Tinggi Eksplan HASIL DAN PEMBAHASAN

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa jumlah ulangan yang hidup pada setiap perlakuan menunjukkan pertumbuhan tinggi, akar, panjang akar, dan daun yang lebih besar dari nol P0. Persentase hidup eksplan jelutung yang diamati memiliki persen hidup yang tidak terlalu tinggi, yaitu 20,8. Persentase hidup dari setiap perlakuan berbeda-beda karena proses kehidupan individu benihnya tidak berlangsung dalam laju yang sama antara satu dengan yang lainnya walaupun dalam satu kelompok individu sekalipun Justice Bass 2002. a b Gambar 2 Kondisi eksplan; a eksplan tumbuh, b eksplan mati.

4.2 Tinggi Eksplan

Tinggi tanaman merupakan indikator pertumbuhan yang paling mudah untuk diukur Lakitan 1996. Pada penelitian ini, pengukuran data tinggi pada eksplan tumbuhan jelutung dilakukan seminggu sekali selama 11 minggu. Untuk mengetahui pengaruh penggunaan colchicine dengan konsentrasi yang berbeda- beda terhadap pertumbuhan tinggi, maka dilakukan analisis sidik ragam. Pengambilan data tinggi eksplan diambil dari pertumbuhan tinggi tunas dari pangkal hingga titik tumbuh tertinggi. Hasil analisis sidik ragam pertumbuhan tinggi eksplan dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 2 Hasil analisis sidik ragam tinggi eksplan Sumber keragaman Derajat bebas Jumlah kuadrat Kuadrat tengah F Hitung F 0,05 Perlakuan 4 32,167 8,042 3,367 2,820 Error 22 52,549 2,389 Total 26 85,716 Hasil analisis sidik ragam untuk tinggi eksplan menunjukkan bahwa nilai F hitung lebih besar dari nilai F 0,05, sehingga keputusan yang diambil adalah menolak hipotesis nol, yang berarti pemberian konsentrasi colchicine terhadap pertumbuhan tinggi eksplan jelutung berpengaruh nyata. Menurut Gasperz 1991 apabila hasil sidik ragam memberikan hasil berpengaruh nyata, selanjutnya dilakukan uji Duncan untuk mengetahui perbedaan antar perlakuan. Tabel 3 di bawah ini menunjukkan uji lanjut uji Duncan terhadap pertumbuhan tinggi eksplan jelutung. Tabel 3 Uji lanjut hasil analisis sidik ragam tinggi jelutung Perlakuan Jumlah Ulangan N Rata-rata Pertumbuhan Tinggi cm A 25 1,43a B 25 4,02b C 25 1,80a D 25 3,35ab E 25 4,18b Keterangan: Huruf yang sama di belakang rataan menunjukkan pengaruh yang tidak berbeda nyata Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa perlakuan B dan E memberikan pengaruh yang berbeda nyata terhadap kontrol, sedangkan perlakuan C dan D tidak memberikan pengaruh yang berbeda nyata terhadap kontrol. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 3. Gambar 3 Histogram rata-rata tinggi eksplan A: kontrol, B: colchicine konsentrasi 0,5mgl, C: colchicine konsentrasi 1mgl, D: colchicine konsentrasi 1,5mgl, E: colchicine konsentrasi 2mgl. Gambar 3 menunjukkan bahwa adanya perbedaan hasil rata-rata pertumbuhan tinggi eksplan antara perlakuan kontrol A dengan perlakuan yang diberikan colchicine perlakuan B, C, D, dan E. Kecenderungan eksplan yang diberikan perlakuan memberikan hasil rata-rata tinggi tunas yang lebih besar dibandingkan tanpa perlakuan colchicinekontrol. Pada Gambar 3 dapat dilihat bahwa pada pemberian konsentrasi colchicine 2 mgl perlakuan E memberikan hasil yang lebih tinggi dengan nilai rata-rata tinggi eksplan sebesar 4,18 cm, sedangkan hasil terendah diperlihatkan oleh eksplan yang tidak diberikan perlakuankontrol A, yaitu sebesar 1,43 cm. Hal ini sebagaimana dikatakan oleh Griffiths, et al. 1999 diacu dalam Anggraito 2004 bahwa tanaman yang memiliki set kromosom lebih banyak dari biasanya menyebabkan meningkatnya ukuran sel, buah, bunga, stomata, dan sebagainya, sehingga secara otomatis berpengaruh terhadap fase pertumbuhan vegetatif eksplan, yaitu fase ketika eksplan membentuk organ-organ vegetatif akar, batang, dan daun Lakitan 1996. Rata-rata tinggi tunas antar perlakuan atau terhadap kontrol cukup bervariasi, hal ini dikarenakan oleh kepekaan eksplan terhadap perlakuan colchicine berbeda-beda. Pada Gambar 4 dapat dilihat bahwa pertumbuhan tinggi eksplan dengan perlakuan colchicine pada dua minggu pertama sama dengan pertumbuhan eksplan tanpa colchicine. Pada minggu ke-3 hingga minggu ke-6, eksplan dengan perlakuan colchicine menunjukkan adanya kemajuan pertambahan tinggi yang lebih besar dibandingkan eksplan yang tidak diberikan perlakuan. Lalu pada minggu ke-7 hingga minggu ke-11 eksplan dengan perlakuan colchicine pertambahan tingginya meningkat lebih tajam. Perbedaan laju pertumbuhan tinggi eksplan ini dikarenakan akibat adanya induksi colchicine yang menghambat pembelahan sel lalu menghasilkan kromosom ganda. Kromosom yang jumlahnya mengganda ini menyebabkan ukuran sel menjadi lebih besar yang terlihat dari penampakan luarnya yaitu tinggi eksplan yang diberi perlakuan colchicine menjadi jauh lebih tinggi. Gambar 4 Grafik pertumbuhan tinggi eksplan A: kontrol, B: colchicine konsentrasi 0,5mgl, C: colchicine konsentrasi 1mgl, D: colchicine konsentrasi 1,5mgl, E: colchicine konsentrasi 2mgl. Pada pengamatan secara morfologi terlihat bahwa adanya pertumbuhan tinggi eksplan yang lebih besar pada perlakuan dengan colchicine daripada kontrol. Hal ini mengindikasikan bahwa berkas pengangkut xylem dan floem akan membesar akibat membesarnya sel Wiendra et al. 2011. Hal ini dikemukakan oleh Griesbach 1990 diacu dalam Wiendra et al. 2011 yang menyatakan bahwa berkas pengangkut yang membesar akibat membesarnya sel tanaman tentu sangat berpengaruh pada pengangkutan hasil asimilasi dan air yang lebih baik sehingga tanaman tumbuh lebih tinggi, batang lebih besar, dan waktu pembungaan lebih cepat. Sel yang membesar akan berbanding lurus dengan pertumbuhan eksplan, sehingga eksplan jelutung akan menjadi tanaman jelutung yang mempunyai bentuk fisik yang lebih besar dari biasanya. Hal ini tentu saja membawa keuntungan untuk dibudidayakan. Menurut Sclegel 2006 diacu dalam Wiendra et al. 2011 batang yang besar dan kokoh pada tanaman memiliki nilai positif yaitu mampu menopang bunga dan buah sehingga tidak mudah rusak oleh pengaruh lingkungan seperti angin dan hujan. Sedangkan tanaman yang lebih tinggi memiliki nilai positif yaitu mampu berkompetisi untuk memperoleh cahaya matahari untuk keperluan fotosintesis yang sangat berperan di dalam kehidupan tumbuhan.

4.3 Jumlah Akar Eksplan