Perseroan yang kegiatan usahana berkaitan dengan menghimpun danaatau mengelola dana masyarakat, perseroan yang menerbitkan surat pengakutan utang
kepada masyarakat atau perseroan terbuka wajib mempunyai paling sedikit dua orang anggota dewan komisaris.
53
Yang dimaksud ”untuk kepentingan dan sesuai dengan maksud tujuan perseroan”, adalah bahwa pengawasan dan pemberian
nasihat yang dilakukan oleh dewan komisaris tidak untuk kepentingan pihak atau golongan tertentu, tetapi untuk kepentingan perseroan secara menyeluruh dan
sesuai dengan maksud dan tujuan perseroan.
54
Keberadaan komisaris dalam KUHD dalam suatu perseroan terbatas bukan suatu keharusan, yang tugasnya mengawasi pengurusan perseroan terbatas.
Pasal 44 ayat 1 KUHD menyatakan, bahwa : “tiap-tiap perseroan terbatas harus diurus oleh beberapa pengurus, kawan-kawan peserta atau lain-lainnya yang
Berbeda dari direksi yang memungkinkan setiap anggota direksi bertindak sendiri-sendiri dalam menjalankan tugas direksi, setiap anggota dewan komisaris
tidak dapat bertindak sendiri-sendiri dalam menjalankan tugas dewan komisaris, kecuali berdasarkan keputusan dewan komisaris. Perseroan yang kegiatan
usahanya menghimpun danatau mengelola dana masyarakat, perseroan yang menerbitkan surat pengakuan utang kepada masyarakat, atau perseroan terbuka
memerlukan pengawasan dengan jumlah anggota komisaris yang lebih besar karena menyangkut kepentingan masyarakat.
1. Pengangkatan Anggota Dewan Komisaris
53
Pasal 108 UU ayat 5 No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas
54
Jamin Ginting, Hukum Perseroan TerbatasUU No. 40 Tahun 2007, Bandang : Citra Aditya Bakti, 2007, hal. 130.
Universitas Sumatera Utara
semua itu harus diangkat oleh pesero, dengan atau tidak dengan mendapat upah, dan dengan atau tidak dengan diawasi oleh beberapa komisaris”. Dari kata-kata
terakhir Pasal 44 ini, yaitu : “dengan atau tidak dengan diawasi”, keberadaan komisaris dalam suatu perseroan bukan sesuatu yang diharuskan atau d
diwajibkan. Dengan kata lain, suatu perseroan menurut KUHD dapat mempunyai komisaris atau tidak. Jika ada, biasanya tugas, wewenang dan kewajibannya diatur
dalam anggaran dasar perseroan. Karena KUHD tidak mengatur lebih lanjut mengenai komisaris.
Dalam praktiknya, di bawah KUHD bagi perseroan terbatas yang go public sesuai dengan kebijakan Badan Pelaksana Pasar Modal diwajibkan
mempunyai Dewan Komisaris yang diharapkan dapat melakukan pengawasan secara efektif terhadap tindakan pengurusan direksi. Demikian dalam KUHD
tidak diatur mengenai komisaris utusan. Namun, dalam praktik pengurusan perseroan terbatas, karena kebutuhan sering diperlukan, mengingat bahwa
anggota dewan komisaris biasanya mempunyai jabatan atau pekerjaan lain di luar perseroan terbatas yang bersangkutan, sehingga ia tidak dapat menjalankan
tugasnya secara aktif dalam pengawasan terhadap pengurusan direksi atas perseroan terbatas. Untuk itu anggota dewan komisaris tersebut menunjuk seorang
sebagai komisaris utusan dengan mendelegasikan wewenangnya. Hal ini diperbolehkan dengan tidak mengurangi kekuasaan rapat dewan komisaris untuk
mengadakan pembatasn sesuai dengan anggaran dasarnya.
55
55
Rachmadi Usman, Op.cit, hal. 191-192.
Universitas Sumatera Utara
Bagi perusahaan-perusahaan besar dan BUMN yang pada umumnya dipimpin oleh suatu direksi yang terdiri atas orang-orang yang profesional dan
pemegang saham tidak ikut campur dalam manajemen, rasanya suatu hal yang mutlak bahwa pemegang saham atau pemilik perlu mengangkat atau
menermpatkan orang-orangnya selaku komisaris yang merupakan pengawas daripada direksi. Sedangkan bagi perusahaan-perusahaan kecil, pemegang saham
atau pemilik sendiri yang memimpin atau menjadi direksi perseroan, dalam arti kata direksi perseroan adalah sebagai pemegang saham, kurang pas apabila
diangkat komisaris yang mengawasinya. Direksi yang notabene adalah pemegang saham juga. Dalam hal yang demikian yaitu pemegang saham juga. Dalam hal
yang demikian yaitu pemegang saham merangkapt sebagai direksi, cukup relevan apabila jabatan komisaris sementara tidak diisi.
56
Khusus untuk perseroan yang menjalankan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah selain mempunyai dewan komisaris, juga wajib mempunyai dewan
pengawas syariah. Dewan pengawas syariah sebagaimana dimaksud terdiri atas seorang ahli syariah atau lebih, yang diangkat oleh RUPS atas rekomendasi
Majelis Ulama Indonesia. Dewan pengawas syariah sebagaiaman dimaksud bertugas memberikan nasihat dan saran kepada direksi serta mengawasi kegiatan
perseroan agar sesuai dengan prinsip syariah.
57
56
Sutjipto, Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1995 dalam Rangka Peningkatan Profesionalisme Pengurus Perseroan Terbatas. Makalah disajikan pada Seminar
Regional Prediksi Pelaksanaan Undang-Undang Perseroan Terbatas bagi Perkembangan Dunia Usaha di Indonesia, Banjarmasin, Senat Mahasiswa Fakultas Hukum UNLAM bekerjasama
dengan Ikatan Notaris Indonesia Cabang Kalimantan Selatan, 1995, hal. 2.
57
Pasal 109 UU No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas
Universitas Sumatera Utara
Selanjutnya yang dapat diangkat menjadi anggota dewan komisaris adalah orang perseorangan yang cakap melakukan perbuatan hukum, kecuali dalam
waktu lima tahun sebelum pengangkatannya pernah : 1. Dinyatakan pailit.
2. Menjadi anggota direksi atau anggota dewan komisaris yang dinyatakan bersalah menyebabkan suatu perseroan dinyatakan pailit.
3. Dihukum karena melakukan tindak pidana yang merugikan keuangan negara danatau yang berkaitan dengan sektor keuangan. Yang dimaksud dengan
“sektor keuangan”, antara lain, lembaga keuangan bank dan non bank, pasar modal dan sektor lain yang berkaitan dengan penghimpunan dan pengelolaan
dana masyarakat. Ketentuan persyaratan sebagaimana dimaksud tidak mengurangi
kemungkinan instansi teknis yang berwenang menetapkan persyaratan tambahan berdasarkan peraturan perundang-undangan. Pemenuhan persyaratan
sebagaimana dimaksud dibuktikan dengan surat yang disimpan oleh perseroan Pasal 110. Yang dimaksud dengan “surat” adalah surat pernyataan yang dibuat
oleh calon anggota dewan komisaris yang bersangkutan berkenaan dengan persyaratan-persyaratan yang ditentukan dan surat dari instansi yang berwenang
berkenana dengan ketentuan yang dipersyaratkan tersebut.
2. Tanggung Jawab Dewan Komisaris