Dampak Residu Herbisida pada Tanah

16 bispiribak juga tidak menimbulkan resiko bagi mikroorganisme dalam tanah jika aplikasi dilakukan dibawah dosis 150 gram acha APVMA, 2011.

2.3 Dampak Residu Herbisida pada Tanah

Penggunaan herbisida terutama dengan bahan aktif dan cara kerja yang sama secara berulang-ulang dalam periode yang lama pada suatu areal dapat menimbulkan dua kemungkinan yaitu terjadinya dominasi populasi gulma resisten herbisida atau dominasi gulma toleran herbisida. Banyak petani sudah terbiasa menggunakan herbisida untuk memberantas gulma. Permasalahannya adalah sebagian senyawa kimiawi tersisa di dalam tanah, semakin lama akan semakin banyak Adi, 2003. Penggunaan herbisida sejenis secara terus-menerus dalam waktu yang lama dapat menyebabkan resistensi gulma, kerusakan struktur tanah, pencemaran lingkungan hidup dan menimbulkan keracunan pada tanaman pokok. Dalam aplikasi di lapangan, tidak semua pestisida mengenai sasaran, kurang lebih hanya 20 pestisida yang mengenai sasaran sedangkan 80 lainnya jatuh, terakumulasi dan meninggalkan residu di dalam tanah. Akumulasi tersebut mengakibatkan terjadinyan pencemaran pada lahan pertanian. Apabila masuk ke dalam rantai makanan, sifat beracun bahan pestisida dapat menimbulkan berbagai penyakit pada manusia Srikandi, 2010. Pestisida di dalam lingkungan diserap oleh beberapa komponen lingkungan terutama tanah, kemudian diangkut ketempat lain oleh air atau angin. Pestisida juga menguap karena pengaruh suhu tinggi yang biasanya terjadi bersama penguapan air. Residu pestisida di dalam tanah ada yang hilang non-persistent karena hanya efektis sesaat saja dan cepat terdegradasi di tanah, contohnya disulfoton, parathion, diazinon, azodrin, gophacide dan ada yang tetap persistent yang meninggalkan residu terlalu lama serta dapat terakumulasi dalam jaringan melalui rantai makanan, contohnya dikloro difenil trikolo etana DDT, Cyclodienes, Heksaklorosikloheksan HCH dan edrin Sudarmo, 2000. 17 Dalam pencemaran lingkungan yang memegang peranan adalah bahan aktif pestisida yang persisten. Organisme yang hidup dalam tanah dapat terbunuh, tidak saja oleh zat kimia yang langsung disemprotkan ke tanah, tetapi penyemprotan yang ditujukan ke tanaman juga dapat mempengaruhi kehidupan organisme tersebut karena zat kimia tersebut akan tercuci oleh air hujan dan jatuh ke dalam tanah Srikandi, 2010.

2.4 Dampak Residu Herbisida terhadap Tanaman Padi dan Hasil Panen