WHO menyarankan pajanan CO tidak boleh melampaui 25 ppm 29 mgm³ untuk waktu 1 jam dan 10 ppm 11,5 mgm³ untuk waktu 8 jam Tugaswati, 2012.
Melihat besarnya dampak negatif dari gas karbon monoksida CO tehadap manusia, maka perlu dilakukan tindakan untuk mereduksi gas karbon monoksida
CO di udara. Cara yang dilakukan yaitu dengan melakukan penghijauan jalan yang memadai secara kualitatif maupun secara kuantitatif di sepanjang jalan kota.
5.2. Kadar Nitrogen Dioksida NO
2
di 4 Empat Lokasi Pengambilan Sampel
Berdasarkan hasil penelitian pada tabel 4.1. kadar nitrogen dioksida NO
2
tertinggi terdapat pada jalan raya yang tidak ditanami pohon Angsana Pterocarpus indicus yaitu Jl. S. Parman sebesar 29,78 µgNm³, sedangkan kadar terendah
terdapat pada jalan raya yang ditanami pohon Angsana Pterocarpus indicus yaitu Jl. A. H Nasution sebesar 9,22 µgNm. Berdasarkan Peraturan Pemerintah No 41 tahun
1999, kadar nitrogen dioksida NO
2
pada ke empat lokasi penelitian tersebut masih memenuhi syarat baku mutu yaitu 400 µgNm³ dalam pengukuran selama 1 jam.
Pada Jl A. H Nasution kadar nitrogen dioksida NO
2
yang didapat yaitu 9,22 µgNm³. Rendahnya kadar nitrogen dioksida NO
2
pada jalan ini diasumsikan bahwa pohon Angsana Pterocarpus indicus yang terdapat di jalan ini dapat menyerap
polutan nitrogen dioksida NO
2
yang dibuang ke udara. Tajuk pohon yang tinggi dapat membelokkan hembusan angin ke atmosfir yang lebih luas, sehingga
konsentrasi polutan menurun, melalui stomata polutan gas masuk kedalam jaringan daun sehingga kadar polutan yang diemisikan ke udara berkurang. Morfologi
tanaman seperti permukaan daun, batang dan ranting dapat menyerap polutan partikel debu dan logam yang terkandung di dalam udara Hanafri, 2011.
Universitas Sumatera Utara
Pada Jl. Brigjend Katamso kadar nitrogen dioksida NO
2
yang didapat lebih rendah dibandingkan pada Jl. S. Parman. Kadar nitrogen dioksida NO
2
pada Jl. S. Parman cukup tinggi yaitu 29,78 µgNm³ dibandingkan dengan jalan yang lainnya,
tingginya kadar nitrogen dioksida NO
2
pada jalan ini diasumsikan berasal dari padatnya jumlah kendaraan yang melintasi jalan ini. Sumber nitrogen dioksida NO
2
berasal dari pembakaran mesin kendaraan bermotor Sastrawijaya, 2009. Tidak terdapatnya pohon peneduh pada Jl. S. Parman menggambarkan bahwa
jalan tersebut sudah tercemar oleh gas nitrogen dioksida NO
2
walaupun dalam jumlah yang masih jauh di bawah baku mutu, apabila manusia terpapar dengan gas
nitrogen dioksida NO
2
dalam jumlah yang sedikit secara terus menerus dapat mengganggu sistem pernafasan. Keberadaan pohon di jalan raya dapat menjaga
kelembaban dan menurunkan suhu udara sehingga konsentrasi gas nitrogen dioksida NO
2
yang melayang di udara menjadi berkurang Anggraini, 1994. Gas nitrogen dioksida NO
2
merupakan gas yang sangat toksik, berbau tajam, iritatif dan berwarna merah kecoklatan serta bersifat oksidator. Apabila udara
tercemar oleh gas nitrogen dioksida NO
2
dan bereaksi dengan uap air maka akan menjadi korosif dan memberikan efek terhadap mata, paru-paru dan kulit Mukono,
2005. Banyak gangguan kesehatan yang disebabkan oleh nitrogen dioksida NO
2
. Nitrogen dioksida NO
2
merupakan gas yang toksik bagi manusia dan umumnya mengganggu sitem pernafasan. Nitrogen dioksida NO
2
yang masuk ke paru-paru akan membentuk asam nitrit HNO
2
dan asam nitrat HNO
3
yang akan merusak membran mokosa dan jaringan paru Mulia, 2005.
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan studi dengan menggunakan binatang percobaan, pengaruh nitrogen dioksida NO
2
yang membahayakan yaitu meningkatnya kepekaan terhadap radang saluran pernafasan yang dapat terjadi setelah mendapat pajanan sebesar 100
μgm³. Percobaan pada manusia menyatakan bahwa kadar nitrogen dioksida NO
2
sebsar 250 μgm³ dan 500 μgm³ dapat mengganggu fungsi saluran pernafasan pada penderita asma dan orang sehat Tugaswati, 2012.
Kadar nitrogen dioksida NO
2
sebesar 25 ppm 47,03 mgm³ yang pada umumnya dihasilkan dari emisi industri kimia, dapat menyebabkan kerusakan pada
banyak jenis tanaman. Kerusakan daun sebanyak 5 dari luasnya dapat terjadi pada pemajanan dengan kadar 4-8 ppm 7,52-15 mgm³ untuk 1 jam pemajanan
tergantung dari jenis tanaman, umur tanaman dan lamanya pemajanan, kerusakan terjadi dapat bervariasi. Kadar nitrogen dioksida NO
2
sebesar 0,22 ppm dengan jangka waktu pemajanan 8 bulan terus menerus, dapat menyebabkan rontoknya daun
berbagai jenis tanaman Tugaswati, 2012. Melihat besarnya dampak negatif dari gas nitrogen dioksida NO
2
tehadap manusia, maka dilakukan tindakan untuk mereduksi nitrogen dioksida NO
2
di udara. Cara yang dilakukan yaitu dengan melakukan penghijauan jalan yang memadai
secara kualitatif maupun secara kuantitatif di sepanjang jalan kota, karena pepohonan mampu menurunkan konsentrasi gas nitrogen dioksida NO
2
yang melayang di udara dan dapat meningkatan turbulensi aliran udara.
Universitas Sumatera Utara
5.3. Parameter yang Memengaruhi Kadar Karbon Monoksida CO dan Nitrogen Dioksida NO