Jenis-jenis Anggaran Sektor Publik Analisis Varians Anggaran

15 2. Komprehensif Anggaran harus menunjukkan semua penerimaan dan pengeluaran pemerintah. Oleh karena itu, adanya dana non-budgetair pada dasarnya menyalahi prinsip anggaran yang bersifat komprehensif. 3. Keutuhan anggaran Semua penerimaan dan belanja pemerintah harus terhimpun dalam dana umum general fund. 4. Nondiscretionary appropriation Jumlah yang disetujui oleh dewan legislatif harus termanfaatkan secara ekonomis, efisien, dan efektif. 5. Periodik Anggaran merupakan suatu proses yang periodik, dapat bersifat tahunan maupun multi tahunan. 6. Akurat Estimasi anggaran hendaknya tidak memasukkan cadangan yang tersembunyi hidden reserve yang dapat dijadikan sebagai kantong- kantong pemborosan dan inefisiensi anggaran serta dapat mengakibatkan munculnya underestimate pendapatan dan overestimate pengeluaran. 7. Jelas Anggaran hendaknya sederhana, dapat dipahami masyarakat, dan tidak membingungkan. 8. Diketahui publik Anggaran harus diinformasikan kepada masyarakat luas.

2.2.5 Jenis-jenis Anggaran Sektor Publik

Menurut Mardiasmo 2009, jenis-jenis anggaran sektor publik terdiri dari: 1. Anggaran operasional operationrecurrent budget Anggaran operasional digunakan untuk merencanakan kebutuhan sehari-hari dalam menjalankan pemerintahan. Pengeluaran pemerintah yang dapat dikategorikan dalam anggaran operasional adalah “belanja rutin”. Belanja rutin recurrent expenditure adalah pengeluaran yang manfaatnya hanya untuk satu tahun anggaran dan tidak dapat 16 menambah asset atau kekayaan bagi pemerintah. Disebut “rutin” karena sifat pengeluaran tersebut berulang-ulang ada setiap tahun. 2. Anggaran modalinvestasi capitalinvestment budget Anggaran modal menunjukkan rencana jangka panjang dan pembelanjaan atas aktiva tetap seperti: gedung, peralatan, kendaraan, perabot, dan sebagainya. Pengeluaran modal yang besar biasanya dilakukan dengan menggunakan pinjaman. Belanja modalinvestasi adalah pengeluaran yang manfaatnya cenderung melebihi satu tahun anggaran dan akan menambah asset atau kekayaan pemerintah, dan selanjutnya akan menambah anggaran rutin untuk biaya operasional dan pemeliharaannya.

2.2.6 Analisis Varians Anggaran

Welsch, et al 2000, dalam mempertimbangkan dan mengevaluasi varians untuk menentukan sebab yang mendasarinya, kemungkinan yang perlu dipertimbangkan diantaranya: 1 Varians tidak material. 2 Varians disebabkan oleh kesalahan pelaporan. Sasaran yang direncanakan atau dianggarkan dan data aktual yang disediakan oleh departemen akuntansi harus diperiksa kebenarannya. 3 Varians disebabkan oleh keputusan khusus manajemen. Untuk meningkatkan efisiensi atau untuk menghadapi kemungkinan tertentu, manajemen sering membuat keputusan yang menyebabkan adanya varians. 4 Banyak varians yang dapat dijelaskan dalam hal dampak dari faktor yang tidak dapat dikendalikan yang diidentifikasi. 5 Varians yang tidak diketahui penyebabnya harus menjadi perhatian utama dan diselidiki secara teliti. Beberapa pendekatan utama untuk mempelajari atau menyelidiki varians dalam menentukan sebab yang mendasarinya menurut Welsch, et al 2000 adalah: 1 Pertemuan dengan manajer pusat tanggungjawab dan penyelia dan karyawan lainnya dalam pusat tanggungjawab yang terlibat. 17 2 Analisis situasi kerja termasuk arus kerja, koordinasi aktivitas, keefektifan penyeliaan, dan keadaan umum lainnya. 3 Pengamatan langsung. 4 Penyelidikan di tempat oleh manajer lini. 5 Penyelidikan oleh kelompok staf di spesifikasi menurut tanggungjawab. 6 Pemeriksaan internal. 7 Penelitian khusus. 8 Analisis varians. Menurut Darsono dan A. Purwanti 2008, biaya standar dibandingkan dengan biaya aktual melahirkan penyimpangan varians. Jika biaya standar lebih besar dari pada biaya aktual, maka melahirkan varians yang menguntungkan favorable variance; dan sebaliknya jika biaya standar lebih kecil dari pada biaya aktual, maka melahirkan varians yang tidak menguntungkan unfavorable variance. Menurut Christina, et al 2002, analisis varians sering diaplikasikan dalam situasi berikut: 1 Analisis varians antara hasil aktual dari periode yang berlaku dan hasil aktual dari periode sebelumnya. Periode sebelumnya dianggap sebagai dasar. 2 Analisis varians antara hasil aktual dan biaya standar. Biaya standar digunakan sebagai dasar. 3 Analisis varians antara hasil aktual dan sasaran yang direncanakan atau dianggarkan yang tercermin dalam rencana laba perusahaan. Sasaran yang direncanakan atau dianggarkan digunakan sebagai dasar.

2.3. Hasil Penelitian Terdahulu