Penyiraman Penyiangan dan Penggemburan Perompesan Pemupukan

91 tegak. Perlu diperhatikan jangan sampai ada perakaran tanaman yang melipat, perakaran jangan sampai diluruskan ke bawah, melainkan dihamparkan horizontal di dasar lubang. Penanaman sebaiknya dilakukan pada kondisi cuaca yang tidak terlalu panas pagi hari. Setelah penanaman selesai, segera lakukan penyiraman secukupnya.

d. Penyulaman

Tanaman yang mati atau pertumbuhannya tidak normal, sebaiknya sedini mungkin disulam diganti dengan tanamanbibit yang baik. Penyulaman sebaiknya dilakukan pada saat tanaman berumur tidak lebih dari 30 hari setelah tanam. Hal itu dilakukan untuk memudahkan kegiatan pemeliharaan tanaman, selain juga mempunyai umur yang hampir sama. supaya semua tanaman. Selain itu perlu diperhatikan bahwa kegiatan penyulaman sebaiknya dilakukan pada pagi atau sore hari.

e. Penyiraman

Penyiraman Gerbera perlu dilakukan sejak penanaman, selama masa pertumbuhan, sampai pada masa produksi secara rutin. Jumlah air yang diberikan lewat penyiraman sangat dipengaruhi oleh keadaan cuaca. Dalam kondisi normal, tanaman yang baik membutuhkan air lebih dari 6 liter per hari m 2 . Periode antara sejak penanaman sampai dengan saat pertama pembentukan bunga, air dapat diberikan dengan sistem irigasi overhead sprinkler. Setelah pembentukan bunga, air sebaiknya diberikan melalui sistem drip irigation, untuk menjaga agar tanaman bunga tetap kering. Setelah penyiraman diharapkan kondisi tanah dalam keadaan tidak kekeringan ataupun tidak terlalu basah.

f. Penyiangan dan Penggemburan

Penyiangan dilakukan untuk mengurangi pengaruh persaingan dengan gulma. Sedangkan penggemburan dilakukan untuk meningkatkan kembali porositas tanah, sehingga aerasi dan drainase tanah menjadi 92 lebih baik lagi. Penyiangan dan penggemburan biasanya dilakukan secara bersamaan, sekaligus dengan kegiatan pembumbunan tanaman agar batang pokok tetap berada di bawah permukaan tanah.

g. Perompesan

Perompesan pada tanaman Gerbera dilakukan untuk membuang daun-daun dan bunga-bunga yang kering, layu, atau terkena serangan hama penyakit. Kegiatan ini dilakukan sekaligus dengan penjarangan rumpun. Rumpun yang terlalu padat, selain dapat menyebabkan perkembangan penyakit Jamur, juga dapat menyebabkan bunga yang dihasilkan menjadi kurang baik kualitasnya, baik itu batangnya menjadi pendek atau kecil, atau ukuran bunganya mengecil.

h. Pemupukan

Pupuk yang digunakan adalah pupuk organik dan pupuk anorganik. Pupuk organik yang digunakan adalah pupuk kandang ayam. Pupuk organik selain diberikan pada saat pengolahan tanah sebagai pupuk dasar, perlu diulang pemberiannya setahun sekali dengan dosis 1- 2 kgm2. Pupuk anorganik diberikan pada tanaman sesuai dengan umur tanaman. Sejak tanaman berumur 1 minggu setelah tanam sampai tanaman berumur 2 bulan, jumlah dan jenis pupuk yang diberikan berupa 200 gr Urea dan 100 gr KN03, yang dilarutkan dalam 100 liter air, dengan volume aplikasi 3 lt larutan pupuk per m2. Pemberian pupuk dilakukan dengan cara disiramkan secara merata pada barisan di antara tanaman dan dilakukan setiap minggu satu kali seminggu. Setelah tanaman melewati umur 2 bulan, jumlah dan jenis pupuk yang diberikan berupa 10 - 15 gr NPK 15-15-15 per tanaman dan 7 gr MgS04 per m2. Pupuk ini diberikan dengan cara disebarkan di dalam rorak di sekeliling tanaman. Untuk tanaman yang berumur 2 bulan pupuk diaplikasikan, hanya satu kali sebulan. 93 Selain diberikan berbagai jenis pupuk di atas, diberikan juga pupuk daun dan zat pengatur tumbuh yang diaplikasikan dengan cara disemprotkan pada daun tanaman dengan volume aplikasi l O lt larutan pupuk per 100 m2. Pupuk daun dan ZPT yang digunakan, yaitu: • Vitabloom untuk daun Hijau 30-10-10 dan Vitabloom untuk bunga kuning 5-50-17 dengan konsentrasi 3 grliter air, diaplikasikan setiap minggu secara bergantian. • Atonik 1 cc 101iter alr~. Drberikan bersamaan dengan aplikasi Vitabloom. Atonik diberikan sekali dalam seminggu. Atonik ini berfungsi untuk merangsang pertumbuhan akar dan daun.

i. Pengendalian Hama dan Penyakit