Duk.sosial orangtua 195 50 200 124 26 Valid N listwise 195 Berdasarkan hasil penelitian, didapat hasil perbandingan mean empirik dan mean hipotetik dari variabel dukungan sosial orangtua yang menunjukkan EH yaitu 166,16 124 sehingga dapat disimpulkan bahwa dukungan sosial orangtua pada subjek penelitian lebih tinggi daripada dukungan sosial orangtua pada populasi umumnya. Cara mengelompokkan skor untuk dukungan sosial orangtua sama dengan skor kemandirian belajar. Dengan memperhatikan nilai mean hipotetik sebesar 124 dan standar deviasi sebesar 26 maka kriteria kategorisasi untuk variabel dukungan sosial orangtua dengan jumlah persentase subjek di dalamnya dapat dilihat pada tabel di bawah Tabel 19. Kategorisasi Data Hipotetik Dukungan Sosial Orangtua Variabel Rentang nilai Kategori Frekuensi Persentase 150 ≤ X Tinggi 157 80.51 98 ≤ X 150 Sedang 68 19.49 Dukungan Sosial Orangtua X 98 Rendah Universitas Sumatera Utara Berdasarkan kriteria kategorisasi pada tabel menunjukkan bahwa sebagian besar subjek penelitian termasuk dalam kategori tinggi 80.51 mendapatkan dukungan sosial orangtua. Selebihnya 19.49 termasuk dalam kategori sedang dan tidak ada subjek penelitian yang masuk dalam kategori rendah.

C. Hasil Tambahan