61 Gambar 5. Pembibitan dan Pengecekan Bibit Paprika
Sumber : httpwww.ediskoe.blogspot.com
3. Penanaman
Penanaman dilakukan dengan memindahkan bibit yang telah berumur + 21-30 hari pada media tanam yang lebih besar yang telah
disusun di dalam greenhouse. Media yang digunakan untuk penanaman ini adalah arang sekam. Pemindahan tanaman dilakukan dengan cara :
Bibit diletakkan di sisi polybag untuk penyesuaian cuaca. Media tanam disiram sampai basah dengan larutan hara sebanyak
2 liter. Regulating stick dicabut dan dikeluarkan dari media.
Bagian tengah media dilubangi dan tambahkan karbofuram 1 gpolybag.
Bibit disiram dan dikeluarkan beserta medianya dengan cara membalikkan polybag bibit sambil menyangga bibit dengan tangan.
Bibit dimasukkan ke lubang tanam, dan media dirapatkan di sekitar batang.
Regulating stick dipasang kembali.
62
4. Pemeliharaan
Pemeliharaan tanaman paprika meliputi pemupukan, pengajiran, pemangkasan, penjarangan buah, dan pengendalian hama dan penyakit.
Pemupukan dilakukan bersamaan dengan penyiramaanirigasi. Pupuk dilarutkan dalam air kemudian ditampung di dalam tangki air untuk irigasi
tetes. Frekuensi pemberian pupuk ini tergantung pada kondisi cuaca dan umur tanaman. Pada kondisi cuaca panas, pemberian pupuk dilakukan
lebih sering untuk menjaga supaya tanaman tidak layu. Waktu pemberian pupuk dilakukan pada pukul 8:00, 10:00, 12:00, 14:00, dan 16:00 dengan
lama tiap pemberian selama 2 menit. Terdapat 2 sistem irigasi pada hidroponik paprika di Kabupaten
Bandung. Sistem irigasi pertama menggunakan metode penyiraman tanaman satu per satu menggunakan selang. Sistem irigasi kedua
menggunakan irigasi tetes dimana pada masing-masing polybag tanaman dipasang pipa kecil yang terhubung dengan tangki penyimpanan air.
Dengan irigasi tetes penyiraman tanaman dilakukan sekaligus pada seluruh tanaman pada waktu yang bersamaan. Skema irigasi tetes dapat
dilihat pada Gambar 6. Pada tanaman yang masih muda larutan pupuk diberikan sebanyak
0,5 liter per pohon dan pada tanaman dewasa diberikan sebanyak 1,2 liter per pohon. Salah satu sistem irigasi yang digunakan petani paprika di
Kabupaten Bandung menggunakan sistem irigasi tetes. Pada sistem irigasi tetes ini, selain seluruh polybag tanaman mendapat penyiraman
yang bersamaan, volume penyiraman lebih terkontrol sehingga lebih efisien dalam hal waktu dan volume penyiraman.
63 Gambar 6. Skema Irigasi Tetes pada Sistem Hidroponik
Sumber : httpwww.images.miarusmiaty.multiply.multiplycontent.com
Gambar 7. Pengajiran
Sumber : httpwww. hebatdesaku.com Pengajiran dilakukan dengan melilitkan benang pada tanaman
paprika untuk menopang tanaman paprika. Dengan penopangan tanaman akan diperoleh bentuk tanaman yang sesuai dengan kegiatan produksi
secara maksimal, terutama dalam efisiensi lahan. Pengajiran dilakukan pada tanaman yang berumur 2 minggu setelah tanam.
64 Pemangkasan dilakukan untuk membentuk tanaman sehingga
pertumbuhan dan produksi tanaman maksimal. Pemangkasan ini meliputi pemangkasan cabang dan tunas pewiwilan, pemangkasan daun dan
pemangkasan bunga. Pemangkasan cabang dan tunas dilakukan dengan mengatur dan
mengurangi cabang dan tunas di ketiak daun sehingga hanya ada 2 cabang utama. Pemangkasan ini dilakukan sampai bunga yang
dipelihara tumbuh dan mekar. Pemangkasan daun dilakukan dengan membuang semua daun
pada batang utama, daun yang tua dan sakit serta daun yang terlalu rimbun.
Pemangkasan bunga dilakukan sampai tanaman berusia 4 minggu setelah tanam. Bunga yang muncul sebelum 4 minggu setelah
tanam dibuang. Dari satu ketiak daun sebaiknya hanya dipelihara 1 bunga agar buah yang dihasilkan besar dan berkualitas.
Gambar 8. Tanaman Paprika Hasil Pemangkasan
Sumber : httpwww.images.miarusmiaty.multiply.multiplycontent.com
65 Gambar 9. Pemeliharaan Paprika
Sumber : httpwww.images.miarusmiaty.multiply.multiplycontent.com Salah satu kendala dalam pertanian yang menggunakan sistem
monokultur adalah penyebaran penyakit dan hama yang sangat cepat jika tidak segera ditangani. Untuk mencegah penyebaran penyakit dan hama,
dilakukan tindakan seperti pengamatan dini pada serangan hama dan penyakit, membuang dan membakar tanaman yang terkena serangan dan
penyemprotan pestisida.
5. Pemanenan