Kondisi Umum Lokasi Hutan Pendidikan Gunung Walat

loranhtifolia. Penutupan hutan di HPGW saat ini telah mencapai lebih dari 95 dengan berbagai spesies tanaman, yaitu damar Agathis lorantifolia, pinus Pinus merkusii, puspa Schima wallichii, kayu afrika Maesopsis eminii, mahoni Swietenia macrophylla, rasamala Altingia excelsa, sonokeling Dalbergia latifolia, Gliricidae sp., sengon Paraserianthes falcataria, meranti Shorea sp., dan akasia Acacia mangium. Berdasarkan SK Menhut No. 188Menhut-II2005 menetapkan fungsi hutan kawasan HPGW sebagai Kawasan Hutan dengan Tujuan Khusus KHDTK dan pengelolaannya diserahkan kepada Fakultas Kehutanan IPB. Tujuan khusus tersebut sebagai hutan pendidikan dan pelatihan. Kawasan HPGW terletak 2.4 km dari poros jalan Sukabumi - Bogor desa Segog. Secara Geografis HPGW berada pada 106°4827BT sampai 106°5029BT dan 6°5423LS sampai 6°5535LS. Secara administrasi pemerintahan HPGW terletak di wilayah Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi, sedangkan secara administrasi kehutanan termasuk dalam wilayah Dinas Kehutanan Kabupaten Sukabumi. Luas kawasan Hutan Pendidikan Gunung Walat adalah 359 ha, terdiri dari tiga blok, yaitu Blok Timur Cikatomang seluas 120 ha, Blok Barat Cimenyan seluas 125 ha, dan Blok Tengah Tangkalak seluas 114 ha. Gambar 2 Sketsa lokasi Hutan Pendidikan Gunung Walat Tanah HPGW adalah kompleks dari Podsolik, Latosol dan Litosol dari batu endapan dan bekuan daerah bukit, sedangkan bagian barat daya terdapat areal peralihan dengan spesies batuan karst, sehingga di wilayah tersebut terbentuk beberapa gua alam karst gamping. Tanah di areal HPGW memiliki tingkat kemasaman pH sekitar 5–5.5. Hampir seluruh kawasan berada pada ketinggian lebih dari 500 m dpl, hanya lebih kurang 10 dari bagian selatan berada di bawah ketinggian tersebut. Berdasarkan klasifikasi Schmidt dan Ferguson, iklim di HPGW termasuk iklim tipe B dengan nilai Q 18.42 yaitu daerah basah dengan vegetasi masih hutan hujan tropika. Berdasarkan data curah hujan tahun 1999 sampai dengan 2004, distribusi curah hujan HPGW DAS Cipeureu, Sukabumi rata-rata tertinggi jatuh pada bulan Desember yaitu sebesar 453.4 mm dan curah hujan rata-rata terendah jatuh pada bulan Juli dan Agustus dengan nilai masing-masing yaitu sebesar 53.18 mm dan 53.52 mm. Selanjutnya untuk nilai rata-rata bulan basah diperoleh sebesar 289.56 mm dan rata-rata bulan kering sebesar 53.35 mm.

3.2 Makrofauna Tanah Non Insekta

3.2.1 Komposisi dan Kelimpahan Makrofauna Tanah non insekta

Kelimpahan dan komposisi makrofauna tanah non insekta dari empat tegakan terdiri dari 11 ordo dan 30 morfospesies dengan total kelimpahan 730. Contoh makrofauna tanah non insekta yang terdapat di seluruh tegakan tersaji pada Gambar 3 dan kelimpahan makrofauna tanah di seluruh tegakan disajikan pada Tabel 1. Gambar 3 a Pheretima sp., b Perionyx sp.3, c Mecistocephalidae sp.1, d Oxyopidae sp., e Dysderidae sp., f Prygodesmidae sp. g Spirobolidae sp., h Scolopendridae sp., i Cylistidae sp. Tabel 1 menunjukan bahwa jumlah total individu yang ditemukan pada tegakan agathis adalah 282 ind, pada tegakan pinus terdapat 150 individu dan pada tegakan campuran terdapat 185 individu. Tegakan agathis merupakan tegakan yang memiliki kelimpahan makrofauna tanah non insekta tertinggi. Tegakan agathis memiliki akumulasi ketebalan serasah dan penutupan tajuk yang tertinggi daripada tegakan yang lainnya. Kondisi tersebut diduga yang menyebabkan kelimpahan pada tegakan tersebut tinggi. Kelimpahan makrofauna tanah diduga sangat dipengaruhi oleh kondisi lingkungan sekitarnya, sehingga faktor ini harus benar-benar diperhatikan. Perubahan pada lingkungan akan berdampak pada keberadaan makrofauna tanah, baik secara langsung maupun tidak langsung. Terjadinya kebakaran diduga akan berdampak pada menurunnya kelimpahan jumlah individu makrofauna tanah a b c d e g h i f spesies tertentu. Kondisi tersebut terlihat pada Tabel 1 yang menunjukan bahwa tegakan pinus tak terbakar memiliki kelimpahan yang lebih tinggi daripada tegakan pinus terbakar. Data kelimpahan dan komposisi makrofauna tanah non insekta dari delapan tegakan yang dibedakan berdasarkan penutupan tajuk disajikan pada Tabel 2. Tabel 2 menunjukan bahwa kelimpahan makrofauna tanah non insekta pada tegakan rapat lebih tinggi daripada tegakan jarang. Tingginya kelimpahan makrofauna tanah pada tegakan rapat ini diduga disebabkan oleh penutupan tajuk yang lebih rapat. Kondisi tersebut menyebabkan sinar matahari yang masuk ke dalam tegakan menjadi lebih sedikit dan tanah lebih lembab sehingga kelimpahan makrofauna tanah akan meningkat. Kualitas dan kuantitas makanan yang cukup akan meningkatkan jumlah individu makrofauna tanah non insekta. Tabel 1 Kelimpahan makrofauna tanah non insekta di seluruh tegakan Ordo Famili Morfospesies Kelimpahan ind 4 A 12 P 12 C 12 PK 12 Oligochaeta Megascolacidae Perionyx sp.1 56 48 54 32 Perionyx sp.2 29 4 18 10 Perionyx sp.3 0 0 1 21 Pheretima sp. 0 0 11 26 Metaphire sp. 1 0 0 0 Enchytraeidae Enchytraeidae sp.1 108 37 24 1 Enchytraeidae sp.2 8 0 26 8 Hirudinea Hirudinea Hirudinea sp.1 2 0 1 0 Hirudinea sp.2 1 0 0 0 Araneae Araneidae Araneidae sp.1 0 0 2 1 Araneidae sp.2 0 0 1 0 Dysderidae Dysderidae sp.1 0 0 0 1 Oxyopidae Oxyopidae sp. 3 0 2 1 Thomisidae Thomisidae sp. 0 3 0 0 Lycosidae Lycosidae sp. 3 0 0 0 Salticidae Salticidae sp. 2 0 0 0 Opiliones Phalangiidae Phalangiidae sp. 1 0 0 0 Isopoda Trachelipodidae Trachelipodidae sp. 20 0 3 0 Cylistidae Cylistidae sp. 0 3 8 5 Oniscidae Oniscidae sp.1 0 2 0 0 Oniscidae sp.2 5 3 0 0 Polydesmida Dalodesmidae Dalodesmida sp.1 10 11 3 1 Dalodesmida sp.2 7 1 1 0 Pyrgodesmidae Pyrgodesmidae sp. 0 0 2 0 Scolopendromorpha Scolopendridae Scolopendridae sp. 0 5 0 0 Spirobolida spirobolidae Spirobolidae sp. 0 0 0 1 Geophilomorpha Mecistocephalidae Mecistocephalidae sp.1 18 33 26 4 Mecistocephalidae sp.2 7 0 0 0 Mollusca Mollusca Mollusca sp. 1 0 1 0 Trombidiformis Trombididae Trombididae sp. 0 0 1 1 Total 282 150 185 113 A = tegakan agathis, P = tegakan tak terbakar pinus, C = tegakan campuran agathis, pinus dan puspa, PK = tegakan pinus pasca terbakar, 1 = gabungan makrofauna tanah yang ditemukan di tanah dan serasah, 2 = gabungan makrofauna tanah ditegakan rapat dan jarang, 4 = makrofauna tanah non insekta di 6 plot, ukuran 1 plot 40 x 40 cm.