b. Karena faktor eksternal akibat ulah manusia yaitu:
1 Hasil pembakaran bahan bakar fosil.
2 Debuserbuk dari kegiatan industri.
3 Pemakaian zat-zat kimia yang disemprotkan ke udara.
Asal pencemar udara dapat diterangkan dengan 3 tiga proses yaitu atrisi attrition penguapan vaporization dan pembakaran combustion, dari ketiga proses
tersebut pembakaran merupakan proses yang sangat dominan dalam kemampuannya menimbulkan bahan polutan Corman dan Masters dalam Mukono, 2008.
Berdasarkan buletin WHO yang dikutip Holzworth Cormick 1976:690, penentuan pencemar atau tidaknya udara suatu daerah berdasarkan parameter sebagai
berikut:
Tabel 2.1. Parameter Pencemar Udara No
Parameter Udara bersih
Udara tercemar 1.
Bahan partikel 0,01-0,02 mgm3
0,07- 0,7 mgm3
2. SO
2
0,003-0,02 ppm 0,02- 2 ppm
3. CO
1 ppm 5- 200 ppm
4. NO
2
0,003- 0,02 ppm 0,02 – 0,1 ppm
5. CO
2
310- 330 ppm 350 – 700 ppm
6. Hidrokarbon
1 ppm 1 – 20 ppm
Sumber : Buletin Who dalam Mukono, 2005
2.1.4. Klasifikasi Bahan Pencemar Udara
Bahan pencemar udara atau polutan dapat dibagi menjadi 2 dua bagian:
1. Polutan Primer
Menurut Mukono, 2006, polutan primer adalah polutan yang dikeluarkan
langsung dari sumber tertentu dan dapat berupa:
Universitas Sumatera Utara
a. Gas, terdiri dari:
1 Senyawa karbon, yaitu hidrokarbon, hidrokarbon teroksigenasi, dan
karbon oksida CO dan CO
2
. 2
Senyawa sulfur, yaitu sulfur oksida. 3
Senyawa nitrogen, yaitu nitrogen oksida dan amoniak. 4
Senyawa halogen, yaitu flour, klorin, hidrogen klorida, hidrokarbon terklorinasi dan bromin
Penyebab pencemaran lingkungan di atmosfer biasanya berasal dari sumber kendaraan bermotor dan atau industri. Bahan pencemar yang
dikeluarkan antara lain adalah gas NO
2
, SO
2
, SO
3
, ozon, CO, HC, dan partikel debu. Gas NO
2
, SO
2
, HC dan CO dapat dihasilkan dari proses pembakaran oleh mesin yang menggunakan bahan bakar yang berasal dari bahan fosil
Mostardi dalam Mukono, 2008. b.
Partikel Partikel dalam atmosfer mempunyai karakteristik spesifik, dapat berupa
zat padat maupun suspensi aerosol cair. Bahan partikel tersebut dapat berasal dari proses kondensasi, proses dispersi proses menyemprot spraying
maupun proses erosi bahan tertentu. Asap smoke seringkali dipakai untuk menunjukkan campuran bahan partikulat paticulate matter, uap fumes, gas
dan kabut mist Mukono, 2005. Adapun yang dimagsud dengan:
1 Asap, adalah partikel karbon yang sangat halus sering disebut jelaga dan
merupakan hasil dari pembakaran yang tidak sempurna.
Universitas Sumatera Utara
2 Debu, adalah partikel padat yang dihasilkan oleh manusia atau alam dan
merupakan hasil proses pemecahan suatu bahan. 3
Uap, adalah partikel padat yang merupakan hasil dari proses sublimasi, distilasi atau reaksi kimia.
4 Kabut, adalah partikel cair dari reaksi kimia dan kondensasi uap air.
Berdasarkan ukuran, secara garis besar partikel dapat merupakan suatu: a.
Partikel debu kasar coarse particle, jika diameternya 10 mikron. b.
Partikel debu, uap dan asap, jika diameternya diantara 1 - 10 mikron. c.
Aerosol, jika diameternya 1 mikron.
2. Polutan Sekunder
Menurut Mukono, 2005, polutan sekunder biasanya terjadi karena reaksi dari dua atau lebih bahan kimia di udara, misalnya reaksi foto kimia, sebagai contoh
adalah disosiasi NO
2
yang menghasilkan NO dan O radikal. Proses kecepatan dan arah reaksinya dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain:
1 Konsentarsi relatif dari bahan reaktan
2 Derajat foto aktivasi
3 Kondisi iklim
4 Topografi lokal dan adanya embun
Polutan sekunder ini mempunyai sifat fisik dan sifat kimia yang tidak stabil. Termasuk dalam polutan sekunder ini adalah ozon, Peroxy acyl Nitrat PAN dan
Formaldehida Corman dan Chambers dalam Mukono, 2008.
Universitas Sumatera Utara
2.1.5. Sumber Pencemaran Udara