65 Gambar 9. Pemeliharaan Paprika
Sumber : httpwww.images.miarusmiaty.multiply.multiplycontent.com Salah satu kendala dalam pertanian yang menggunakan sistem
monokultur adalah penyebaran penyakit dan hama yang sangat cepat jika tidak segera ditangani. Untuk mencegah penyebaran penyakit dan hama,
dilakukan tindakan seperti pengamatan dini pada serangan hama dan penyakit, membuang dan membakar tanaman yang terkena serangan dan
penyemprotan pestisida.
5. Pemanenan
Dalam pemanenan perlu diperhatikan beberapa hal seperti waktu dan cara pemanenan. Berdasarkan waktu, pemanenan dibagi menjadi 2,
yaitu panen buah matang hijau dan panen buah matang berwarna merah, kuning, orange. Penggolongan ini disesuaikan dengan permintaan pasar
dan harga jual. Pada saat pemetikan harus diusahakan agar tidak merusak ranting
atau tanaman yang masih muda. Buah paprika sebaiknya dipanen beserta tangkai buahnya dengan menggunakan gunting atau pisau tajam.
Diusahakan agar tangkai buah tidak terlepas dari buah atau tertinggal di cabang tanaman karena buah akan mudah terserang patogen.
66 Gambar 10. Pemanenan Paprika
Sumber : httpwww.images.miarusmiaty.multiply.multiplycontent.com
6. Pascapanen
Pada tahap pascapanen, buah paprika yang telah dipanen dicuci. Pencucian ini bertujuan untuk menghilangkan kotoran dan sisa pestisida
yang ada pada buah paprika. Selain itu, pencucian ini juga bertujuan untuk menurunkan panas lapang buah sehingga transpirasi buah
menurun. Setelah dilakukan pencucian, buah paprika kemudian disortasi dan digrading.
C. Budidaya Mentimun
Gambar 11. Mentimun bentuk love dan star
Sumber : httpwww.amiryess.blogspot.com
67 1.
Pendahuluan Mentimun dibudidayakan dimana-mana, baik di ladang, halaman
rumah atau di rumah kaca gambar 12. Gambar 12. Tanaman mentimun
Sumber : httpwww.ijolhumut.blogspot.com Tanaman ini tidak tahan terhadap hujan yang terus menerus.
Pertumbuhannya memerlukan kelembaban udara yang tinggi, tanah subur yang gembur dan mendapat sinar matahari penuh dengan drainage yang
baik. Mentimun sebaiknya dirambatkan ke para-para dan tumbuh baik dari dataran rendah sampai 1.300 m dpl Gambar 11.
Gambar 13. Tanaman mentimun yang menjalar
Sumber : Sumber : httpwww.faculty.ksu.edu.sa httpwww.ayobertani.wordpress.com
68 Tanaman ini diduga berasal dari daerah pegunungan Himalaya di
India Utara. Tanaman semusim, merayap atau merambat, berambut kasar, berbatang basah, panjang 0,5-2,5 m. Tanaman ini mempunyai sulur
dahan berbentuk spiral yang keluar di sisi tangkai daun. Daun tunggal, letak berseling, bertangkai panjang, bentuknya bulat telur lebar, bertaju 3-
7, dengan pangkal berbentuk jantung, ujung runcing, tepi bergerigi. Panjang 7-18 cm, lebar 7-15 cm, warnanya hijau. Bunganya ada yang
jantan berwarna putih kekuningan, dan bunga betina yang bentuknya seperti terompet. Buah bulat panjang, tumbuh bergantung, warnanya hijau
berlilin putih, setelah tua warnanya kuning kotor, panjang 10--30 cm, bagian pangkal berbintil, banyak mengandung cairan. Bijinya banyak,
bentuknya lonjong meruncingi pipih, warnanya putih kotor. Daun dan tangkai muda bisa dimakan sebagai lalab mentah atau dikukus. Buahnya
bisa dimakan mentah, direbus, dikukus atau disayur. Bisa juga dibuat acar atau dimakan bersama rujak. Banyak jenis mentimun yang ada di pasar,
seperti mentimun biasa, mentimun krai, mentimun wuku, mentimun poan dan mentimun watang. Perbanyakan mentimun dilakukan dengan
menggunakan biji.
2. Syarat Tumbuh