Analisis Brand Awareness HASIL DAN PEMBAHASAN

4.4. Analisis Brand Awareness

Kesadaran awareness menggambarkan keberadaan merek di dalam pikiran konsumen, yang dapat menjadi penentu dalam beberapa kategori dan biasanya mempunyai peranan kunci alam brand equity. Meningkatkan kesadaran adalah suatu mekanisme untuk memperluas pasar merek. Kesadaran juga mempengaruhi persepsi dan tingkah laku. Kesadaran merek merupakan key of brand asset atau kunci pembuka untuk masuk ke elemen lainnya. Pengujian kesadaran merek pada penelitian ini didasarkan pada tingkatan-tingkatan yang terdapat pada kesadaran merek, yang mencakup top of mind, brand recall, brand recognition, dan brand unaware.

4.4.1 Analisis Top of Mind

Top of mind adalah brand awareness tertinggi yang merupakan pimpinan dari berbagai merek yang ada di dalam pikiran konsumen. Gambar 13. Top of Mind Bank Central Asia Berdasarkan hasil penelitian diperoleh hasil BCA menempati urutan pertama dengan persentase 60 persen artinya 60 orang dari 100 responden yang mewakili keseluruhan nasabah PT BCA Tbk Cabang Makassar menyebutkan merek Bank Central Asia paling banyak diingat sebagai top of mind. Hali ini terkait dengan pemilihan responden yang juga merupakan Nasabah PT BCA Tbk Cabanag Makassar. Kemudian urutan ke-dua ditempati oleh Bank Mandiri dengan persentase sebesar 14 persen, dengan adanya penyebutan merek selain BCA Mandiri BNI BRI Danamon 60 14 10 9 7 Bank Central Asia, hal ini membuktikan bahwa tidak semua nasabah sangat mengingat merek Bank Central Asia. Hal ini dikarenakan terdapat beberapa responden yang juga merupakan nasabah dari Bank Mandiri, BNI, BRI dan Bank Danamon. Selanjutnya urutan ke-tiga ditempati oleh BNI dengan persentase sebesar 10 persen, kemudian urutan ke-4 BRI sebesar 9 persen dan yang terakhir Bank Danamon sebesar 7 persen. Hal ini dapat terjadi, salah satunya disebabkan oleh lokasi beberapa bank yang berdekatan dengan lokas PT BCA Tbk Cabang Makassar.

4.4.2 Analisis Brand Recall

Brand Recall merupakan tingkatan ke-dua dari brand awareness. Brand recall adalah tingkatan pengingatan kembali merek tanpa bantuan dan jawaban yang diberikan mencerminkan merek-merek yang diingat konsumen setelah menyebutkan merek yang pertama kali disebut. Analisis brand recall dilakukan untuk mengetahui merek bank konvensional yang telah disebutkan pada pertanyaan top of mind di atas tanpa bantuan dalam mengingat merek tersebut. Responden dapat menyebutkan lebih dari satu jawaban sesuai ingatannya terhadap merek-merek bank konvensional yang telah disebutkan pertama kali. Hasil perhitungan brand recall merek bank konvensional dapat dilihat pada perhitungan pada Gambar 14. Gambar 14. Brand recall Bank Central Asia Hasil perhitungan menunjukkan merek Bank Mandiri merupakan merek yang paling disebut setelah merek yang pertama kali disebut, yaitu sebesar 67 persen, merek BRI sebesar 60 persen, BNI sebesar 51 persen, BCA sebesar 24 persen, BPD 23 persen, Bank Danamon 20 persen, dan merek bank konvensional lainnya sebesar 15 persen yang mencakup Bank Mega, Bank Bukopin, Bank Niaga dan Bank Panin.

4.4.3 Analisis Brand Recognition

Brand recognition adalah tingkatan pengingatan kembali dengan bantuan aided recall. Analisis brand recognition dilakukan untuk mengetahui apakah responden perlu diberikan bantuan dalam mengingat merek BCA. Hasilnya dari 100 responden nasabah PT BCA Tbk Cabang Makassar tidak ada seorangpun yang perlu diberikan bantuan untuk mengenali merek BCA.

4.4.4 Analisis Brand Unaware

Analisis brand unaware dilakukan untuk mengetahui ada atau tidaknya responden yang tidak mengenal BCA. Dari 100 orang responden nasabah PT BCA Tbk Cabang Makassar, diketahui bahwa tidak ada seorang respondenpun yang tidak mengenal merek BCA. Hal ini dikarenakan kuesioner ini ditujukan kepada nasabah PT BCA Tbk Cabang Makassar.

4.5. Analisis Brand Association