Dampak Residu Herbisida terhadap Manusia dan Lingkungan

18 sebagainya. Dalam waktu 1-2 jam setelah tanaman diperlakukan dengan pestisida kemungkinan besar 40 deposit telah hilang karena pencucian jika terjadi hujan, sisanya terurai oleh sinar ultra violet Srikandi, 2010. Pestisida yang masuk dalam sistem tanaman mengalami salah satu dari dua kemungkinan yaitu pestisida akan mengalami degradasi menjadi komponen tidak beracun atau pestisida akan menjadi lebih beracun aktivasi karena konyugasi Srikandi, 2010. Pestisida yang bersifat sistemik polar sebagian akan diambil tanaman melalui akar dan mengalami transformasi kimiawi ke tempat lain bersama hasil panen, sedangkan pestisida yang bersifat non-sistemik non-polar akan terserap hanya sampai pada permukaan akar karena tidak dapat menembus lapisan epidermis Srikandi, 2010. Akumulasi pestisida dalam tanaman tergantung pada konsentrasi residu dalam tanah dan jumlah total pestisida dalam jaringan yang bersifat persisten. Pestisida yang tersimpan dalam lemak atau lapisan lilin kemungkinan sulit untuk mengalami degradasi ataupun aktivasi, karena pestisida yang lipofilik biasanya bersifat stabil dan persisten, contohnya pestisida golongan organoklorin Tarumingkeng, 1995 Besarnya residu pestisida yang tertinggal di tanaman tergantung pada dosis, banyaknya dan interval aplikasi, faktor-faktor lingkungan fisik yang mempengaruhi dekomposisi dan pengurangan residu, jenis tanaman yang diperlakukan, formulasi pestisida dan cara aplikasinya, jenis bahan aktif dan persistensinya serta saat aplikasi terakhir sebelum hasil tanaman dipanen Direktorat Pupuk dan Pestisida, 2011a.

2.5 Dampak Residu Herbisida terhadap Manusia dan Lingkungan

Dampak residu pestisida terhadap kesehatan manusia disamping ditentukan oleh besarnya residu juga ditentukan oleh daya racun baik akut maupun kronik, yang berbeda antara pestisida yang satu dengan yang lainnya. Sehubungan dengan hal tersebut, dalam usaha melindungi kesehatan konsumen perlu ditetapkan tingkat residu yang aman untuk tiap jenis pestisida pada tiap hasil tanaman yang dikonsumsi 19 Direktorat Pupuk dan Pestisida, 2011a. Pestisida termasuk didalamnya jenis organoklor aldrin dan heptaklor dapat menyebabkan kanker, keguguran dan kecacatan pada bayi yang dikandung terratogenic, serta infertil pada pria Anonim, 1999. Penggunaan pestisida dalam bidang pertanian, terutama untuk perlindungan tanaman tidak saja mengakibatkan residu pada tanaman tetapi juga pada unsur lingkungan lainnya. Oleh unsur-unsur lingkungan lainnya terutama air dan angin, residu pestisida yang tertinggal didaerah penggunaannya dapat menyebar ke daerah lain, sehingga tergantung pada besarnya residu maupun jenis pestisida. Residu dapat merupakan masalah lingkungan yang meliputi daerah luas. Residu pestisida tidak saja dijumpai sebagai akibat penggunaannya, tetapi dapat juga dijumpai pada benda-benda lainnya secara tidak sengaja atau karena kecelakaan terkontaminasi pestisida. Hal ini dapat terjadi sebagai akibat pengangkutan ataupun penyimpanan pestisida yang tidak hati-hati. Residu tersebut menjadi sangat berbahaya apabila ditemukan pada bahan makanan yang terkontaminasi pestisida dengan konsentrasi yang tinggi Direktorat Pupuk dan Pestisida, 2011a. Tercemarnya tanah, air, udara dan unsur lingkungan lainnya dari pestisida, dapat berpengaruh buruk secara langsung maupun tidak langsung terhadap manusia dan kelestarian lingkungan hidup. Pencemaran lingkungan pada umumnya terjadi karena penanganan pestisida yang tidak tepat dan sifat fisika kimia pestisidanya Direktorat Pupuk dan Pestisida, 2011a. 20 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di lahan pertanaman padi sawah di Desa Cijujung, Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat pada bulan Februari hingga Mei 2012. Analisis residu herbisida untuk sampel tanah, jerami dan hasil panen beras dilakukan di Laboratorium Residu Bahan Agrokimia, Balai Penelitian Lingkungan Pertanian Balingtan, Bogor yang telah memiliki akreditasi dari Komite Akreditasi Nasional KAN dengan nomor akreditasi LP-556-IDN pada bulan Mei hingga Juni 2012.

3.2 Bahan dan Alat