Latar Belakang Chemical Composition and Identification of Antioxidant Compounds from the Extracts of Tambelo (Bactronophorus thoracites)

1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Indonesia sebagai negara kepulauan memiliki garis pantai lebih kurang 81000 km dan wilayah laut yang sangat luas. Hal ini menjadikan perairan Indonesia memiliki potensi kekayaan alam laut yang besar dengan tingkat keragaman hayati yang tinggi, dimana di dalamnya terdapat berbagai jenis organisme laut. Pemanfaatan organisme laut ini tidak hanya terbatas sebagai bahan makanan, tapi juga sebagai sumber bahan alami yang berpotensi sebagai bahan baku obat Handayani et al. 2008. Beberapa organisme laut mampu memproduksi senyawa kimia tersebut untuk mempertahankan dirinya dari serangan predator. Hasil penelitian menunjukkan banyak dari senyawa kimia tersebut berpotensi menghambat pertumbuhan bakteri dan aktif menghambat pertumbuhan sel kanker serta bioaktivitas lainnya Edrada et al. 2000. Senyawa kimia dengan bioaktivitas ini diduga dapat dimanfaatkan manusia sebagai bahan obat alami. Organisme laut yang sudah dimanfaatkan sebagai bahan obat alami diantaranya spons, rumput laut, cacing laut, teripang, dan moluska. Salah satu moluska yang telah dimanfaatkan selain sebagai bahan pangan juga digunakan sebagai obat alami adalah tambelo. Tambelo Teredinidae merupakan salah satu jenis hewan penggerek kayu yang hidup di dalam batang kayu bakau yang sudah lapuk dan membusuk yang dikelompokkan ke dalam filum bivalvia, kelas Myoida, ordo Teredinidae. Berdasarkan literatur, tambelo dikonsumsi oleh sebagian masyarakat Bangka yang disebut temilok brubus Syaputra et al. 2007. Di Papua, masyarakat menyebutnya tambelo ”koo” Hardinsyah et al. 2006. Di Philipina masyarakat menyebutnya tamilok Betia 2011. Tambelo dipercaya dapat menyembuhkan penyakit, seperti di Brasil Utara ”turu” Teredinidae sangat populer digunakan dalam pengobatan penyakit menular Trindade-Silva et al. 2009. Di Papua, suku Kamoro Kabupaten Mimika berpendapat bahwa tambelo berkhasiat menyembuhkan penyakit, antara lain: sakit pinggang, rematik, batuk, flu, malaria, serta meningkatkan air susu ibu, nafsu makan, dan vitalitas pria Hardinsyah et al. 2006. Masyarakat Kamoro menggunakan tambelo diberbagai acara pesta adat misalnya acara pesta perkawinan, proses mengantar mas kawin, acara peminangan dan lain – lain. Pada saat pesta adat dilaksanakan, tambelo disajikan sebagai makanan pembuka baik dalam keadaan mentah maupun dimasakdigoreng, karena merupakan suatu kebiasaan yang sudah turun temurun dilakukan sejak nenek moyang mereka Hardinsyah et al. 2006. Informasi yang dapat diperoleh dari penelitian terdahulu seperti Trindade-Silva et al. 2009 menunjukkan bahwa bakteri yang diisolasi dari insang tambelo Neo teredo reynei Teredinidae dapat menghambat bakteri Gram positif dan Gram negatif Sphingomonas, Stenotrophomonas maltophilia, Bacillus cereus dan Staphylococcus sciuri . Griffin et al. 1994 melaporkan bahwa enzim protease yang diisolasi dari bakteri yang terdapat dalam kelenjar dari tambelo Psiloteredo healdi Teredinidae bersifat sebagai deterjen pembersih lantai, piring maupun lensa kaca. Informasi mengenai aktivitas antioksidan pada tambelo sampai saat ini belum ada. Organisme ini mempunyai potensi ekonomis yang perlu diteliti tentang keberadaan kandungan komponen bioaktif yang terdapat di dalamnya. Kenyataan bahwa tambelo mampu memberikan efek menyehatkan bila dikonsumsi, memberikan dugaan bahwa di dalam tubuh tambelo terdapat suatu komponen yang bersifat antioksidan. Antioksidan adalah suatu zat yang dapat menangkal pengaruh radikal bebas yang bila masuk ke dalam tubuh dapat menyebabkan kerusakan. Kerusakan yang diakibatkan oleh radikal bebas di antaranya penuaan dini, jantung koroner, kanker Muchtadi 2000.

1.2 Perumusan Masalah