10
2.2 Sodium Bispiribak Bispyribac sodium
Herbisida sodium bispiribak Bispyribac sodium adalah jenis herbisida pasca kemunculan postemergence yang digunakan untuk mengendalikan gulma yang
berasosiasi dengan padi tanam benih langsung. Berdasarkan data yang ada, senyawa ini memiliki persistensi sedang dan mobile sehingga kemungkinan besar akan masuk
kedalam permukaan tanah dan air bawah tanah melalui limpasan run off dan pencucian leaching US EPA, 2001.
2.2.1 Mekanisme Kerja Sodium Bispiribak
Bispyribac sodium
Cara kerja herbisida ini adalah sodium bispiribak Bispyribac sodium diserap melalui permukaan daun kemudian ditranslokasi ke seluruh tanaman untuk
menghambat aktivitas enzim Acetolactate synthase ALS yang mengakibatkan kematian pada gulma Shimin and Jun, 2011. Senyawa aktif Pyrimidin Dimethoxy
Sodium Benzoat yang melakukan penghambatan terhadap enzim
Acetolactate synthase
ALS dan biosintesis dari tiga cabang asam amino yaitu valin, leusin dan isoleusin. Penghambatan ini mengganggu pembelahan sel dan menyebabkan
terhentinya pertumbuhan tanaman seperti klorosis tanaman, nekrosis dan kematian pada tanaman tersebut. Selektivitas herbisida ditentukan oleh adsorpsi, translokasi
dan metabolisme diferensial. Pada tanaman, sodium bispiribak dengan cepat dimetabolisme menjadi produk nonherbisida. Karakteristik penggunaan sodium
bispiribak ini akan diaplikasikan pada padi sebagai penyemprotan pasca kemunculan postemergence, setelah tahap kemunculan 3 daun sampai inisiasi malai pada tahap
perkembangan. Interval aplikasi yang dianjurkan adalah minimal 3 minggu dengan peyemprotan udara atau penyemprotan aplikasi tanah antara 10-20 galon larutanacre
US EPA, 2001. Menurut US EPA sodium bispiribak merupakan herbisida yang tidak
mengikat tanah, persistensinya sedang dan termasuk senyawa yang mobile di
sebagian besar tanah. Jalur degradasi utamanya adalah metabolisme aerobik dan
11
anaerobik, metabolisme ini memecah lebih lanjut dan pada akhirnya mengubah mineral menjadi karbondioksida. Sejumlah studi menunjukkan adanya indikasi
pencucian leaching dan limpasan run off, hal ini terjadi karena sifat air yang rentan terhadap aliran semprot dan potensi limpasan run off akibat banjir atau curah
hujan yang tinggi. Tanah liat yang berasosiasi dengan padi sawah cukup untuk menghilangkan retakan, pencucian leaching tidak mungkin berasal dari sawah yang
telah dirancang khusus untuk mempertahankan banjir permanen. Namun apabila tanah liat pada padi sawah tersebut kelebihan air maka akan menjadi jenuh sehingga
pencucian leaching dapat terjadi. Kemungkinan pencucian leaching juga terjadi saat air irigasi dikeluarkan dari sawah, namun potensi senyawa ini untuk pencucian
leaching dapat diatasi dengan tingkat aplikasi yang rendah US EPA, 2001. Dibawah kondisi lahan, residu sodium bispiribak yang mencapai permukaan tanah
akan cepat hilang APVMA, 2011.
12
2.2.2 Sifat-sifat Bahan Aktif Sodium Bispiribak