UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
syarat kesehatan untuk konsumsi dengan adanya nilai indeks MPN sekitar 9 sampai 979100 ml.
7. Penelitian yang dilakukan oleh Fitri 2015, menunjukkan 11 dari 15 sampel
es batu yang yang digunakan pedagang minuman kaki lima di lingkungan sekitar Universitas Sumatera Utara mengandung bakteri coliform.
8. Penelitian yang dilakukan oleh Raheem dan Ahmad 2015, hasil pengujian
pada 10 sampel es batu dari penjual es batu pada jus dan makanan di Lahore Pakistan menunjukan 10 dari 10sampel tercemar bakteri dengan jumlah
melebihi standar yaitu 8.8×10
2
hingga 1.9×10
5
cfuml.
2.3 Coliform
Bakteri coliform merupakan suatu bakteri yang digunakan sebagai indikator adanya cemaran terhadap air dan makanan. Coliform adalah bakteri berbentuk
batang, Gram negatif tidak membentuk spora, aerobik dan anaerobik fakultatif yang menfermentasi laktosa dengan menghasilkan asam dan gas dalam waktu 48
jam pada suhu 37
ᵒ
C. Adanya bakteri coliform di dalam makananminuman menunjukkan kemungkinkan adanya mikroba yang bersifat enterohepatik dan atau
toksigenik yang berbahaya bagi kesehatan SNI, 1995; Widiyanti dkk,. 2004. Berdasarkan Standard Methods for the Examination of Water and Wastewater
Part 9221 dan 9222; APHA et al., 1989, coliform digambarkan sebagai: 1.
Aerobik dan anaerobik fakultatif, Gram negatif, tidak membentuk spora, bakteri berbentuk batang yang dihasilkan dari fermentasi laktosa dengan gas
dan asam dalam waktu 48 jam pada
35
ᵒ
C
2. Aerobik dan anaerobik fakultatif, Gram negatif, tidak membentuk spora,
bakteri berbentuk batang yang membentuk koloni merah dengan kilau logam dalam waktu 24 jam pada 35
ᵒ
C pada media jenis endo yang mengandung laktosa
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
2.4 Escherichia coli
Taksonomi Escherichia coli adalah sebagai berikut ITIS, 2012: Kingdom
: Bacteria Divisio
: Proteobacteria Classis
: Gammaproteobaceria Ordo
: Enterobacteriales Familia
: Enterobacteriaceae Genus
: Escherichia Spesies
: Escherichia coli
Gambar 2.1 : Escherichia coli
[Sumber : Koleksi pribadi, Juni, 2016] Escherichia coli merupakan mikroflora normal pada saluran pencernaan
dan sering ditemukan dalam air akibat kontaminasi feses hewan atau manusia Kornacki dkk., 2001. Escherichia coli bersifat Gram negatif berbentuk batang
dan tidak membentuk spora. Escherichia coli mempunyai ukuran panjang 2,0-6,0 nm, tersusun tunggal, dan tumbuh pada suhu 10-40
ᵒ
C, dengan suhu optimum 37
ᵒ
C. pH optimum pertumbuhannya adalah 7,0-7,5. Bakteri ini sangat sensitif terhadap panas dan dapat diinaktifkan pada suhu pasteurisasi Supardi, 1999.
Escherichia coli pada tubuh manusia bersifat menguntungkan dan patogen bagi tubuh. Fungsi Escherichia coli yang menguntungkan untuk tubuh adalah
sintesis vitamin K, konversi pigmen-pigmen empedu, asam-asam empedu dan penyerapan zat-zat makanan Ganiswarna, 1995. Apabila Escherichia coli
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
jumlahnya dalam tubuh berlebihan atau berada diluar usus dapat menimbulkan beberapa penyakit antara lain, infeksi saluran kemih, diare, sepsis, dan meningitis
Jawetz dkk., 1995. Jenis-jenis Escherichia coli yang bersifat patogen, antara lain:
1. Enteropatogenik Escherichia coliEPEC
Enteropatogenik Escherichia coliEPEC merupakan penyebab utama diare pada bayi. EPEC meninfeksi dengan cara menempel pada mukosa usus dan menyebabkan
diare yang encer yang bisa sembuh sendiri tetapi dapat menjadi kronik sehingga perlu pengobatan dengan antibiotik.
2. Enterotoksigenik Escherichia coliETEC
Enterotoksigenik Escherichia coliETEC merupakan penyebab umum diare pada orang sering berpergi-pergian ke daerah yang baru dan penyebab penting pada bayi.
ETEC menginfeksi dengan menempel pada usus halus. ETEC pada beberapa strain dapat menghasilkan enterotoksin yang tahan panas ST
a
dan enterotoksin yang tidak tahan panas LT, bila kedua strain tersebut dihasilkan dapat menyebabkan diare yang lebih
berat. Ketika berpergian ke tempat yang baru sangat disarankan agar tidak mengonsumsi makanan sembarangan untuk menghindari terjadinya diare dan bila diare timbul maka
diberikan antibiotic untuk mempersingkat durasi penyakit. 3.
Enterohemoragik Escherichia coliEHEC Escherichia coliEnterohemoragik EHEC dapat menyebabkan kolitis hemoragik,
diare yang berat, dan pada penderita sindroma hemolitik uremik dapat menyebabkan gagal ginjal akut, anemia hemolitik mikroangiopati, dan trombositopenia.
4. Enteroinvasif Escherichia coliEIEC
Enteroinvasif Escherichia coliEIEC dapat menyebabkan penyakit yang mirip dengan shigelosis dan menginveksi dengan cara menempel pada sel epitel mukosa usus.
5. EnteroagregatifEscherichia coliEAEC
EnteroagregatifEscherichia coliEAEC dapat menyebabkan diare akut dan kronik. EAEC dapat ditemukan pada makanan dan menghasilkan toksin yang mirip dengan ST
yang dapat menyebabkan diare.
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Adanya Escherichia coli dalam air minum menunjukan bahwa air minum itu pernah terkontaminasi feses manusia dan mungkin dapat mengandung patogen
usus. Escherichia coli juga dapat menjadi indikasi adanya patogen enteric yang mungkin terdapat pada feses, dimana patogen tersebut dapat menimbulkan
keracunan pangan apabila tertelan bersama makanan atau minuman WHO, 2004 Hasil penelitian yang dilaporkan, 10
6
sel bakteri Escherichia coli sudah dapat menyebabkan sakit. PATON, 1998. Oleh karena itu, standar air minum
mensyaratkan Escherichia coli harus 0100mL.
2.5 Perhitungan MPN