35
Rata-rata bobot gabah total yang dipanen adalah sebesar 500.49 gram atau 0.500 kg per m
2
ubinan. Jika bobot gabah tersebut dikonversi ke hektar, maka hasil yang diperoleh adalah 10000 m
2
: 1 m
2
luas ubinan x 0.500 kg = 5000 kgha GKP atau 5.00 tonha GKP. Hasil analisis ragam ANOVA dari pengaruh perlakuan
terhadap bobot gabah, ditunjukkan dalam Tabel 10. Tabel 10. Hasil Analisis Ragam Data Rata-Rata Bobot Gabah Tiap Perlakuan
Perlakuan Bobot Gabah Rata-rata
Penyiangan manual 475.30
bc
Kontrol 503.73
abc
Sodium bispiribak 0.5 lha 572.66
a
Sodium bispiribak 1 lha 451.37
c
Sodium bispiribak 2 lha 455.59
c
Sodium bispiribak 3 lha 544.66
a
Angka-angka sekolom yang diikuti dengan huruf yang sama tidak berbeda nyata berdasarkan uji DMRT pada taraf 5.
Berdasarkan hasil analisis ragam ANOVA pada Tabel 10 diketahui bahwa pemberian sodium bispiribak 0.5 lha memiliki pengaruh terhadap bobot gabah lebih
besar dibandingkan dengan penyiangan manual, perlakuan 2 lha dan sodium bispiribak 3 lha. Pemberian herbisida sodium bispiribak 0.5 lha tidak memberikan
pengaruh yang nyata terhadap bobot gabah dengan pemberian sodium bispiribak 3 lha dan kontrol. Perlakuan kontrol tidak memberikan pengaruh yang nyata terhadap
semua perlakuan yang diuji.
4.4 Residu Herbisida di Tanah, Jerami dan Hasil Panen Beras
Konsentrasi residu herbisida pada tanah, jerami serta hasil panen beras dari masing-masing perlakuan diperoleh melalui uji alat HPLC High Performance Liquid
Chromatography , kemudian dilakukan perhitungan dari hasil grafik waktu retensi
larutan sampel tanah, jerami dan hasil panen beras dengan larutan pembanding standar herbisida. Hasil grafik retensi waktu dari larutan standar sodium bispiribak 1
ppm dan sampel ditunjukkan pada Gambar 14.
Gambar 14. C Tabel 11. Tabel Punc
ppm Peak
Waktu Reten 1
6.1 2
9.2 Total
Gambar 15. Chromato lha
Chromatogram Larutan Standar Sodium Bispir ncak Waktu Retensi menit Larutan Standar S
tensi Area Tinggi
Area 188
1752844 123166
79. 255
454766 28499
20. 2207599
151644 100.
atogram Sampel Tanah dengan Perlakuan So
36
piribak 1 ppm Sodium Bispiribak 1
Tinggi 9.400
81.222 0.600
18.789 0.000
100.000
Sodium Bispiribak 2
37
Tabel 12. Tabel Puncak Waktu Retensi menit Sampel Tanah pada Perlakuan Sodium Bispiribak 2 lha
Peak Waktu Retensi Area
Tinggi Area
Tinggi 1
5.088 3251
174 0.014
0.018 2
5.886 92671
6694 0.403
0.705 3
6.116 96369
5865 0.419
0.618 4
7.947 84726
3299 0.368
0.348 5
8.269 195348
4060 0.849
0.428 6
9.472 22507128
928176 97.833
97.779 7
12.445 8650
376 0.038
0.040 8
13.679 17452
614 0.076
0.065 Total
23005594 949257
100.00 100.00
Berdasarkan Gambar 14 dan Tabel 11 diketahui bahwa residu sodium bispiribak terdekteksi adalah pada peak 1 dengan hasil retensi waktu adalah 6.188
menit, sedangkan pada sampel tanah dengan perlakuan sodium bispiribak 2 lha, residu sodium bispiribak terdeteksi pada peak 3 dengan retensi waktu yang mendekati
larutan standar yaitu 6.116 menit. Setelah diketahui retensi waktu dari masing-masing sampel, maka dilakukan perhitungan untuk mengetahui konsentrasi residu sodium
bispiribak pada ketiga sampel yang diuji. Hasil konsentrasi residu sodium bispiribak pada sampel tanah, jerami dan beras ditunjukkan pada tabel sebagai berikut.
38
Tabel 13. Konsentrasi Residu Sodium Bispiribak pada Sampel Tanah, Jerami dan Beras
Perlakuan Konsentrasi Residu Sodium Bispiribak mgkg
Tanah Jerami
Beras Manual
- 1.50
- Kontrol
0.02 2.78
- 0.5 lha
0.09 6.32
- 1 lha
0.09 7.19
0.05 2 lha
0.11 9.00
0.05 3 lha
0.18 9.88
0.05 Keterangan :
- = tidak terdeteksi
Pada Tabel 13 menunjukkan konsentrasi residu herbisida pada sampel jerami tertinggi dibandingkan dengan sampel tanah dan beras. Keseluruhan perlakuan pada
sampel jerami menunjukkan adanya kandungan residu, pada sampel tanah keseluruhan perlakuan menunjukkan adanya residu kecuali perlakuan penyiangan
manual. Sampel beras yang menunjukkan adanya residu herbisida hanya terdapat pada perlakuan 1 lha, 2 lha dan 3 lha sedangkan pada perlakuan penyiangan manual,
kontrol dan 0.5 lha tidak terdeteksi. Perbandingan kandungan residu berdasarkan perlakuan yang terdapat dalam sampel tanah, jerami dan beras disajikan pada Gambar
16-18.
Gambar 16. Perbandin dalam Sa
Konsentrasi r adalah perlakuan 3
menunjukkan adanya Pelakuan sodium bis
lha menunjukkan bah Pada perlakua
bispiribak menunjukk dimungkinkan karena
tinggi dibandingkan ternyata menunjukkan
hasil aplikasi herbis permukaan run off k
sehingga terjadi residu dingan Konsentrasi Residu Sodium Bispiribak
Sampel Tanah
residu pada sampel tanah menunjukkan ju 3 lha sedangkan pada perlakuan penyian
ya konsentrasi residu herbisida yang terkandu ispiribak 0.5 lha, sodium bispiribak 1 lha s
ahwa konsentrasi residu yang dihasilkan hamp uan sodium bispiribak 3 lha jumlah konsentr
kkan jumlah tertinggi yang terkandung dalam na pada perlakuan tersebut digunakan dosis he
n perlakuan lainnya yaitu sebanyak 3 lha. an sejumlah konsentrasi residu dalam tanah, h
bisida dari petak lain perlakuan lain ya kemudian mengendap di petak dengan perlaku
idu di dalam tanah.
39
k tiap Perlakuan
jumlah paling tinggi angan manual tidak
dung didalam tanah. sodium bispiribak 2
pir sama. entrasi residu sodium
m tanah, hal ini dapat herbisida yang paling
. Perlakuan kontrol , hal ini terjadi karena
yang terbawa aliran lakuan kontrol tersebut
Gambar 17. Perband dalam Sa
Hasil analisis tertinggi pada perlaku
perlakuan 2 lha. Kes konsentrasi residu so
dianalisis mengandu maupun perlakuan de
pada sample jerami herbisida dari dalam
sehingga herbisida te dihasilkan pada jeram
Konsentrasi r kontrol dapat terjadi k
lain yang diberi perla aliran permukaan run
air yang berasal dar ndingan Konsentrasi Residu Sodium Bispirib
Sampel Jerami sis residu pada sampel jerami menunjukkan
lakuan 3 lha, walaupun hasil tersebut tidak be eseluruhan perlakuan dalam sampel jerami m
sodium bispiribak. Hal ini berarti semua sa dung residu herbisida baik dari kontrol, p
dengan dosis tertentu. Tingginya nilai konsentr dibandingkan sampel lain kemungkinan
m tanah secara sistemik masuk kedalam jarin terakumulasi pada batang padi dan menyeb
ami lebih banyak dibandingkan residu dalam tan residu herbisida yang terdapat pada penyi
i karena tanah pada petakan tersebut berintera rlakuan dosis. Interaksi yang dimaksud diduga
run off dan pencucian leaching yang terjadi a
ari air hujan atau irigasi. Hal ini sesuai de
40
iribak tiap Perlakuan
n konsentrasi residu berbeda jauh dengan
menunjukkan adanya sampel jerami yang
penyiangan manual ntrasi residu herbisida
diakibatkan karena ringan tanaman padi
ebabkan residu yang tanah.
yiangan manual dan raksi dengan petakan
a berasal dari adanya i akibat adanya aliran
dengan sifat sodium
bispiribak menurut U ke permukaan dan a
leaching. Sifat lain sehingga dimungkink
sistemik dan terjadi ak
Gambar 18. Perbandin dalam Sa
Hasil analisis menunjukkan nilai ko
Gambar 18 tersebut bispiribak 2 lha dan
yang hampir sama, n konsentrasi residu so
lainnya. Pada perlaku menunjukkan adanya
U. S. EPA yaitu bersifat larut dalam air, mobile air tanah melalui aliran permukaan run o
lain dari sodium bispiribak ini adalah tidak inkan bahwa herbisida tersebut dialirkan ke ta
akumulasi pada batang padi.
dingan Konsentrasi Residu Sodium Bispiribak Sampel Beras
is residu sodium bispiribak yang dilakukan konsentrasi paling rendah dibandingkan dua sa
ut terlihat bahwa perlakuan sodium bispirib n sodium bispiribak 3 lha konsentrasi residu
, namun perlakuan sodium bispiribak 3 lha sodium bispiribak paling tinggi dibandingkan
akuan penyiangan, kontrol dan sodium bispir ya residu sodium bispiribak didalam sampel yan
41
bile serta dapat masuk off
dan pencucian terikat pada tanah,
tanaman padi secara
ak tiap Perlakuan n pada sampel beras
sampel lainnya. Pada iribak 1 lha, sodium
idu menunjukkan nilai tetap menunjukkan
an dengan perlakuan ribak 0.5 lha tidak
ang diuji.
42
4.5 Batas Maksimum Residu Herbisida