Hasil Penelitian Terdahulu TINJAUAN PUSTAKA

17 2 Analisis situasi kerja termasuk arus kerja, koordinasi aktivitas, keefektifan penyeliaan, dan keadaan umum lainnya. 3 Pengamatan langsung. 4 Penyelidikan di tempat oleh manajer lini. 5 Penyelidikan oleh kelompok staf di spesifikasi menurut tanggungjawab. 6 Pemeriksaan internal. 7 Penelitian khusus. 8 Analisis varians. Menurut Darsono dan A. Purwanti 2008, biaya standar dibandingkan dengan biaya aktual melahirkan penyimpangan varians. Jika biaya standar lebih besar dari pada biaya aktual, maka melahirkan varians yang menguntungkan favorable variance; dan sebaliknya jika biaya standar lebih kecil dari pada biaya aktual, maka melahirkan varians yang tidak menguntungkan unfavorable variance. Menurut Christina, et al 2002, analisis varians sering diaplikasikan dalam situasi berikut: 1 Analisis varians antara hasil aktual dari periode yang berlaku dan hasil aktual dari periode sebelumnya. Periode sebelumnya dianggap sebagai dasar. 2 Analisis varians antara hasil aktual dan biaya standar. Biaya standar digunakan sebagai dasar. 3 Analisis varians antara hasil aktual dan sasaran yang direncanakan atau dianggarkan yang tercermin dalam rencana laba perusahaan. Sasaran yang direncanakan atau dianggarkan digunakan sebagai dasar.

2.3. Hasil Penelitian Terdahulu

Megalow 2007, dengan judul ”Analisis Selisih Anggaran Biaya Pabrik sebagai Alat Pengendalian Manajemen Studi Kasus PT Unitex Tbk Bogor”. Penelitian ini dilaksanakan pada PT Unitex, Tbk yaitu sebuah perusahaan patungan Indonesia-Jepang yang bergerak dalam bidang tekstil terpadu fully integrated textile manufacture. Penganggaran biaya pabrik pada PT Unitex, Tbk ini dilakukan dengan metode demokrasi atau bottom up, yaitu bawahan yang menetapkan anggaran yang akan dibutuhkan untuk tahun berikutnya dan presiden 18 direktur yang membuat keputusan mengenai anggaran yang akan digunakan. Pihak-pihak yang terlibat dalam penyusunan anggaran dimulai dari manajer bagian atau divisi, kepala bagian, manajer keuangan, dan presiden direktur. Setelah dilakukan penganggaran dilakukan analisis varians sehingga diketahui beberapa penyimpangan yang signifikan antara realisasi dengan anggaran. Pengujian hipotesis juga dilakukan dengan uji t. Pada uji t diketahui bahwa penyimpangan yang terjadi antara anggaran dan realisasinya masih dalam batas pengendalian manajemen perusahaan. Peneliti juga menawarkan beberapa rekomendasi pada PT Unitex, Tbk. Prawatiningsih 2007, dengan judul ”Evaluasi Anggaran Belanja sebagai Alat Pengendalian Keuangan Studi Kasus Badan Rumah Sakit Daerah Ciawi”. Rumah Sakit Daerah Ciawi merupakan salah satu rumah sakit yang berada di Kabupaten Bogor, pada tahun 2002 RSD Ciawi berubah status menjadi Badan Rumah Sakit Daerah BRSD Ciawi berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Bogor No. 29 tahun 2002. Penelitian ini mengungkapkan prosedur penyusunan anggaran belanja yang telah disusun oleh BRSD Ciawi tahun 2005-2006 dan evaluasi terhadap realisasinya. Faktor-faktor yang menjadi pertimbangan dalam penyusunan anggaran yaitu jumlah kunjungan pasien, jenis penyakit, rencana rumah sakit dalam penambahan sarana medis dan non medis, jumlah tempat tidur, rencana penambahan sarana fisik dan pelayanan baru, rencana penambahan karyawan, peraturan pemerintah, dan anggaran belanja tahun sebelumnya. Prosedur penyusunan anggaran belanja BRSD Ciawi menggunakan metode campuran top down dan bottom up. Setelah dilakukan penganggaran dilakukan analisis varians, hasil dari analisis ini adalah secara keseluruhan penyimpangan yang terjadi favorable. Selanjutnya dilakukan uji t yang diperoleh kesimpulan anggaran belanja tahun 2005 masih dalam batas pengendalian dapat diterima. Namun pada anggaran belanja tahun 2006 ada yang termasuk dalam batas pengendalian dapat diterima dan ada p ula yang termasuk tidak dalam batas pengendalian dapat diterima. Hendardi 2002, dengan judul “Penyusunan Anggaran Berdasarkan Aktivitas Activity Based Budgeting pada Komponen Biaya Operasi Perusahaan Jasa Studi Kasus pada Divisi Forwading PT P Kawasan Berikat Nusantara”. 19 Pada tesis ini, menjabarkan anggaran konvensional mengandalkan push terhadap demand. aktivitas kurang diperhatikan sehingga tidak mengherankan sering terjadi distorsi dalam menentukan jumlah biaya yang dianggarkan pada suatu produk. Hal ini menyebabkan perusahaan akan menemui kesulitan dalam menghadapi lingkungan yang selalu menuntut daya saing. Penganggaran berdasarkan aktivitas ABB pada akhirnya cenderung mempertimbangkan pull terhadap demand. Dengan sangat memperhatikan aktivitas yang terlibat dalam pembuatan suatu produk maka dapat diperoleh anggaran aktivitas yang paling proporsional terhadap produk. Dengan metode ABB, perusahaan dapat lebih mudah melakukan perbaikan terhadap proses. Dengan demikian daya saing perusahaan dapat lebih baik. Penelitian Hendardi ini juga menemukan adanya perbedaan pada jumlah anggaran antara metode konvensional dengan metode ABB. Pada metode ABB menggunakan perhitungan biaya per aktivitas yang lebih akurat daripada proses penganggaran konvensional yang banyak menggunakan judgment dan pengalaman pada tahun sebelumnya. 20

III. METODE PENELITIAN

3.1. Kerangka Pemikiran

Visi dan misi pada Dinas Pendidikan Mukomuko, dijabarkan dalam beberapa kebijakan diantaranya kebijakan operasional, keuangan dan sumber daya manusia. Kebijakan keuangan yang dijalankan oleh Kantor Dinas Pendidikan Mukomuko adalah melaksanakan penganggaran. Pelaksanaan penganggaran pada Dinas Pendidikan Mukomuko diawali dengan menterjemahkan visi dan misi ke dalam target-target yang ingin dicapai oleh Dinas Pendidikan Mukomuko. Setelah target ditetapkan, Dinas Pendidikan Mukomuko menyusun program kerja dalam bentuk rencana kegiatan yang akan dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Mukomuko untuk satu tahun ke depan. Selanjutnya Dinas Pendidikan Mukomuko menyusun anggaran untuk menggambarkan nilai uang dari rencana kegiatan tersebut. Untuk melihat apakah rencana yang dibuat berhasil diterapkan, bagian keuangan melaporkan hasil kegiatan operasional Dinas Pendidikan dalam bentuk laporan keuangan berupa laporan realisasi. Dari penyusunan anggaran dengan metode konvensional dan realisasi tahun sebelumnya yakni tahun 2008 yang akan digunakan sebagai acuan dalam penyusunan anggaran dengan metode ABB. Analisis terhadap anggaran Dinas Pendidikan Mukomuko yang akan dilakukan dalam penelitian ini adalah menghitung perbandingan antara anggaran yang disusun dengan metode konvensional dengan anggaran dengan metode ABB. Disamping itu, dilakukan juga perhitungan selisih varians antara anggaran dengan metode konvensional terhadap laporan realisasi dan menghitung selisih varians antara anggaran dengan metode ABB berdasarkan program kerja yang telah disusun oleh Kantor Dinas Pendidikan Mukomuko terhadap laporan realisasi. Setelah itu, dilakukan Uji t t-test jika terdapat penyimpangan yang terjadi dalam analisis varians, uji tersebut dilakukan untuk mengetahui bahwa penyimpangan tersebut masih dalam batas pengendalian manajemen. Sehingga, ketika evaluasi dilakukan akan menghasilkan sebuah hasil analisis anggaran yang dapat memberikan rekomendasi bagi instansi dalam upaya perbaikan anggaran keuangan berupa masukkansaran terhadap instansi. Alurkerangka pemikiran