dokumen sebagai sumber data dapat dimanfaatkan untuk menguji, menafsirkan, dan bahkan untuk meramalkan.
4
Dokumentasi diambil dari isi pesan dakwah yang terkandung dalam buku Shalawat untuk Jiwa yang
diambil dari halaman 1-181. d.
Wawancara Wawancara yaitu mendapatkan informasi dari responden ataupun
narasumber dengan cara face to face atau melalui media perantara. Dalam hal ini penulis melakukan wawancara sebanyak 2 kali dengan penggiat
Sahabat Shalawat yang sekaligus penulis buku Shalawat untuk Jiwa yaitu Rima Olivia, Psi di kantor Ahmada Consulting di Jalan Raya Pasar Rebo.
2. Pengolahan data
Pada tahapan data peneliti menampilkan pesan yang mengandung penjelasan tentang tiga kecerdasan manusia dalam komunikasi intrapersonal
dakwah dzatiyah yaitu kecerdasan intelektual, kecerdasan emosional, dan kecerdasan nafs yang terdapat pada buku Shalawat Untuk Jiwa. Data yang telah
dinilai oleh juri akan diamati dan dianalisis, dihitung lalu diberikan nilai untuk mengetahui distribusi frekuensi masing-masing dan termasuk mengetahui
koefisien reabilitas setiap juri, yaitu antara juri 1 dan 2, 1 dan 3, dan juri 2 dan 3. Juri 1 yaitu Maretha Widia Putri S.Hum, Juri 2 yaitu Hj.Ida Suhaida dan Juri 3
yaitu Nurul Hidayah S.ikom. Untuk mempermudah juri dalam menganalisis isi pesan komunikasi
intrapersonal dalam dakwah dzatiyah yang terkandung dalam buku Shalawat untuk Jiwa maka peneliti membuat tabel berdasarkan kategorisasi secara
4
Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, h. 161.
sistematik yang didalamnya mengandung tentang enam kecerdasan manusia dalam komunikasi intrapersonal dakwah dzatiyah yaitu kecerdasan intelektual,
kecerdasan emosional, dan kecerdasan nafs yang terdapat pada buku Shalawat Untuk Jiwa Untuk memudahkan memahami kandungan isi pesan dakwah pada
buku Shalawat untuk Jiwa, maka peneliti membuat kategori pesan dalam bentuk kategorisasi sebagai berikut:
Tabel 1 Kategorisasi Pesan
Bedasarkan kategorisasi tersebut peneliti membuat definisi operasional sebagai berikut:
a. Kecerdasan Intelektual
Kecerdasan intelektual merupakan dimensi Aql dalam dimensi manusia menurut psikologi Islam, kecerdasan intelektual dapat dilihat dari sikap
seseorang yang mampu mengikat hawa nafsunya, sehingga hawa nafsunya tidak dapat menguasai dirinya. Ia mampu mengendalikan dirinya terhadap dorongan
nafsu dan juga dapat memahami kebenaran agama, sebab orang yang dapat memahami kebenaran agama hanyalah orang yang tidak dikuasai nafsunya.
No. Kategorisasi pesan
1. Kecerdasan Intelektual
2. Kecerdasan Emosional
3. Kecerdasan Nafs