lebih dari 0,5 alpha 0,5 dapat dinyatakan reliable dan dengan tingkat signifikansi 5 p 0,05 dapat dinyatakan valid atau dengan kata lain bahwa
unobserved variable dapat diukur dengan menggunakan masing-masing konstruk observed variable
4.3.1 Konstruk untuk Kualitas Layanan
d1 d2
d3 d4
d5
KL 1 KL 2
KL 3
KL 4 KL 5
1 1
1 1
KL 17
.16
.16
.18 .17
1.08 .94
1.02 .92
1.00 .27
1
Gambar 4.9 Konstruk Kualitas Layanan Konstruk kualitas layanan diukur dengan menggunakan lima indikator, dimana
masing-masing disebut dengan KL1, KL2, KL3, KL4 , KL5. Hasil analisis dari CFA nya adalah sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.3 Regression Weight group number 1-default model Kualitas
Layanan Estimate S.E C.R P Label
KL5--- KL 1.000
KL4--- KL 0.906 0.140 6.487 0.000
KL3--- KL 1.018 0.141 7.209 0.000
KL2--- KL 0.940 0.133 7.050 0.000
KL1--- KL 1.077 0.142 7.565 0.000
Sumber : Olah Data AMOS 5 Hasil CFA confirmatory analysis diperoleh besar nilai dari masing-masing konstruk
persamaan atau loading factor atau alpha, sebagai berikut: KL= α
1
KL1 + α
2
KL2 + α
3
KL3 + α
4
KL4 + α
5
KL5 KL= 1,077KL1 + 0,940KL2 + 1,081KL3 + 0,960
KL4 + 1,000 KL5
Dari hasil persamaan tersebut, kualitas layanan Bank Syariah Mandiri dominan dipengaruhi oleh KL1 dengan nilai sebesar 1,077, dimana KL1 adalah untuk fasilitas
fisik. Hasil tersebut memberi indikasi bahwa nasabah memberikan tanggapan yang baik terhadap fasilitas fisik yang diberikan oleh pihak Bank Syariah Mandiri.
Nasabah nyaman dengan kondisi fisik dari Bank Syariah Mandiri, namun dari hasil ini diharapkan dapat memberikan masukan kepada pihak bank seharusnya bukan
hanya fasilitas fisik yang memberikan kenyamanan terhadap pihak nasabah, namun kenyamanan lain dapat ditingkatkan misalnya penjelasan yang diberikan kepada
nasabah, keramahan para karyawan dalam melayani nasabah Bank Syariah Mandiri.
Universitas Sumatera Utara
4.3.2 Konstruk Kualitas Produk
Konstruk kualitas produk diukur dengan variasi produk sesuai kebutuhan nasabah, inovasi, kemudahan produk dipahami oleh nasabah, keringanan beban produk yang
ditawarkan serta kepedulian terhadap nasabah. CFA dari hasil analisis adalah sebagai berikut:
Gambar 4.8 Konstruk Kualitas Produk Gambar 4.10 Konstruk Kualitas Produk
Tabel 4.4 Regresion Weights : Group number 1- Default Model Kuaitas Produk
Estimate S.E C.R P Label KP5--- KP
1.000 KP4--- KP
0.889 0.145 6.123 0.000 KP3--- KP
0.852 0.120 6.859 0.000 KP2--- KP
0.936 0.130 7.174 0.000 KP1--- KP
0.932 0.124 7.507 0.000 Sumber Olah Data AMOS 5
Universitas Sumatera Utara
Hasil CFA confirmatory analysis diperoleh besar nilai dari masing-masing konstruk persamaan atau loading factor atau alpha, sebagai berikut:
KP= α
1
KP1 + α
2
KP2 + α
3
KP3 + α
4
KP4 + α
5
KP5 KP= 0,932KP1 + 0,936
KP2 + 0,825KP3 + 0,889KP4 + 1,000KP5 Sesuai dengan persamaan diatas, maka besarnya kualitas produk yang ditawarkan
oleh Bank Syariah Mandiri dipengaruhi secara dominan oleh indikator KP5 dimana KP5 adalah produk UMKM yang ditawarkan oleh Bank Syariah Mandiri mudah
dipahami. Ini memberikan kesimpulan bahwa para nasabah Bank Syariah Mandiri yang berprofesi sebagai pengusaha UMKM memilih Bank Syariah Mandiri karena
jasa yang ditawarkan sesuai dengan apa yang dibutuhkan oleh para pengusaha UMKM. Hasil data ini dapat menjadi acuan bagi Bank Syariah Mandiri dalam
mengambil kebijakan, misalnya saja kebijakan mengenai segmentasi market, dimana BSM memfokuskan untuk melayani para pengusaha UMKM dimana BSM menjadi
bank utama yang menjadi mitra pengusaha UMKM.
4.3.3 Konstruk Kepuasan Konsumen