BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat dikemukakan di dalam skripsi ini, adalah : 1. Di Indonesia sendiri, munculnya Undang-Undang No. 40 tahun 2007 tentang
Perseroan Terbatas menandai babak baru pengaturan CSR. Selain itu, pengaturan tentang CSR juga tercantum di dalam Undang-Undang No. 25
tahun 2007 tentang Penanaman Modal. Walaupun sebenarnya pembahasan mengenai CSR sudah dimulai jauh sebelum kedua undang-undang tersebut
disahkan. Salah satu pendorong perkembangan CSR yang terjadi di Indonesia adalah pergeseran paradigma dunia usaha yang tidak hanya semata-mata untuk
mencari keuntungan saja, melainkan juga bersikap etis dan berperan dalam penciptaan investasi sosial.
Adapun pengaturan CSR di dalam di dalam Pasal 74 UU No. 40 Tahun 2007, diatur sebagai berikut :
1. Perseroan yang menjalankan kegiatan usahanya di bidang danatau berkaitan dengan sumber daya alam wajib melaksanakan Tanggung
Jawab Sosial dan Lingkungan. 2. Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan sebagaimana dimaksud pada ayat
1 merupakan kewajiban Perseroan yang dianggarkan dan diperhitungkan sebagai biaya Perseroan yang pelaksanaannya dilakukan
dengan memperhatikan kepatutan dan kewajaran.
116
Universitas Sumatera Utara
3. Perseroan yang tidak melakukan kewajiban sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dikenai sanksi sesuai dengan ketentuan perundang-undangan.
Sedangkan pengaturan di dalam No. 25 tahun 2007 tentang Penanaman Modal., yaitu di dalam Pasal 15 huruf b adalah sebagai berikut:“Setiap
penanam modal berkewajiban melaksanakan tanggung jawab sosial perusahaan.”
2. Dalam Sosial Korporasi Corporate Social Responsibility, tanggung Jawab Fiduciary terhadap Para Pemegang Saham adalah harus dipahami oleh
perusahaan bahwa pada dasarnya kepentingan perseroan tidak lagi boleh bergerak terbatas hanya pada kepentingan pemegang saham ataupun karyawan
yang terlibat di dalamnya, tetapi lebih dari itu, kepentingan sosial masyarakat juga ada di dalamnya, walaupun Oleh karena itu, yang penting untuk
dilakukan oleh perusahaan adalah tata cara yang dapat mendorong korporasi bersedia untuk mengorbankan keuntungannya guna kepentingan sosial
walaupun perusahaan apa yang disebut sebagai fiduciary responsibilities kewajiban memberikan keuntungan kepada para pemegang saham.
H. Saran-Saran