15
2. Penelitian Tahap II
Penelitian Tahap II merupakan penelitian lanjutan setelah penelitian tahap I, diamana pada penelitian tahap I akan diperoleh jenis larutan perendaman yang paling
efektif. Penelitian tahap II bertujuan menentukan suhu perendaman yang paling efektif dalam pembuatan sorgum instan. Pada penelitian ini akan ditentukan suhu optimum
perendaman pada satu jenis larutan perendam yang terpilih pada penelitian tahap I. Skema pembuatan sorgum instan pada penelitian tahap II dapat dilihat pada Gambar 5.
Sedangkan, Perlakuan penelitian tahap II dapat dilihat pada Tabel 4. Gambar 4. Skema Penelitian Tahap I Dalam Pembuatan Sorgum Instan
Pengaronan dengan air perendaman selama 20 menit
Pengukusan selama 20 menit Pembekuan freezing selama 24 jam
Proses thawing selama 30 menit di microwave oven Pengeringan FBD pada suhu 100
C selama 1 jam Sorgum Instan Kering
Proses rehidrasi Sorgum Instan Siap Santap
Sorgum
Percobaan A Percobaan B
Percobaan C Disosoh
16 Suhu perendaman yang dilakukan pada penelitian ini adalah suhu 25
o
C, 35
o
C, 45
o
C, 50
o
C dan 60
o
C. Perendaman dilakukan dalam gelas piala dengan perbandingan bobot sorgum:air adalah 1:3. Gelas piala yang berisi sorgum dan air perendaman itu
dimasukkan kedalam waterbath, dimana suhu waterbath diatur terlebih dahulu sesuai suhu perlakuan. Setelah suhu waterbath mencapai suhu perlakuan, sampel sorgum
dimasukkan kedalam waterbath. Sampel direndam pada suhu perlakuan selama 2 jam. Setelah dilakukan perendaman, kemudian langsung dilakukan pengaronan, pengukusan,
Gambar 5. Skema Penelitian Tahap II Dalam Pembuatan Sorgum Instan Sorgum
Perlakuan II Disosoh
Perlakuan III Perlakuan IV
Perlakuan V Perlakuan I
Pengaronan dengan air perendaman selama 20 menit
Pengukusan selama 20 menit
Pembekuan freezing selama 24 jam Proses thawing selama 30 menit di microwave oven
Pengeringan FBD pada suhu 100 C selama 1 jam
Sorgum Instan Kering Proses rehidrasi
Sorgum Instan Siap Santap
17 Tabel 4. Perlakuan Pada Penelitian Tahap II
P pembekuan, thawing, pengeringan dan proses rehidrasi seperti yang dilakukan pada
penelitian tahap I. Analisis yang dilakukan adalah kadar air, kadar protein, rasio rehidrasi, densitas
kamba, porositas, organoleptik serta proksimat untuk hasil terbaik. Tahap akhir dilakukan dengan uji organoleptik terhadap nasi instan kering yang telah direhidrasi
dengan menggunakan uji hedonik skala tujuh.
D. ANALISIS KIMIA