gas CO. Sumber pencemaran gas CO terutama berasal dari pembakaran bahan bakar fosil minyak maupun batubara pada mesin- mesin penggerak transportasi.
Penyebaran gas CO di udara tergantung pada keadaan lingkungan, untuk daerah perkotaan yang banyak kegiatan industrinya dan lalu lintasnya padat, udaranya sudah
banyak tercemar oleh gas CO, sedangkan daerah pinggiran kota atau desa, cemaran CO di udara relatif sedikit.
Ternyata tanah yang masih terbuka dimana belum ada bangunan di atasnya, dapat membantu penyerapan gas CO, karena mikroorganisme yang ada di dalam
tanah mampu menyerap gas CO yang terdapat di udara. Angin dapat mengurangi konsentrasi gas CO pada suatu tempat karena dipindahkan ke tempat lain Mulyanto,
2007.
2.2.2. Pengaruh Karbon Monoksida Terhadap Manusia
Pengaruh beracun gas CO terhadap tubuh manusia terutama disebabkan oleh reaksi antara CO dengan hemoglobin Hb di dalam darah. Hemoglobin di dalam
darah secara normal berfungsi dalam sistem transpor dalam membawa oksigen dalam bentuk oksihemoglobin O
2
Hb dari paru-paru ke sel-sel tubuh dan membawa CO dalam bentuk CO
2
Hb dari sel-sel tubuh ke dalam paru-paru. Adanya CO, hemoglobin dapat membentuk karboksihemoglobin, jika reaksi
tersebut terjadi maka kemampuan darah untuk mentransport oksigen menjadi berkurang. Afinitas CO terhadap hemoglobin adalah 200 kali lebih tinggi daripada
afinitas oksigen terhadap hemoglobin, akibatnya jika CO dan O
2
terdapat bersama- sama di udara akan terbentuk COHb dalam jumlah jauh lebih banyak dari pada O
2
Hb Agusnar, 2007.
Universitas Sumatera Utara
Faktor penting yang menentukan pengaruh CO terhadap tubuh manusia adalah konsentrasi COHb yang terdapat dalam darah, dimana semakin tinggi
persentase hemoglobin yang terikat dalam bentuk COHb, semakin parah pengaruhnya terhadap kesehatan manusia. Konsentrasi COHb di dalam darah dipengaruhi secara
langsung oleh konsentrasi CO dari udara yang terhisap Agusnar, 2007. Kadar 20 bpj CO dalam udara dapat menyebabkan manusia sakit, dalam
waktu 30 menit 1300 ppm dapat menyebabkan kematian. Menghisap gas yang keluar dari knalpot mobil di ruang garasi tertutup lebih banyak menyebabkan kematian
Sastrawijaya, 2009. Keadaan normal konsentrasi CO di dalam darah berkisar antara 0,2 sampai
1,0 dan rata-rata sekitar 0,5. Kadar CO didalam darah dapat seimbang selama kadar CO di atmosfer tidak meningkat dan pernafasan tetap konstan Mukono, 2008.
Gejala-gejala keracunan CO antara lain pusing, rasa tidak enak pada mata, telinga berdengung, mual, muntah detak jantung meningkat, rasa tertekan di dada,
kesukaran bernafas, kelemahan otot- otot, tidak sadar dan bisa meninggal dunia Mukono, 2008.
Tabel 2.5. Pengaruh Konsentrasi COHb di dalam Darah Terhadap Kesehatan NO
Konsentrasi COHb di dalam darah
Pengaruhnya terhadap kesehatan
1. 1.0
Tidak berpengaruh 2.
1.0 – 2.0 Penampilan agak tidak normal
3. 2.0 – 5.0
Pengaruh terhadap sistem syaraf sentral, reaksi panca indera tidak normal, benda terlihat agak
kabur
4. ≥ 5.0
Perubahan fungsi jantung dan pulmonary 5.
10.0 – 80.0 Kepala pening, mual, berkunang – kunang, pingsan,
kesukaran bernafas, kematian.
Sumber : Agusnar, 2007
Universitas Sumatera Utara
2.3. Nitrogen Dioksida NO