46 selisih varians merupakan upaya untuk mengetahui selisih baik positif atau
negatif dari pelaksanaan terhadap anggaran yang telah dibuat. Dalam menganalisis selisih yang terjadi pada anggaran Dinas Pendidikan Mukomuko
perlu diperhatikan hal-hal berikut: 1
Adanya anggaran sebagai patokan. 2
Adanya hasil realisasi. 3
Selisih yang terjadi baik positif favorable dan negatif unfavorable.
4.4.1 Anggaran yang Disusun secara Konvensional
Nilai anggaran diperoleh dari data keuangan Kantor Dinas Pendidikan yang telah diolah yakni dari DPA-SKPD tahun 2009. Nilai tersebut nantinya akan
digunakan untuk menentukan nilai varians atau selisih antara anggaran yang disusun secara konvensional dan realisasi dalam satu periode waktu. Anggaran
yang disusun secara konvensional pada Kantor Dinas Pendidikan Mukomuko dapat dilihat seperti yang tertera pada Tabel 14 berikut:
Tabel 14.
Perhitungan anggaran yang disusun secara konvensional tahun 2009
Keterangan Konvensional
Rp Biaya Personalia
1.203.636.061
Biaya Rumah Tangga 24.700.000
Biaya Administrasi 105.575.000
Biaya Gedung Lingkungan 11.500.000
Biaya Penyusutan 24.400.000
Biaya Pemeliharaan Kendaraan 44.538.000
Total 1.427.349.061
Sumber: Data keuangan Dinas Pendidikan Mukomuko diolah
4.4.2 Anggaran yang Disusun dengan Metode ABB
Dari penjabaran pada awal pembahasan yaitu sumber daya dan biaya yang dibutuhkan dalam pelaksanaan aktivitas, maka diperoleh hasil nilai perhitungan
anggaran yang disusun dengan metode ABB. Rincian anggaran tersebut dapat
dilihat pada Tabel 15 berikut:
47
Tabel 15. Perhitungan anggaran dengan metode ABB untuk tahun 2009
Keterangan ABB Rp
Biaya Personalia 1.227.036.061
Biaya Rumah Tangga 26.900.000
Biaya Administrasi 110.812.000
Biaya Gedung Lingkungan 12.500.000
Biaya Penyusutan 26.175.000
Biaya Pemeliharaan Kendaraan 75.800.000
Total 1.479.223.061
4.4.3 Perbandingan Anggaran Konvensional versus ABB
Dari pembahasan sebelumnya talah diperoleh nilai-nilai antara anggaran yang diperoleh dari penyusunan secara konvensional dan anggaran yang diperoleh
dengan metode ABB. Perbandingan kedua anggaran tersebut dapat dilihat pada Tabel 16 berikut:
Tabel 16. Perbandingan anggaran yang disusun secara konvensional dan anggaran dengan metode ABB
Keterangan ABB
Rp Konvensional
Rp Selisih
Rp Biaya Personalia
1.227.036.061 1.203.636.061 23.400.000
2
Biaya Rumah Tangga 26.900.000
24.700.000 2.200.000
8
Biaya Administrasi 110.812.000
105.575.000 5.237.000 5
Biaya Gedung Lingkungan 12.500.000
11.500.000 1.000.000 8
Biaya Penyusutan 26.175.000
24.400.000 1.775.000 7
Biaya Pemeliharaan Kendaraan 75.800.000
44.538.000 31.262.000 41
Total 1.479.223.061 1.427.349.061
64.874.000
Dari perhitungan selisih antara ABB dengan anggaran biaya konvensional terlihat bahwa besarnya selisih yang terjadi adalah terjadi antar 2-41. Secara
umum anggaran yang disusun berdasarkan metode ABB dengan anggaran yang disusun secara konvensional adalah anggaran dengan metode ABB lebih
mendekati nilai realisasi. Hal ini menunjukkan bahwa sebaiknya penyusunan anggaran berdasarkan metode ABB lebih baik diterapkan pada instansi tersebut,
agar besarnya penyimpangan antara anggaran dan realisasi dapat teratasi.
4.4.4 Perbandingan Varians Anggaran Konvensional versus ABB