Pengaruh Kendaran Bermotor Dalam Pencemaran Udara Pengendalian Sumber Pencemaran Kendaraan bermotor

Pb yang ditambahkan pada bensin berupa tetraethyllead TEL dengan formula Pb C 2 H 5 4 Sarudji, 2010. Minyak diesel digunakan oleh mesin yang menggunakan metode injeksi minyak bakar ke dalam silinder. Hasil gas buang banyak mengandung Hidrikarbon. Pada mobil gas buang diemisikan ke uadara terutama melalui klanpot muffer , mesin crankcase blowby dan dari tutup bensin. Hampir 100 CO, Nox dan Pb serta sekitar 60 Hidrokarbon diemisikan dari knalpot, 40 Hidrokarbon diemisikan dari lubang pengisian bensin dan crankcase Perkins dalam Sarudji, 2010.

2.5.2. Pengaruh Kendaran Bermotor Dalam Pencemaran Udara

Kendaraan bermotor merupakan sumber pencemaran yang sangat besar andilnya, antara lain karena dapat membebaskan hidrokarbon, oksida nitrogen, oksida sulfur dan lain-lain termasuk juga Pb. Hidrokarbon dan nitrogen oksida di udara akan membentuk ozon maupun bereaksi dengan ozon itu sendiri melalui proses photochemical process Ryadi, 2002. Anonimus 2012, faktor- faktor yang menyebabkan dominannya pengaruh sektor transportasi terhadap pencemaran udara perkotaan di Indonesia antara lain: 1. Perkembangan jumlah kendaraan yang cepat eksponensial 2. Tidak seimbangnya prasarana transportasi dengan jumlah kendaraan yang ada 3. Pola lalu lintas perkotaan yang berorientasi memusat, akibat terpusatnya kegiatan-kegiatan perekonomian dan perkantoran di pusat kota. 4. Masalah turunan akibat pelaksanaan kebijakan pengembangan kota yang ada, misalnya daerah pemukiman penduduk yang semakin menjauhi pusat kota Universitas Sumatera Utara 5. Kesamaan waktu aliran lalu lintas 6. Jenis, umur dan karakteristik kendaraan bermotor 7. Faktor perawatan kendaraan 8. Jenis bahan bakar yang digunakan 9. Jenis permukaan jalan 10. Siklus dan pola mengemudi driving pattern Dalam penyelidikan di Amerika sumber primer dari hidrokarbon dan nitrogen oksida adalah utama kendaraan bermotor dengan bahan bakar bensin maupun solar. Penyelidikan R.W Hurn pada tahun 1956-1966 di Amerika memperoleh data bahwa rata-rata setiap kendaraan bermotor yang laju dengan kecepatan 40 kmjam menghasilkan: a. 1400 ppm hidrokarbon b. 850 ppm oksida nitrogen c. 310.000 ppm 3,1 karbon monoksida

2.5.3. Pengendalian Sumber Pencemaran Kendaraan bermotor

Menurut Ryadi 2002, pengendalian sumber pencemaran yang berasal dari kendaraan bermotor antara lain dapat dilakukan melalui perencanaan design dan perbaikan tekhnis terhadap proses mesinnya. Sumber pencemaran dari kendaraan bermotor antara lain: a. Sekitar 58 berupa pencemaran organik terhadap seluruh buangan pencemaran kendaraan bermotor USA, 1985. Universitas Sumatera Utara b. Bila dihitung dari setiap kendaraan bermotor, maka bagian-bagian kendaraan yang memberikan pencemaran dapat dikemukakan sebagai berikut: 1 Bagian knalpot belakang tailpipe memberikan emisi 50-60 dari keseluruhan bahan buangan organik kendaraan bermotor. 2 Evaporasi melalui karburator dan tangki bensinnya memberikan emisi sejumlah 15-25. Solusi untuk mengatasi polusi udara, antara lain sebagai berikut: a. Pemberian izin bagi angkutan umum kecil hendaknya lebih dibatasi, sementara kendaraan angkutan massal, seperti bus dan kereta api, diperbanyak. b. Pembatasan usia kendaraan, terutama bagi angkutan umum, perlu dipertimbangkan sebagai salah satu solusi. Sebab, semakin tua kendaraan, terutama yang kurang terawat, semakin besar potensi untuk memberi kontribusi polutan udara. c. Potensi terbesar polusi oleh kendaraan bermotor adalah kemacetan lalu lintas dan tanjakan. Karena itu, pengaturan lalu lintas, rambu-rambu, dan tindakan tegas terhadap pelanggaran berkendaraan dapat membantu mengatasi kemacetan lalu lintas dan mengurangi polusi udara. d. Pemberian penghambat laju kendaraan di permukiman atau gang-gang yang sering diistilahkan dengan polisi tidur justru merupakan biang polusi. Kendaraan bermotor akan memperlambat laju. Universitas Sumatera Utara e. Uji emisi harus dilakukan secara berkala pada kendaraan umum maupun pribadi meskipun secara uji petik spot check. Perlu dipikirkan dan dipertimbangkan adanya kewenangan tambahan bagi polisi lalu lintas untuk melakukan uji emisi di samping memeriksa surat-surat dan kelengkapan kendaraan yang lain. f. Penanaman pohon-pohon yang berdaun lebar di pinggir-pinggir jalan, terutama yang lalu lintasnya padat serta di sudut-sudut kota juga dapat mengurangi polusi udara. Universitas Sumatera Utara

2.6. Kerangka Konsep

Dokumen yang terkait

Penentuan Kadar Sulfur Dioksida (SO2) Di Udara Ambien Dengan Metode Pararosanilin

17 144 53

Analisis Kadar Nitrogen Dioksida (NO2) Dan Particulate Matter 10 (PM10) Udara Ambien Dan Keluhan Kesehatan Pada Pedagang Kaki Lima Di Sepanjang Jalan Raya Kelurahan Lalang Kecamatan Medan Sunggal Tahun 2014

2 62 113

Analisa Kadar Karbon Monoksida (CO) Dan Nitrogen Dioksida (NO2) Di Dalam Ruangan Rental Game Online Di Sekitar Kelurahan Padang Bulan Kecamatan Medan Baru Tahun 2012

4 59 72

Analisa Perbandingan Kadar Nitrogen Dioksida (n02) Di Terminal Terpadu Amplas, Traffic Light Persimpangan Jln. Sakti Lub1s/Brig. Katamso dan Basement Quality Suitest Condominium Di Kota Medan Tahun 2004

1 96 68

Penentuan Kadar Sulfur Dioksida (SO2) Di Udara Ambien Dengan Metode Pararosanilin Secara Spektrofotometri

20 128 46

Pengukuran Kadar Gas Pencemar Nitrogen Dioksida (NO2) Di Udara Sekitar Kawasan Industri Medan

7 71 54

Analisa Gas Karbon Monoksida dan Nitrogen Dioksida Udara Ambien pada Empat Lokasi di Kota Padang.

0 0 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Udara 2.1.1. Pengertian Udara - Perbandingan Kadar Karbon Monoksida (CO) dan Nitrogen Dioksida (NO2) di Udara Ambien Berdasarkan Keberadaan Pohon Angsana (Pterocarpus indicus) di Beberapa Jalan Raya di Kota Medan Tahun 2012

0 0 32

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - Perbandingan Kadar Karbon Monoksida (CO) dan Nitrogen Dioksida (NO2) di Udara Ambien Berdasarkan Keberadaan Pohon Angsana (Pterocarpus indicus) di Beberapa Jalan Raya di Kota Medan Tahun 2012

0 0 6

PERBANDINGAN KADAR KARBON MONOKSIDA (CO) DAN NITROGEN DIOKSIDA (NO2 ) DI UDARA AMBIEN BERDASARKAN KEBERADAAN POHON ANGSANA (Pterocarpus indicus) DI BEBERAPA JALAN RAYA DI KOTA MEDAN TAHUN 2012 SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Ge

0 0 13