77 banyak diprodiiksi di Indonesia. Dalam tulisan ini tidak dibahas tentang lily
lokal krek lily karena waktu panennya sulit untuk diprediksi. Lily merupakan tanaman yang memiliki umbi sejati bulb,
bentuknya cawan yang dikelilingi oleh sisik. Sisik-sisik tersebut menyerupai lembaran yang berdaging dan dapat dipisahkan dengan
mudah yang kemudian dapat ditumbuhkan menjadi tunas tanaman baru. Cara seperti itu adalah salah satu jalan untuk memperbanyak tanaman lily.
Tanaman lily dikelompokkan menjadi tiga kelompok, yaitu: lily asiatik, lily oriental, dan lily longiflorum.
Lily asiatik yang biasa digunakan di Kebun Ciputri memiliki ukuran lingkar umbi 10-14 cm. Batang tanaman tegar, dengan panjang berkisar
antara 50-100 cm. Daunnya melekat pada batang dan tumbuh berseiang- seling, bentuk daunnya lanset meruncing dan tidak bertangkai daun.
Tandan bunga berada di ujung batang, terdiri dari 4-15 kuntum bunga per batang. Bunga lily asiatik bermacam-macam warnanya, sesuai dengan
jenisnya. Lily oriental yang biasa digunakan di Kebun Ciputri memiliki ukuran
lingkar umbi 1418 cm. Tinggi tanaman bisa mencapai antara 50-85 cm. Daun lily oriental lebih besar dari lily asiatik. Setiap batang bunga
mempunyai 2-6 kuntum bunga. Bunganya berbentuk seperti mangkuk, dan bila sudah mekar baunya harum.
Lily longiflorum yang biasa digunakan di Kebun Ciputri mempunyai ukuran lingkar umbi 12-14 cm dan 14-16 cm. Batang tanaman tegar,
tingginya antara 50-100 cm. Daunnya melengkung, lebih panjang dan lebih besar daripada daun lily asiatik. Bunganya berbentuk seperti
terompet, dengan jumlah bunga 2-5 kuntum per tangkai.
2. Syarat Tumbuh
Lily dapat tumbuh secara optimal pada dataran tinggi antara 400- l .500 meter di atas permukaan laut. Tanaman tumbuh dengan baik pada
tanah yang subur dan gembur yang mengandung banyak bahan organik
78 sehingga airasi dan drainase tanah cukup baik. Keasaman tanah yang
optimal adalah memiliki pH antara 5,5-7, dengan temperatur udara antara 20-25°C pada siang hari dan10-15°C pada malam hari.
3. Budidaya Tanaman
a. Rumah Naungan Tanaman
Sebelum pelaksanaan
penanaman dimulai,
yang perlu
dipersiapkan adalah rumah naungan tanaman. Kerangka rumah naungan tanaman dapat dibuat dari bambu, kayu, atau besi dengan atap plastik
yang tembus cahaya. Rumah naungan tanaman dibuat untuk menghindari air hujan, mencegah panas yang terlalu tinggi, mencegah terpaan angin,
dan menciptakan lingkungan tumbuh yang lebih baik.
Gambar 17. Penanaman bunga lily dalam greenhouse
Sumber : httpwww.gardenphotography.blogspot.com
b. Pengolahan Tanah
Tanaman lily memerlukan media tumbuh yang gembur dan cukup aerasi agar pertumbuhan akarnya bisa optimal. Sebelum tanah diolah
sebaiknya kondisi lahan sudah dibersihkan dari gulma dan sisa-sisa tanaman lainnya. Untuk menjaga struktur tanah tetap baik perlu
ditambahkan pupuk kandang, volume yang biasa digunakan yaitu 1,5-3
79 m
3
100 m
2
. Penambahan pupuk kandang ini mutlak dilakukan untuk jenis tanah yang kandungan liatnya tinggi. Cara pemberian pupuk kandang
dilakukan dengan menyebarnya secara merata di atas lahan bersama- sama dengan pupuk dasar yaitu SP 36 sebanyak 75 gramm
2
dan kapur dolomit sebanyak 300 gramm
2
. Apabila pH tanah terlalu rendah maka harus dilakukan pengapuran, seperti dijelaskan pada Bab Pupuk dan
Pemupukan. Setelah pupuk kandang dan pupuk dasar disebar selanjutnya lahan dicangkul sedalam 20-30 cm dan diaduk secara merata.
c. Persiapan tanam
Sebelum membuat lubang tanam untuk bulb sebaiknya sarana irigasinya sudah disiapkan. Pada penanaman lily, pembuatan bedengan
tidak dilakukan sebelum penanaman bulb, melainkan setelah bulb ditanam, oleh karena itu alat irigasinya direncanakan sesuai dengan lebar bedeng
yang direncanakan. Lebar bedeng sebaiknya tidak terlalu besar agar sebaran air irigasi lebih merata ke seluruh permukaan bedeng, dan
apabila menggunakan pipa PVC untuk pemasangan sprinkler sebaiknya cukup menggunakan satu jalur di tengah bedeng. Cara pemasangan alat
irigasi harus mempertimbangkan kemudahan dalam membuat lubang penanaman yang akan dilakukan.
Setelah alat irigasi terpasang, lahan sudah siap dibuat lubang tanam. Untuk mempermudah pembuatan lubang tanam, alat irigasi berupa
ctrip atau pipa fleksibel sebaiknya digulung terlebih dahulu. Pembuatan lubang tanam dilakukan dengan mengangkat tanah
yang akan dibuat bedengan, setengah diangkat ke kiri dan setengah lagi ke kanan, seperti pada Gambar 10-4.1 di halaman berikut.
Lebar lubang tanam dibuat antara 80-100 cm, panjang sesuai dengan panjang rumah tanaman, kedalaman 10-1 ~, cm dan jarak
antarlubang tanam 40 cm, bagian ini nantinya yang akan digunakan sebagai jalan antarbedengan.
80
d. Populasi tanaman
Populasi tanaman untuk lily ditentukan dengan mempertimbangkan jenis lily dan ukuran bulb yang akan ditanam. Hal ini disebabkan setiap
jenis memiliki struktur daun yang berbeda, demikian juga dengan ukuran bulb, semakin besar ukurannya akan menghasilkan tanaman yang lebih
besar, sehingga populasinya harus dibedakan. Sebagai acuan pemakaian populasi tanaman dapat diperhatikan Tabel 1 berikut ini.
Tabel 1. Populasi Tanaman per Meter Persegi sesuai dengan Jenis dan Ukuran Keliling Bulb
Jenis 12-14
14-16 16-18
Asiatik hibrid Oriental
Stargaser
Casablanca
Longiflorum 35-65
45-55 35-45
45-55 50-60
40-50 30-40
40-50 40-50
40-50 25-35
35-45
e. Penanaman
Penanaman dilakukan pada lubang tanam yang sudah dibuat dan menggunakan populasi bulb sesuai pada Tabel 1. Sebelum bulb ditanam,
lubang tanam disiram sampai pada kondisi kapasitas lapang, untuk itu dibutuhkan air sekitar 5-10 liter per meter persegi. Cara penanaman
dilakukan dengan meletakkan bulb di atas lubang tanam dengan posisi tunas bulb menghadap ke atas.
Setelah bulb diletakkan dengan baik, selanjutnya ditutup dengan tanah di pinggir lubang secara hati-hati jangan sampai posisi bulb miring,
karena akan menyebabkan tunas yang tumbuh miring dan lebih lama. Penutupan tanah dilakukan sampai permukaan bedeng setinggi 6 - 10 cm
di atas bulb. Setelah bulb ditutup dan telah terbentuk bedengan, selanjutnya dilakukan penyiraman sampai kondisi kapasitas lapang.
81
Contoh Proyeksi Penanaman Lily
Apabila diinginkan pemanenan yang berkesinambungan maka penanaman juga dilakukan secara rutin, berikut ini akan disampaikan
contoh skedul penanaman lily asiatik.
Tabel 2. Skedul Tanaman Lily
Kegiatan Skedul Tanaman
Tanam bibit
Minggu I Minggu 2
Minggu 3 Minggu 4
Minggu 5 dst.
1150 1150
1150 1150
1150 Panen
batang Minggu 8
Minggu 9 Minggu 10
Minggu 11 Minggu 12
dst. 1092
1092 1092
1092 1092
Keterangan:
Penanaman pada minggu ke-1 dengan kondisi cuaca yang normal yaitu dengan intensitas cahaya matahari penuh diharapkan bunganya
dapat dipanen pada minggu ke-8, sedangkan bila intensitas cahaya matahari kurang pemanenan bunga bisa mundur. Apabila penanaman
dilakukan secara rutin setiap satu minggu maka pemanenan bisa dilakukan secara rutin setiap hari, karena kematangan bunga tidak
serempak dalam satu hari melainkan bisa berselang dalam satu minggu. Dengan asumsi tingkat keberhasilan tanam 95, dengan penanaman
1.150 bulb per minggu, akan terpanen 1.092 tangkai bunga per minggu. Jadi rata-rata panen per hari adalah 156 batang.
f. Penyiraman
Penyiraman dilakukan dua hari sekali atau tergantung dari kondisi tanah. Tanaman lily pada umumnya menghendaki kondisi tanah yang
selalu lembap tetapi tidak terlalu basah. Apabila kondisi tanah kering
82 maka pertumbuhan tanaman akan lambat dan kerdil karena tanaman lily
sangat peka terhadap kondisi tanah yang kering. Air yang digunakan untuk penyiraman harus bersih dari hama
penyakit karena tanaman lily sangat peka terhadap serangan cendawan, dengan sistem irigasi sprinkler penyiraman dilakukan selama kurang lebih
5 menit.
g. Pengendalian Gulma
Pengendalian gulma sangat penting dilakukan untuk menghindari persaingan dalam penyerapan unsur hara dan untuk kebersihan
lingkungan. Penyiangan dilakukan pada tanaman umur 3 minggu dan umur 7 minggu setelah tanam, atau tergantung dari banyaknya gulma
yang tumbuh di areal pertanaman. Selain mencabut gulma di sekitar tanaman, daundaun tanaman yang kering juga dibuang.
h. Pemupukan
Pemberian pupuk lanjutan dilakukan untuk menyediakan hara bagi tanaman
, pupuk yang diberikan yaitu: CaNO,„ KNO~ dan MgSOa
.
Pemupukan dilakukan 3 - 4 kali tergantung pada umur tanaman. Untuk lily asiatik yang hanya berumur 8 minggu, pemupukan cukup dilakukan 3 kali
saja, sedangkan lily longiflorum dan oriental memiliki umur yang lebih panjang sehingga pemupukan dilakukan sampai 4 kali.
Pemupukan pertama dilakukan ketika tunas lily sudah keluar dari permukaan sepanjang 10 - 15 cm, yaitu pada umur 15 - 20 hari setelah
tanam, pemupukan kedua t umur 30 - 35 hst, pemupukan ketiga umur 45 - 50 hst, dan pemupukan keempat pada umur 60 - 65 hst. Sedangkan jenis
pupuk yang digunakan bisa dilihat pada Tabel 3.
83 Tabel 3. Jenis pupuk yang digunakan setiap tahap pemupukan
Jenis Lily Tahap Pemupukan
I II
III IV
Asiatik hibrida CaN0
3 2
KN0
3
MgSO
4
KNO
s
Longiflorum Oriental
CaNO
s 2
KN0
3
MgSO
4
CaNO
2 2
KN0
3
MgSO
4
Agar pemupukan lebih efektif dan efisien, sebaiknya pupuk yang diberikan pada tanaman lily dilarutkan dengan air kemudian disiramkan
secara manual dengan disemprotkan ke tanah atau bila menggunakan irigasi drip bisa langsung lewat alat irigasi. Untuk pemupukan tahap
pertama karena tanaman masih muda maka konsentrasi pupuk tidak perlu terlalu tinggi yaitu 2 gramliter. Sedangkan pada pemupukan kedua dan
ketiga masingmasing 5 gramliter dan pemupukan keempat, saat mulai terbentuk bakal bunga, konsentrasi KNO
3
diberikan 10 gramliter dan MgSO
4
, tetap 5 gramliter. Volume pupuk yang diberikan pada semua tahap pemupukan adalah 5 liter larutan pupuk untuk setiap meter persegi.
Khusus untuk jenis-jenis lily oriental harus selalu diperhatikan bagian pucuk tanamannya, karena jenis ini sangat peka terhadap
kekurangan Mg. Gejala kekurangan tampak pada daun-daun mudanya yang berwarna hijau muda dan bintik-bintik hijau tua pada bagian
tengahnya. Apabila tampak gejala demikian maka pemupukan MgSO, harus diulang.
i. Pengendalian Hama dan Penyakit
Pengendalian hama dan penyakit pada tanaman lily dilakukan dengan menggunakan pestisida, yang disemprotkan memakai sprayer
semiotomatis. Penyemprotan dilakukan rutin setiap 2 kali seminggu, kecuali jika terjadi serangan berat maka frekuensi penyemprotan dapat
ditingkatkan.
84 Hama yang sering menyerang tanaman lily adalah: Aphids. Hama
tersebut mengisap cairan daun sehingga daun dapat terhenti pertumbuhannya. Pada bagian daun yang diisap terjadi lengkungan bekas
isapan sehingga daun menjadi mengerut, selain itu aphids dapat menimbulkan cendawan jelaga sehingga bagian yang terserang tnenjadi
kotor dan berwarna hitam. Pengendalian di lapangan dilakukan dengan penyemprotan insektisida Confidor 0,5-1 ccliter air dan Mesurol 1 gliter
air secara bergantian. Penyakit yang banyak menyerang tanaman lily adalah: Penyakit
busuk akar yang disebabkan oleh Phytium sp, penyakit layu fusarium yang disebabkan oleh Fusarium o.ry~sporum, dan penyakit busuk batang yang
disebabkan oleh phytoptora sp. Penyakit tersebut dapat dikendalikan dengan penyemprotan fungisida Benlate l gliter air dan Previcur 1 ccliter
air secara bergantian.
j. Panen dan Pasca Panen
Bunga lily mulai dapat dipanen pada umur yang berbeda-beda tergantung jenisnya. Umur panen untuk jenis lily Asiatik adalah 6-8 minggu,
lily Oriental 12-13 minggu, dan lily Longiflorum 9-11 minggu. Tanaman lily yang sudah dapat dipanen untuk jenis Asiatik dan Oriental adalah
tanaman yang minimal mempunyai dua kuntum bunga yang sudah memperlihatkan warna tetapi masih dalam keadaan kuncup. Untuk jenis
lily Longiflorum, yang termasuk kriteria panen adalah: kuntum bunga sudah membesar, agak bulat, warna lebih putih bersih, dan bila ditekan
terasa lebih lunak. Panen dilakukan setiap hari pada pagi hari ketika keadaan bunga
masih segar. Tanaman yang sudah memenuhi kriteria panen dipotong pada bagian pangkal batang dengan menggunakan gunting atau pisau,
kemudian daun bagian bawah dibuang kira-kira 10-15 cm, dan hasil panenan dikumpulkan dan diangkut ke ruang sortasi. Setelah di ruang
sortasi, pangkai batang bunga direndam di bak air untuk menghindari
85 penguapan air pada saat pemanenan, selanjutnya bunga dipilih sesuai
jenisnya dan bagian pangkal batang diikat dengan karet, dibungkus dengan plastik, dan diberi label. Satu bungkus lily Asiatik berisi 5 batang
bunga. Satu bungkus lily Oriental atau lily Longiflorum berisi 5 kuntum bunga. Untuk pengangkutan jarak jauh bagian pangkal batang diberi
kapas yang dibasahi dengan air dan dibungkus dengan kantong plastik agar bunga tetap segar. Selanjutnya bunga siap dikirim ke pasar atau
konsumen bunga.
Tabel 4. Beberapa Contoh Jenis Lily
Warna Jenis
Asiatik Hibrida
Putih Kuning
Orange Pink Muda
Pink Tua Salem
Navonna Pollyanna, Romano, Dreamland
Elite, Colombo, Brunello Marseille, Vivaldi, Magento
Latoya, Toronto, Minstreel Kansas, Bangalore, Cannes
Oriental Hibrida
Putih Merah
Pink Tua Pink Muda
Ungu Dua Warna
Casablanca, Empoli Stargazer, Cascade, Starfighter
Barbaresco, Solaia, Acapulco Sourbonne, Lombardia
Monte Christo Arena, Nippon, Galilei, Venere, Cordoba
Longiflorum
Putih Snow queen, White Forest, Lorina, White
Europe, Gelria
86
E. BUDIDAYA
GERBERA
1. Pendahuluan
Gerbera atau Herbras sudah lama dikenal di Indonesia, terutama sebagai tanaman hias dan bunga potong. Tanaman ini termasuk salah
satu tanaman hias pendatang dari luar negeri. Tanaman ini aslinya berasal dari Afrika Selatan. Dalam klasifikasi tumbuhan, tanaman Gerbera
termasuk dalam famili Compositae Sembung-sembungan. Nama ilmiah tanaman Gerbera adalah Gerbera jamesonii Bolus ex Hook. Tanaman ini
termasuk tanaman perenial yang mempunyai umur tahunan. Tanaman Gerbera tumbuh dan menghasilkan anakan dan berbunga secara terus-
menerus sepanjang tahun dari rumpun anakan yang telah tua secara bergantian.
Gambar 18. Aneka Gerbera
Sumber : Sumber : httpwww.wallpapers.free-review.net httpwww.ascententerprise.com
Tanaman Gerbera dapat mencapai ketinggian sampai 50 cm atau lebih, dengan perakaran yang menyebar ke segala arah serabut
Gambar 19.
87
Gambar 19. Tanaman gerbera dalam pot
Daun-daunnya tumbuh
secara tunggal berbentuk roset, helaian
daunnya bercelah-celah tidak merata, dan permukaan daunnya ditumbuhi
dengan bulu-bulu halus. Tanaman ini membentuk bunga pada pucukujung
batang, bertangkai panjang, dan berbentuk cakram. Mahkota bunga
bentuknya menarik,
yaitu mirip
kumpulan pita yang tersusun rapi membentuk bulatan.
Sumber : httpwww.fortunegerbera.com
Pada setiap tangkai bunga ada satu kuntum bunga. Warna bunganya bervariasi, di antaranya: merah, pink, putih, kuning, krem, dan
jingga. Berdasarkan struktur helai mahkota bunganya, dapat dibedakan dalam 3 jenis Gerbera, yaitu:
- Gerbera berbunga selapis tunggal-.single. Helaian mahkota
bunganya tersusun hanya selapis dan umumnya berwarna tunggal, misalnya : putih, merah, atau kuning saja.
- Gerheru berhunga dua lapis double. Helaian mahkota
bunganya tersusun dua lapis dan variasi warnanya lebih dari satu macam.
- Gerbcra berbunga tiga lapis triple. Helaian mahkota bunganya
tersusun tiga lapis dan warnanya lebih dari dua macam.
2. Syarat Tumbuh