Fraksi ekstrak terpilih Penelitian Tahap Kedua .1 Rendemen ekstrak tambelo

kloroform : metanol 17:3, dan n-heksana : etil asetat 8:2. Profil pola pemisahan senyawa dengan eluen tersebut disajikan pada Lampiran 9a. Berdasarkan analisis dengan menggunakan KLT, diperoleh eluen terbaik yang terdiri dari campuran kloroform : metanol 9 : 1. Profil pemisahan senyawa dengan eluen kloroform : metanol 9 : 1 disajikan pada Gambar 12. Menurut Markam 1988, penggunaan kloroform : metanol sebagai eluen pada perbandingan 15 : 1 sampai 3 : 1 dapat memisahkan senyawa flavonoid dengan baik. Berdasarkan hasil fraksinasi tersebut Gambar 12, diduga terdapat sembilan jenis senyawa pada ekstrak etil asetat tambelo. Hasil pengecekan terhadap fraksi tersebut, diduga bahwa masing-masing fraksi telah menunjukkan adanya 1 spot dengan Rf yang berbeda. Berdasarkan hasil fraksinasi kolom, diperoleh 10 fraksinasi gabungan yang disajikan pada Lampiran 9b. Rendamen fraksi terbesar terdapat pada fraksi 1 0,15748 dan rendamen terkecil pada fraksi 6 0,00156. Data rendamen hasil kolom disajikan pada Lampiran 10. Kesepuluh fraksi tersebut kemudian dilakukan uji aktivitas antioksidan dan uji fitokimia. Gambar 12 Profil pemisahan senyawa dengan eluen kloroform : metanol 9 : 1

4.2.5 Kandungan fitokimia fraksi tambelo

Berdasarkan hasil fraksinasi kolom, diperoleh 10 fraksinasi gabungan yang kemudian dilakukan pengujian fitokimia. Berdasarkan analisis fitokimia yang dilakukan, diketahui bahwa pada fraksi 9 dan fraksi 10 mengandung senyawa triterpenoid, flavonoid, steroid, alkaloid dan fenol hidrokuinon. Hal ini menunjukkan bahwa dalam fraksi tersebut mengandung senyawa yang Rf1 = 0,58,5 = 0,06 Rf2 = 2,18,5 = 0,25 Rf3 = 3,48,5 = 0,4 Rf4 = 4,18,5 = 0,48 Rf5 = 5,58,5 = 0,65 Rf6 = 6,38,5 = 0,74 Rf7 = 78,5 = 0,82 Rf8 = 7,18,5 = 0,84 Rf9 = 8,28,5 = 0,97 memungkinkan dapat menghambat radikal bebas. Kandungan fitokimia fraksi tambelo disajikan pada Tabel 10.