Temuan Analisis dan Pembahasan
menyanyikan lagu agung bersama jutaan malaikat.
3. 08
Dalam perjalanan sebagai psikologi yang banyak berhubungan dengan
pengembangan diri, saya mengamati, shalawat memiliki daya ubah yang
luar biasa pada diri seseorang. Shalawat mengubah sudut pandang
point of
view, cara
berfikir mindset, perilaku, perasaan kita.
Begitu banyak macam, kecepatan, keluarbiasaan,
keunikan, dan
keindahan dari shalawat.
Kecerdasan Intelektual
4. 24-25
Shalawat membawa efek perubahan mood. Pengulangannya membuat
jeda dengan tekanan pikiran yang kita alami sehingga kita tidak
terkuasai oleh mood. Dalam mood yang lebih mampu dikendalikan,
kesejahteraan emosi lebih mudah tercapai.
Kecerdasan Intelektual
5. 39
Mari berangkat dari asumsi bahwa Nabi
Muhammad saw
adalah seseorang yang namanya paling
Kecerdasan Intelektual
sering disebut di dunia. 6.
39 Sebuah perintah dalam kitab suci
yang tidak pernah berubah satu huruf pun sejak lebuh dari 1.400 tahun
yang lalu diturunkan: “hai orang- orang yang beriman, bershalawatlah
kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya.
Kecerdasan Intelektual
7. 41
Shalawat, bervibrasi
dengan gelombang pemusatan pikiran dari
miliaran manusia lain di bumi ini, menyebut nama beliau dalam repetisi
yang mungkin tak terhitung.
Kecerdasan Intelektual
8. 41
Aktivitas bershalawat ini berselaras dengan energi mahadasyat lainnya,
oleh jutaan koor malaikat yang terus- menerus melatunkan kalimat yang
sama.
Kecerdasan Intelektual
9. 56
Zikir dalam buku ini merupakan mistisme dalam Islam. Penyebutan
nama Allah SWT berulang-ulang dianggap sebagai suatu cara untuk
membersihkan jiwa
dan menyembuhkan
penyakit-penyakit
Kecerdasan Intelektual
yang ada di dalamnya. 10. 56
Zikir dapat mengubah tendensi jiwa dari orientasi ke dnia luar lahir ke
arah dunia dalam batin. Ia memiliki kekuatan mengubah jiwa yang masih
kacau karena memikirkan beraneka persoalan
dunia, menuju
arah penyatuan jiwa.
Kecerdasan Intelektual
11. 60 Begitu pula dalam menghadapi
masalah dan
kesulitan. Ketika
diiringi dengan shalawat, kerap kali masalah apa pun itu bisa langsung
teratasi.
Kecerdasan Intelektual
12. 61 Kebiasaan baru artinya bershalawat
dalam jumlah banyak setiap hari membangun jutaan koneksi antar sel
di otak kita.
Kecerdasan Intelektual
13. 61 Shalawat
menghubungkan kita
dengan segenap
ingatan dan
ketidaksadaran kolektif
terhadap Tuhan sebagai sumber kasih sayang
dan terhadap makhlukNya yang teramat Ia cintai yang juga dikenal
sebagai penuh kasih, Rasulullah saw.
Kecerdasan Intelektual
14. 68 Tak heran, ketika sedang sangat
intens bershalawat, terjadi pula sensasi pada diri sebagian orang.
Misalnya jantung berdebar lebih kencang, rasa hangat menjalar di
bagian tubuh tertentu, air mata mengalir dan sebagainya.
Kecerdasan Intelektual
15. 69 Aktivitas shalawat yang berpikir dan
berkata baik kalimat thayyibah, membuat kebiasaan lama, mindset,
dan keyakinan lama tersingkir dari tubuh.
Ibarat teko
berisi teh,
dituangkan dengan isi air putih dingin.
Kecerdasan Intelektual
16. 73 Saat
sedang bershalawat,
kita terhubung
dengan unconscious
collectiveness Rasulullah shallahu „alaihi wasaalam dan miliaran orang
lainnya sedang bershalawat.
Kecerdasan Intelektual
17. 81 Mengingat
kebaikan seseorang
adalah sebuah kebaikan kindness, berdekatan
dengan orang
yang mencintai kita adalah sesuatu yang
sangat menyenangkan.
Beliau,
Kecerdasan Intelektual
Rasulullah shallallahu
„alaihi wassalam,
ada seseorang
yang teramat mencintai kita, bahkan ribuan
tahun sebelum kita dilahirkan. 18. 80
Shalawat adalah mengirim cinta, penghormatan
dan doa
kepada makhluk yang paling dicintai Sang
Maharahim.
Kecerdasan Intelektual
19. 81 Shalawat, membuat kita terkoneksi
dengan jutaan orang pada saat yang bersamaan diseluruh bumi yang
sedang menyebut namanya.
Kecerdasan Intelektual
20. 81 Menghayati shlawat, berarti juga
sedang menikmati
keselarasan dengan semesta, yang mana ikan
dilaut, burung-burung
diudara, bahkan setiap neuroprptide sel tubuh
kita sedang bershalawat.
Kecerdasan Intelektual
21. 83 Shalawat
adalah sebuah
ritual spritual. Sebagai bagian dari zikir,
kita perlu memahami posisi ego dalam spiritual tersebut.
Kecerdasan Intelektual
22. 92 Hidup ini singkat. Paling-paling jika
umur panjang dalam 100 tahun kita
Kecerdasan Intelektual
sudah meninggal. Sedangkan, kita tidak tahu setelah meninggal kelak,
berapa lama kita berbaring dalam kubur sambill menanti Allah SWT
membangkitkan kita. Tentu kita membutuhkan shalawat-shalawat kita
untuk menjadi teman saat hajat akhirat.
23. 97 Tasnya pun nggak ketemu dimana-
mana. Saya berpikir, mungkin ini sudah jadi ketetapan Allah SWT.
Saya lalu pasrah saja.
Kecerdasan Intelektual
24. 97 Tiba-tiba secara ajaib, kuasa Allah
SWT, di tengah antreannya menuju keluar gedung, ada seorang Arab
yang sedang menenteng tas saya
Kecerdasan Intelektual
25. 98 Shalawatnya
membuatnya begitu
yakin akan mendapat jalan keluar dari arah mana pun.
Kecerdasan Intelektual
26. 101 Shalawat kepada Nabi saw mrupakan
bentuk zikrullah mengingat Allah SWT, karena mengandung nama
Allah SWT dan rasul-Nya.
Kecerdasan Intelektual
27. 112 Shalawat adalah cara yang dapat Kecerdasan
Intelektual
anda lakukan untuk memelihara harmoni denga kehidupan. Melalui
shalawat secara
rutin sambil
beraktivitas apa pun, kita memelihara perasaan dan pikiran positif, sehingga
ruang dan kesempatan dari hal negatif untuk berkembang menjadi
mengecil. Tanpa anda sadari, alam bawah sadar anda terkoneksi dengan
doa, yang terus menerus dipanjatkan kepada makhluk yang paling positif
di dunia. 28. 119
Dalam kitab As-syifa, Al-Qadhi Iyadh, minimal dalam hidup kita, kita
perlu sekali bershalawat.
Kecerdasan Intelektual
29. 119 Sesungguhnya membaca shalawat
kepada Rasulullah saw, merupakan sebuah kefarduan yang tidak terbatas
oleh waktu.
Kecerdasan Intelektual
30. 122 Rasulullah saw menyebutkan hari
jumat sebagai
hari untuk
memperbanyak shalawat.
Kecerdasan Intelektual
31. 124 Secara
umum ada
dua cara
bershalawat, yakni dalam keadaan
Kecerdasan Intelektual
mindfulness dan sambil beraktivitas. Sebaiknya memang punya wudhu.
32. 124 Bershalawat akan baik sekali dalam
kondisi mindfulness.
Pada saat
memiliki wudhu, setelah shalat, duduk diam dengan mata terpejam.
Silahkan bershalawat.
Lakukan sebanyak-banyaknya.
Kecerdasan Intelektual
33. 124 Anda bisa memperbanyak shalawat
meski tidak dalam keadaan wudhu. Misalnya sedang menunggu sesuatu,
sedang didalam kendaraan umum, sedang di dalam keramaian atau
sambil melakukan sesuatu seperti menyupir atau menyapu sekali pun.
Kecerdasan Intelektual
34. 125 Dalam
kondisi berkonsentrasi,
mindful, setelah salat, wajib atau sunnah, duduklah diatas sajadah anda
penuh konsentrasi. Pejamkan mata. Pusatkan perhatian pada napas yang
masuk dan
keluar. Niatkan
bershalawat. Anda boleh membeca surat Al-fatihah terlebih dulu dan
niatkan untuk membaca shalawat
Kecerdasan Intelektual
karena Allah SWT semata. 35. 126
Untuk membantu konsentrasi pada hitungan, bisa menggunakan tasbih.
Anda bisa membayangkan atau memvisualisasikan huruf “Allah”
dalam huruf hijaiyah: alif lam lam ha.
Kecerdasan Intelektual
36. 147 Ramzan
Akhmadovich Kadyrov,
presiden pemenrintah federal Rusia, checnya saat ini adalah seorang
negarawan sejati yang senantiasa mengikuti sunnah Nabi shallallahu
‘alaihi wa alihi wa shahbihi wa sallam.
Kecerdasan Intelektual
37. 148 Dalam banyak kesempatan, tasbih
digital hitam untuk bershalawat tidak pernah lepas dari tangannya. Konon,
tidak kurang dari 5.000 shalawat perharinya.
Kecerdasan Intelektual
38. 152 Kita tahu bahwa shalawat adalah
salah satu syarat dikabulkannya doa. Sebuah pencapaian yang nyaris tidak
mungkin secara umum, tapi kekuatan doa langit dan bumi, membuat
Kecerdasan Intelektual
sesuatu yang tidak mungkin menjadi mungkin.
39. 154 Saya yakin tidak ada yang kebetulan,
terlebih lagi saya sedang membaca shalawat sepanjang perjalanan.
Kecerdasan Intelektual
40. 156 Pernah dulu tidak punya uang sama
sekali. Padahal ada teman dari Indonesia yang sedang umrah. Saya
ingin mengajak dia makan. Tapi tidak punya uang, jadi shalawat saja.
Setelah shalawat saya berdoa.
Kecerdasan Intelektual
41. Hadist adalah perkataan langsung
Rasulullah saw.
Bukan berarti
Rasulullah saw menghendaki dirinya didoakan
demi kepentingannya,
tetapi terutama karena rahmat yang akan di dapatkan oleh kita, umat
beliau. Kita tahu bahawa beliau adalah orang yang paling rendah hati,
orang yang paling tidak merasa perlu di hormati.
Kecerdasan Intelektual
42. Shalawat pun adalah ekspresi cinta.
Mengupayakan Cinta yang ada dalam perintah-Nya,
menunjukan
Kecerdasan Intelektual
Tabel 8 Rincian Kategori Pesan Kecerdasan Emosional
pengabdian, ketundukan dan ketaan kepada Allah SWT dan Rasul-Nya.
43. Penting sekali Bukan hanya Allah
SWT dan para malaikatnya lho, tetapi juga seluruh penghuni langit
dan bumi. Bahkan para nabi, sejak nabi
Adam as
seluruhnya bershalawat.
Kecerdasan Intelektual
No Halaman Kalimat
Kategori Pesan
1. 10
Proses perubahan
kehidupan beragama melalui zikir, yang disebut
dengan transformasi religius ini dijelaskan
panjang lebar.
Lho, tunggu...., tunggu, itu kan zikir,
bukan shalawat? Begini singkatnya, shalawat itu
bagian dari zikir. Zikir artinya mengingat Allah. Bukankah kita
bershalawat dengan menyebut nama Allah SWT? Ditambah lagi, kita
menyebut nama makhluk yang paling dikasihi-Nya, Rasulullah saw. Maka,
Kecerdasan Emosional
kita sedang
mengingat-Nya.
Bershalawat, termasuk berzikir.
2. 11
Uniknya, shalawat membantu para pelakunya
mengikuti sunah
Rasulullah saw, tanpa paksaan. Ada kelembutan hati, yang menggiring
kerelaan. Membangkitkan kecintaan untuk dengan suka cita mengikuti
jejak beliau. Ada sebuah jalan yang membuat kesedihan dan kesetiaan
menjalani hidup ditemani shalawat.
Kecerdasan Emosional
3. 14
Sebagian besar dari perilaku shalawat secara
rutin ini,
mendapatkan berbagai manfaat tersebut secara
nyata. Bahkan kondisi stress akibat menunggu berjam-jam tidak lagi
dianggap menyiksa.
Mereka mengatasi proses menunggu tersebut
dengan ribuan shalawat dan akhirnya mendapatkan ketenangan. Seperti
yang dialami oleh teman saya. Sepulang kerja, dia terjebak macet
selama 3 jam, yang kemudian dia lakukan sambil bershalawat. Tak
Kecerdasan Emosional
disangka, dalam 3 jam itu dia bisa bershalawat hingga 5.000 kali.
4. 15
Para ulama
berkata, shalawat
merupakan amal yang paling mudah terkabul, membuat kondisi hati
menjadi bersih,
serta melalui
shalawat beragam berkah diturunkan dan doa dikabulkan. Para pelaku
shalawat juga membuktikan bahwa shalawat dapat menghilangkan resah
atau susah.
Kecerdasan Emosional
5. 19
Ketika kita menghubungkan diri dengan yang paling dicintai oleh
Sang Maha memiliki. Ketika kita merasa kehilangan, tidak berdaya,
dan tidak punya apa-apa. Bayangkan jawaban yang kita dapatkan ketika
kita terhubung dengan yang paling mencintai kita.
Kecerdasan Emosional
6. 22
Di sisi lain, kebermaknaan hidup, merasa lebih bahagia, dan jawaban
tentang hal mendasar hidupnya, seperti terjawab dengan sendirinya.
Kecintaan pada Nabi Muhammad
Kecerdasan Emosional
shallallahu „alaihi wassalam pun bertambah.
7. 22
Yang paling luar biasa itu, merasa sayang sama semua orang. Bahkan
ke kucing. Rasanya kasihan aja gitu.
Kecerdasan Emosional
8. 22
Hidup seperti ada artinya. Sekarang kaya makin cintaaa gitu sama
Rasulullah saw. Rasanya mengalir sendiri ini air mata kalau shalawat
sambil membayangkan perjuangan beliau.
Kecerdasan Emosional
9. 26
Mungkin anda ingin tahu, apa sebenarnya
yang terjadi
pada shalawat sehingga sebanyak itu
manfaatnya bagi mereka. Sesuatu yang dilakukan secara berulang-
ulang, ritmis,
dan repetitif
menghasilkan perasaan nyaman.
Kecerdasan Emosional
10. 29 Seorang sahabat bahkan bershalawat
ketika hatinya
sedang senang.
Katanya, “saya takut kalau sedang senang, lupa dengan Allah SWT,
jangan jangan nanti saya jadi nggak diingat Allah SWT.
Kecerdasan Emosional
11. 31 Pada saat rutin bershalawat, kita
memusatkan perhatian pada kata-kata “Allahumma shalli ‘ala sayyidina
Muhammad ”. Ini adalah kata-kata
yang bermakna doa, yang memiliki energi positif dan menenangkan.
Seluruhnya berisi pujian dan kata- kata “terpuji” itu sendiri.
Kecerdasan Emosional
12. 32 Cuaca panas perlu diterima dan di
syukuri. Cucian menjadi kering, baunya segar. Terhindar dari bau
apek. Wah, cahaya matahari garang. Bikin semangat, terbayang betapa
sendu dan muramnya saat-saat kaki basah, mendung, an hujan. Semua
terlihat lebih ceria. Dan bersyukur sekali berada dalam ruangan yang
sejuk ini.
Kecerdasan Emosional
13. 32 Hari ini panas sekali. Tubuh saya
berkeringat. Badan saya jadi tidak nyaman. Wajah saya ikut berkeringat
dan berminyak. Saya merasa tidak nyaman dengan wajah lengket begini.
Rasnya tidak segar dan seterusnya.
Kecerdasan Emosional
14. 40 Kalau sedang bingung, Rasulullah
ngapain ya? Kalau mau makan apa yang beliau lakukan? Apa yang
beliau pilih
dan seterusnnya.
Tentunya pertanyaan mendasarmnya adalah, jika kita ingin menjadi
unggul, apa yang sekiranya akan Rasulullah lakukan.
Kecerdasan Emosional
15. 41 Bershalawat tidak hanya melibatkan
aktivitas mental memusatkan pikiran yang terjadi berulang.
Kecerdasan Emosional
16. 53 Banyak orang yang perilakunya
berubah setelah rutin bershalawat. Misalnya, orang yang dulu selalu
dugem dan berpakaian mengumbar aurat, jadi menjauh dari perbuatan
yang sia-sia dan berpakaian dengan lebih sopan.
Kecerdasan Emosional
17. 53 Mereka yang melakukan ritual dan
ibadah juga dilaporkan mengalami perbaikan dalam keadaan mental dan
fisiknya.
Kecerdasan Emosional
18. 62 Kita menjadi lebih lega dan lebih
mudah menyayangi dan memafkan
Kecerdasan Emosional
orang lain. By the way, bukankah itu adalah sifat-sifat luhur Rasulullah
shalalallahu „alaihi wasallam yang dibanggakan Allah SWT?
19. 62 Satu kabar gembira lain, dalam diri
kita tumbuh compassion atau cinta kasih.
Kemampuan untuk
menyayangi dan
mengharapkan orang lain bebas dari kesengsaraan
free from suffering.
Kecerdasan Emosional
20. 64 Seorang sahabat saya suatu hari
pernah menghampiri saya dengan wajah senang. Dia bilang, shalawat
berhasil membantunya
menghilangkan kebiasaan latah.
Kecerdasan Emosional
21. 70 Ada seorang teman yang awalnya
niat bershalawat karena ingin sakti. Lalu saya tanya, apa saat ini dia
sudah sakti. Dia jawab, dia tidak sakti, tetapi sakit.
Saya tanya kembali, apa maksudnya. Rupanya sekarang dia kalau ada
masalah, justru tersenyum karena merasa
dadanya tetap
lapang
Kecerdasan Emosional
ditengah kesempitan seperti apapun. Ya, seperti orang “sakit”.
22. 73 Sebagai makhluk yang dipahami
memiliki kualitas terbaik, paling penyanyang,
paling dermawan,
paling santun, paling pemaaf, paling berani dalam situasi perang, paling
tangguh menghadapi cobaaan, paling taat menjalankan perintah agamanya.
Kecerdasan Emosional
23. 85 Sebagian orang dikuasai oleh ego
negatif mereka, memilki harga diri dan hasrat untuk diakui dan dipuji.
Ketika niat bershalawat dicemari oleh ego diakui, dipuji, mendapatkan
kesan baik dimata manusia, pada saat itu ego berkuasa.
Kecerdasan Emosional
24. 113 Entah karena rutin bershalawat, yang
jelas sih udah enggak pernah ngeluh sakit, baru tahu aku kalau shalawat
bisa meredam sakit.
Kecerdasan Emosional
25. 113 Pengalaman yang dialami selama
rutin bershalawat, jadi lebih sehat, Alhamdulillah.
Kecerdasan Emosional
26. 152 Karena shalawat adalah doa maka Kecerdasan
Emosional
doa yang dilakukan Habib adalah doa yang tajam ketika semakin fokus dan
berulang-ulang diucapkan. 27. 156
Kalau shalawat, dalam konsentrasi, kadang sendawa-sendawa. Sisanya
tidak terlalu dirasakan. Setelah rutin kadang saya mimpi ketemu guru
saya. Menyapa, mengingatkan untuk terus bershalawat. Rasanya biasanya
jadi tambah rindu dengan beliau.
Kecerdasan Emosional
28. 158 Saya ingin lebih mencintai orang tua
karena ingin dicintai Allah SWT dan Kanjeng Nabi.
Kecerdasan Emosional
29. 158 Saya menjadi lebih mudah menerima.
Terkait emosi, sedikit lebih tenang kadang masih suka meletup-letup
jika memang sudah tidak bisa ditahan.
Kecerdasan Emosional
30. 158 Semua saya jalani saja, tidak ada
target tertentu karena apa yang mau saya targetkan. Mungkin ingin lebih
di akui sebagai umat Kanjeng Rasulullah saw, ingin lebih dicintai
dengan mencoba mencintai beliau
Kecerdasan Emosional
dengan sepenuh hati jiwa dan raga. 31. 160
Ditengah ke khawatiran tersebut, saya terus saja membaca shalawat.
Kecerdasan Emosional
32. 161 Saya melakukan shalawat dengan
memusatkan perhatian pada shalawat dengan membayangkan perjuangan
dan pengorbanan
Rasulullah shallallahu „alaihi wasallam. Saya
juga memohon
syafaat, belajar
menghadirkan cinta dan rindu kepada beliau. Dengan mengingat cinta
Rasulullah saw yang begitu besar kepada kita.
Kecerdasan Emosional
33. 161 Saya
mengingat tangisan
serta permohonan kepada Allah SWT yang
beliau lakukan untuk kita, umatnya, berusaha mengingat senyum beliau,
yang semoga
Allah SWT
mengizinkan kita
semua untuk
melihatnya, melihat
keindahan senyum sang baginda.
Kecerdasan Emosional
34. 162 Emosi
juga bisa
dikendalikan, dimampukan untuk sedikit berpikir
sebelum bicara meskipun kadang
Kecerdasan Emosional
suka ceplas-ceplos. 35. 162
Yang dirasakan saat bershalawat, khusunya ketika benar-benar duduk
dan khusyuk seperti ada yang mengguncangkan badan, antara sadar
dan tidak
sadar. Suhu
tubuh meningkat biasanya. Air mata dan air
dari hidung keluar tapi belum pernah sampai mimisan.
Kecerdasan Emosional
36. 162 Pengaruh shalawat pada aktivitas
ibadah yang lain alhamdulillah. Saat salat saya bisa belajar untuk salat,
tilawah, puasa atau sedekah dengan cara yang lebih baik lagi dan mohon
doanya semoga ke depan masih bisa semakin baik lagi.
Kecerdasan Emosional
37. 163 Sebelum rutin bershalawat, saya
dikenal dengan sebutan tomboy. Kata ibu saya orang yang terlalu cuek,
nggak bisa diatur semuanya sendiri saya di cap gak punya perasaan oleh
teman-teman.
Kecerdasan Emosional
38. 163 Interaksi dengan orang tua menjadi
lebih baik lagi setelah bershalawat,
Kecerdasan Emosional
Tabel 9 Rincian Kategori Pesan Kecerdasan Nafs
lebih bisa
mendengarkan dan
menerima apa yang disuguhkan kepada saya, suka ataupun tidak
suka, tetap saya terima. 39. 163
Setelah rutin bershalawat, dengan sendirinya, seperti terjaga dari hal-hal
yang tidak perlu, tidak penting, berlebihan dan sia-sia.
Kecerdasan Emosional
40. 163 Dalam
hal mengingat
pun Alhamdulillah
sudah meningkat.
Karena sebelumnya memang saya termasuk orang pelupa. Hehehe.
Kecerdasan Emosional
41. 163-164 Memusatkan perhatian alhamdulillah
juga lebih baik sekarang. Jauh lebih tenang. Nyaman. Lebih tahu dan
mengerti apa
arti ketenangan,
kenyamanan dan
kebahagiaan sebenarnya. Pengaruh terhadap
Kecerdasan Emosional
No Halaman Kalimat
Kategori Pesan
1. 04
Ada banyak yang kita lakukan jika tidak punya uang. Bisa bekerja, bisa
mengupayakan jaringan,
bisa
Kecerdasan Nafs
mengelola sumber daya yang lain. Tapi apa yang bisa dilakukan jika
tidak punya waktu? Barangkali, itu sebabnya kita diminta hati-hati pada
nikmat sehat dan waktu luang yang bisa membuat kita tertipu.
2. 10-11
Saya sendiri, sejak lebih rutin bershalawat, jadi lebih nengok kalau
ada informasi tentang Rasulullah saw. Ngumpulin buku-buku sejarah
beliau, jadi ikut kebiasaan beliau. Misalnya, memilih tidak marah.
Kadang-kadang kalau lagi bingung tidak tahu jalan keluar, saya berusaha
ngebayangin kalau Rasulullah saw dalam kondisi begini, beliau bakal
memilih apa?
Kecerdasan Nafs
3. 19
Ada banyak yang kita lakukan jika tidak punya uang. Bisa bekerja, bisa
mengupayakan jaringan,
bisa mengelola sumber daya yang lain.
Tapi apa yang bisa dilakukan jika tidak punya waktu? Barangkali, itu
sebabnya kita diminta hati-hati pada
Kecerdasan Nafs
nikmat sehat dan waktu luang yang bisa membuat kita tertipu.
4. 24
Yaa biasanya kan gue kalau kebawa pikiran gitu, gue ikut ngomel, marah-
marah. Tapi karena ada setoran, gue komat-kamit
aja fokus
sama shalawat. Terus apa yang terjadi?.
Mungkin karena gue nggak ngomel, laki gue jadi ga ngomel balik. Nggak
jutek. Gue jadi lebih bisa intropeksi diri.
Kecerdasan Nafs
5. 28
Cinta kepada Allah, merasa tenang ketika mendekatkan diri kepada-Nya,
rindu untuk bertemu dengan-Nya, serta merasa bahagia ketika berzikir
dan mengamalkan ketaatan kepada- Nya.
Kecerdasan Nafs
6. 29
Mungkin ada yang salah paham, mengira bahwa shalawat itu hanya
untuk orang yang bermasalah, sedih dan gundah. Padahal kita juga bisa
bershalawat hanya untuk merasa lebih dekat dengan Allah SWT dan
Rasullullah saw.
Kecerdasan Nafs
7. 30
Selain itu, dia bilang, shalawat juga membuatnya
lebih rileks.
Jadi ibaratnya seperti beribadah sambil
refreshing.
Kecerdasan Nafs
8. 30
Mungkin anda pernah melihat ketika seorang begitu ayik meditasinya,
begitu masuk
dalam kesadaran
berzikirnya maka
ia seperti
kehilangan kesadaran. ia menjadi lebih mistis.
Kecerdasan Nafs
9. 83
Ini merupakan sesuatu yang khas yang ditemui sebagai efek shalawat,
yaitu ke-tawadhu-an atau kerendahan hati yang lembut. Tumbuh kesadaran
memperlakukan dirinya
sebagai hamba yang tidak dibuat-buat.
Kecerdasan Nafs
10. 88 Bukankah adalah manusia-manusia
pilihan yang sanggup melenggangkan shalawat tersebut? Hanya manusia
pilihan yang
dimampukan melenggangkan shalawatnya, hingga
Allah SWT
pun melagenggkan
balasan shalawatnya kepada manusia pilihan tersebut.
Kecerdasan Nafs
11. 91 Pernahkah anda berada dalam sebuah
kebutuhan yang sangat mendesak? Ketika tidak ada hal lain yang dapat
dilakukan. Bahkan, ketika anda ditilang di jalan. Anda terpikir untuk
menyogok polisi, agar urusan lancar. Atau, saat ingin melancarkan urusan,
anda menyogok
pihak yang
berwenang.
Kecerdasan Nafs
12. 96 Alhamdulillah
dengan shalawat
selalu dimudahkan
mendapatkan kemudahan, selalu ada jalan terutama
ketika mentok.
Kecerdasan Nafs
13. 97 Sewaktu umrah, saya sedang di
Madinah kehilangan tas di tempat wudhu
Masjid Qiblatain.
Saya bergegas salat dan bertawasul dengan
shalawat.
Kecerdasan Nafs
14. 97 Jarak dari masjid ke percetakan
Alquran cukup
jauh, ditempuh
dengan naik bus. Sambil terus shalawat akhirnya saya sudah lupa
tentang tas itu.
Kecerdasan Nafs
15. 97 Sambil tetap mengiringi langkah Kecerdasan
Nafs
meninggalkan masjid
Qiblatain menuju
percetakan Alquran
di Madinah, saya bershalawat.
16. 101 Menurut guru saya, lupa berasal dari
setan sehingga jika seseorang lupa maka dengan menyebut nama Allah
SWT, Insya Allah setan akan pergi dan ia akan ingat kembali.
Kecerdasan Nafs
17. 104 Saya ini pelupa mbak. Namun kalau
ada yang lupa berulang kali shalawat. Biasanya jadi ingat, kisah seorang
pelaku shalawat.
Kecerdasan Nafs
18. 113 Yang paling dirasakan setelah rutin
bershalawat itu, merasa lebih pasrah, lebih berserah kepada Allah SWT.
Apa pun yang terjadi, itu kehendak Allah SWT yang pasti ada sebuah
alasan didalamnya, alasan yang kadang kita tidak dimampukan untuk
mengetahui itu di awal.
Kecerdasan Nafs
19. 148 Presiden Ramzan memerintahkan
kepada segenap aparatur pemerintah dan warganya untuk melazimkan
shalawat. Beliau juga mewajibkan
Kecerdasan Nafs
polisi dan tentaranya untuk salat Subuh dan Isya berjamaah di masjid.
20. 150 Kalau migrain kadang-kadang gara-
gara banyak
begadang. Dulu
kerasanya berat banget. Frekuensinya jarang tapi kalu pas kena dibarengin
shalawat biasanya lebih rileks. Tidak lama setelah itu biasanya berakhir
tertidur. Ketika
bangun sudah
lumayan sih. Tapi yang pasti, kalau sedang di kendaraan atau lagi
dijalanan sendiri lebih tenang dan enggak cemasan.
Kecerdasan Nafs
21. 151 Ketika pergi ke Tahif sudah muai
ragu dengan niat menghafal Alquran 5 juz dalam 2 minggu. Yang saya
lakukan adalah bershalawat 1000 kali setiap selesai shalat fardu.
Kecerdasan Nafs
22. 151 Alhamdulillah, sebelum seminggu
sudah hafal 4 setengah juz.
Kecerdasan Nafs
23. 153 Saya lihat jam menunjukkan pukul
11:15. Sebelumnya sepanjang jalan saya sedang baca shalawat nariyah.
Akhirnya, saya dorong motor sambil
Kecerdasan Nafs
teruskan shalawatnya. 24. 154
Dia langsung
menawarkan pertolongan
dengan mendorong
motor saya sampai ketemu tukang bensin eceran dengan cara disetut
alias di dorong pakai kaki sambil dinaiki motornya. Akhirnya saya
terima tawarannya, sempat ketemu tukang bensin eceran dekat sekolah
Binus Simprug.
Kecerdasan Nafs
25. 154 Saya mengucapkan terima kasih
kepada pasangan suami-istri tadi. Setelah itu saya isi bensin dan segera
meluncur ke arah manggarai.
Kecerdasan Nafs
26. 155 Kelas dua aliyah setingkat SMA,
saya tidak bisa bangun malam. Saya mulai minta sama Allah SWT agar
bisa bangun malam. Kalau saya minta dibangunkan pukul 3 dini hari,
biasanya pukul 3 lebih satu dikit sudah bangun. Saya juga semakin
merinding, batin
merasa lebih
nyaman.
Kecerdasan Nafs
27. 156 Sekarang saya ingin lebih berbakti Kecerdasan
Nafs
kepada orang tua. Merasa ingin lebih banyak membantu orang lain.
28. 157 Saya mulai bershalawat sejak 2010,
diperkenalkan oleh seorang ustadz dipengajian. Saat awal diminta untuk
100 perhari, jadi setiap habis shalat saya cicil. Kemudian, meningkat
harus 1000 per hari, itu pun waktunya saya cicil setiap habis
shalat.
Kecerdasan Nafs
29. 157 Sejak bershalawat rutin rasanya
kualitas lebih baik, setelah beberapa waktu, bisa puasa sunah Daud selama
7-8 bulan.
Kecerdasan Nafs
30. 159 Hal luar biasa yang saya dapat
setelah rutin bershalawat cukup banyak. Diantaranya berpergian ke-3
negara singapura, Cina dan Arab Saudi tanpa mengeluarkan uang
sepeser pun, bahkan diberi bayaran.
Kecerdasan Nafs
31. 163 Sebelum rutin bershalawat, saya
termasuk orang yang suka meledek, tidak jarang bercanda berlebihan,
membuat teman skak-mat adalah
Kecerdasan Nafs
Setelah memberikan rincian pesan per kategori yang terdapat dalam kalimat di buku Shalawat Untuk Jiwa, selanjutnya kalimat-kalimat yang
mengandung pesan tentang tiga kecerdasan manusia dalam komunikasi intrapersonal dakwah dzatiyah yaitu kecerdasan intelektual, kecerdasan
emosional, dan kecerdasan nafs yang terdapat pada buku Shalawat Untuk Jiwa dakwah , di hitung untuk mengetahui frekuensi sehingga dapat ditarik
kesimpulan kecenderungan isi pesan dakwah dalam buku Shalawat Untuk Jiwa.
Berikut adalah hasil persentase dari ketiga kategori pesan dakwah yang sudah dihitung
Tabel 10 Hasil Prosentase Kategori Pesan
salah satu kemenangan besar buat saya meskipun dalam skala bercanda.
32. 163 Secara
indah, perempuan
ini mengambarkan
kecintaan yang
bertambah pada Rasulullah saw dan peningkatan
kualitas ibadahnya
sebagai “hadiah” dari shalawat rutinnya.
Kecerdasan Nafs
NO Kategori Pesan
Frekuensi Persentase
1 Kecerdasan Intelektual
43 36,75
2 Kecerdasan Emosional
41 35,04
3 Kecerdasan Nafs
33 28,20
Bedasarkan hasil dari tabel di atas, menggambarkan bahwa pesan yang paling rendah dalam buku Shalawat Untuk Jiwa adalah kategori pesan
kecerdasan nafs dengan hasil persentase sebesar 28,20 dan disusul oleh kategori pesan kecerdasan emosional dengan hasil persentase sebesar
35,04. Pesan yang paling dominan dalam buku Shalawat Untuk Jiwa adalah kategori pesan kecerdasan Intelektual dengan hasil persentase sebesar
36,75.